-Kita sama sama ditakdirkan untuk terluka tapi kita di tuntut untuk saling mengobati-
****
"Non Manda bangun," ucap bik Murni membangun kan Manda.
"Iya Bik," gumam Manda menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya.
"Kamu emang gak sekolah, ini udah jam setengah tujuh nanti telat non."
"HAH, APA?? KOK BIBIK GAK BANGUNIN AKU SIH," ucap Manda berlari ke kamar mandi.
Bik Murni yang mendengarnya hanya menggeleng kan kepalanya karena sedari tadi ia sudah membangunkan tapi nihil.
Tak membutuhkan waktu lama Manda keluar dari kamarnya dengan seragam sekolah yang melekat di tubuhnya.
"ENGGAK SARAPAN DULU NON," teriak bik Murni saat Manda berjalan kearah rak sepatu di dekat pintu.
"Tapi non..." Ucapannya terpotong karena ucapan anak majikannya itu.
"BIK MANDA GAK ADA WAKTU," ucapnya memakai sepatunya dengan asal asalan.
Baru saja Manda ingin menyentuh gagang pintu tapi terdengar suara yang sangat ia kenal.
"Hm," deheman nya agak keras.
Manda memutar balikkan badannya guna melihat asal suara yang ada di belakangnya, terlihat Afrel yang sedang duduk santai di meja makan.
"Eh .... A-afrel sejak kapan kamu ada disini hehe," ucapnya cengengesan bercampur kaget.
"Dari tadi, ditungguin malah ninggalin," sindirnya.
"Bukan gitu, aku beneran gak lihat ada kamu. Bibik sih gak bilang sama aku," cemberutnya pada bik Murni.
"Bagaimana bibik mau ngomong kamu nya
aja main potong gitu aja," ucap bik Murni menjelaskan.Manda yang mendengarnya hanya cengengesan.
"Ya udah yuk berangkat," ucap Manda.
"Yakin kamu mau berangkat kayak gitu," tanya afrel.
"Emang kenapa gak ada yang salah kok, rapi udah, cantik juga paket banget. Apalagi yang kurang?""jawabnya pede.
"Emang kamu gak malu pake sepatu sebelahan gitu," ucapnya.
Manda langsung melihat ke sepatunya, ia kaget kenapa sepatu yang di pakainya warna nya berbeda.
"Aaa...KOK BISA GINI SIH, BUNDA ANAKMU MALU," teriknya.
Yang mendengar teriakkan Manda langsung menutup kedua telinganya rasanya gendang telinga meraka akan pecah.
"Udah gak usah teriak, ganti sana sepatunya baru kita berangkat."
Manda menuruti ucapan afrel dengan patuh.ia mencari pasangan sepatunya dengan benar.
"Udah? "tanya afrel.
"Udah, yuk berangkat tinggal 15 menit lagi masuk," ucapnya melihat jam yang melingkar di tangannya.
Mereka baru saja ingin menaiki mobil tapi ada yang memanggil mereka.
"Afrel....gue berangkat bareng sama Lo ya," ucap perempuan itu yang tak lain adalah Raya.
Afrel melihat kearah Manda meminta persetujuan Manda. Manda yang mengerti mengangguk mengiyakan.
"Hm.." ucap afrel lalu ia naik ke mobil. Manda baru saja ingin duduk di depan tapi Raya menahannya.
"Gue duduk di depan Lo dibelakangnya," ucap Raya tak tahu diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Afma
Teen FictionManda Aurellia, gadis cantik yang menginginkan kebahagiaan, kasih sayang dan pelukan penenang dari papanya setelah kepergian bundanya yang membuatnya sangat terpuruk. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Bukan kebahagiaan yang ia dapat...