29

42 12 2
                                    


--------------

"Kenapa kamu memberikan perasaan nyaman ini,
disaat gue udah berusaha melupakan semuanya?"

_Manda aurellia_

🍁🍁🍁🍁

HAPPY READING•

Saat ini Manda dan Varo sedang dalam perjalanan pulang. Setelah pamit dengan Tante Lena, ia dipaksa agar di antar oleh Varo. Alasannya agar mereka merasa lega ada putranya yang mengantar Manda.

Diperjalanan hanya di isi keheningan,Varo yang canggung tidak tau  berbicara apa, hanya bisa fokus menyetir melihat ke depan.

Sedangkan, Manda ia sibuk melihat-lihat jalan yang di lewati nya dan kadang juga ia bernyanyi mengikuti lagi yah di putar di mobil.

"Man, lo udah maafin gue kan?" ucap Varo.

Manda tersenyum kecil mendengar perkataan Varo, "Var, gue udah lewatin masa-masa sulit itu. Gue udah maafin lo, karena gue gak mau terus menerus menyimpan kebencian di hati gue."

Varo yang mendengarnya tersenyum bahagia, ia memelankan mobilnya.

"Terimakasih, lo udah maafin gue," ia menatap Manda dengan tulus.

"Gue udah gak mau menyimpan kebencian yang udah lama. Dan gue berpikir tidak ada salahnya jika kita jadi teman," ucap manda mengangguk pelan.

"Walaupun kita udah gak bisa kayak dulu lagi, tapi setidaknya gue bersyukur masih bisa ada di samping lo, meskipun hanya sebatas teman. Gue berharap dan janji gak akan nyakitin lo untuk  kedua kalinya," ucap Varo yakin.

Manda tersenyum mendengarnya, ada rasa sedikit bahagia menyelimuti hatinya setelah mendengar ucapan Varo.

Bukan karena ia baper, tapi ia merasa terlindungi akan kehadiran Varo, ia merasakan seperti ada sosok kakak yang akan selalu melindungi adiknya sendiri.

Rasa aman dan nyaman itu seperti yang ia rasakan saat bersama Bundanya dulu. Ia tidak tau mengapa perasaan ini muncul begitu saja di benaknya.

"Gue juga senang Var," hanya itu yang bisa Manda ucapkan.

Varo yang mendengarnya lagi dan lagi ia tak bisa menyembunyikan senyum bahagianya.


*****

Mobil Varo telah sampai di halaman rumah yang terlihat besar dan mewah, Manda melihat di depan rumahnya ada mobil terparkir yang tak ia kenali.

"Siapa ya?" gumam manda.

"Var, makasih ya."

"Gue boleh masuk ya, gue mau pamit ke om,"ucap Varo.

"Tapi, rumah gue kayaknya ada tamu."

"Gak papa yuk," ucap Varo menarik lembut tangan Manda.

Manda hanya mengikuti langkah Varo dari belakang dan melepaskan genggaman tangan Varo.

"Assalamualaikum," ucap Varo memasuki rumah.

"Waalllaikumsalam," ucap mereka yang melihat Manda dan Varo memasuki rumah.

Mereka berdua berjalan ke arah kelurga yang sedang berkumpul itu. Papanya melihat Manda dan menyuruhnya untuk mendekat.

AfmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang