------"jangan pernah merasa sendiri karena kami akan selalu ada untukmu"
- sifa adeeva -
🍁🍁🍁
"Sahabat itu seperti bintang,dia memang tidak selalu terlihat tapi ia selalu ada untukmu"
- Siska adzkiya -
------
"Baiklah mungkin hanya itu saja pelajaran kita siang ini, ibu akhiri Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."
"Waalllaikumsalam, Bu."
Baru saja guru menghilang dari balik pintu, semua siswa berhamburan keluar bahkan ada yang sampai berebutan pintu.
"Eh...Sutini gue yang duluan ya."
"Sutini-sutini nama gue itu Tiara, enak aja Lo asal ganti nama orang ya bandrol," mendorong badan cowok di depannya.
"Ah gak penting, pokoknya gue duluan," ucapnya menyingkirkan badan Tiara.
"Gak mau pokoknya Gue.." ucap Tiara mempertahankan tubuhnya dengan memegang pintu kelas.
"Gue itu ada urusan penting, gak bisa di tunda," ucap cowok di hadapan Tiara.
"Gue yang lebih penting, kucing gue mau lahiran dan gak ada yang bantu. Lo gak kasihan sama mereka?"
"Gak penting, gue yang lebih darurat. Pokoknya gue duluan," mendorong kembali badan Tiara sekuat tenaga.
"Gak mau, pokoknya Gue?"
"Gue."
"Gu.....
"Kalau mau berantem jangan di sini, liat dong yang di belakang gak bisa lewat. Kalian itu menghalangi jalan tau gak?" ucap ketua kelas tegas.
Tiara dan Deni ini jika sudah bertemu pasti seperti kucing dan tikus, enggak pernah akur. Persis tom and Jerry.
"Hehehe....mangap," jawab keduanya serempak.
"Cieee.....jodoh ni ye" sahut Sifa duduk di barisan belakang.
"Cie cie pasangan baru nih."
"Deni dan Tiara,cocok sih."
"CATAT OY HARI BERSEJARAH BAGI KELAS KITA."
"Apaan sih kalian gue sama dia.....ogah," timpal Tiara melirik Deni sinis.
"Siapa juga yang mau sama Lo," sahut Deni.
"Udah udah kalian ini mau pulang gak sih? malah ribut," sahut Siska.
Mereka yang mendengarnya tersadar, sedari tadi mereka menghabiskan waktu hanya untuk melihat pertengkaran Tiara dan Deni.
Berbeda lagi pasangan yang ada di barisan belakang.
Mereka malah asyik pacaran bahkan keributan di depan mereka tak hiraukan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afma
Teen FictionManda Aurellia, gadis cantik yang menginginkan kebahagiaan, kasih sayang dan pelukan penenang dari papanya setelah kepergian bundanya yang membuatnya sangat terpuruk. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Bukan kebahagiaan yang ia dapat...