6

179 89 13
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh!!!

Jangan lupa vote dan komen ya
teman teman!!!

****


Manda berjalan menuruni tangga ke meja makan untuk melakukan ritual nya sebelum berangkat sekolah yaitu sarapan pagi.

"Pagi non."

"YA AMPUN, BIBI KAPAN NYAMPEK NYA?" teriaknya.

Bik Murni, pembantu yang sudah lama bekerja di rumah nya. Kebetulan kemaren bik Murni pulang ke kampung halaman karena anaknya sedang sakit.

"Semalam bibik nyampe nya udah malam, jadi gak sempat kabarin non Manda."

"Ih...bibik aku kangen tau, peluk," ucapnya merentangkan tangannya.

Bik Yanti memeluk anak majikannya yang sudah dia anggap anaknya sendiri.

"Udah sekarang non Manda makan dulu, nanti telat loh," ucap Bu Yanti.

"Tapi bibik temenin aku ya," ucapnya manja.

"Iya udah bibik temenin."

Setelah selesai memakan sarapannya ia pun bersiap untuk berangkat ke sekolah. Saat ini ia sedang memakai sepatu miliknya.

Tapi tak lama terdengar suara mobil di depan rumahnya.

"Siapa ya?" ucap Manda heran.

Manda keluar dari rumah dan saat mobil itu terbuka turunlah seorang laki laki yang menggunakan seragam Sama sepertinya.

"Afrel," ucap Manda.

Afrel menatapnya sambil menurunkan helm. "Ayo, naik," ucapnya singkat, memberi isyarat dengan kepalanya.

"Kok kamu tiba tiba jemput gue," ucapnya heran.

"frel mengangkat bahu dan menatap Manda dengan senyum kecil. "Emang gak boleh jemput pacar sendiri."

"Apaan sih.." ucapnya tersenyum malu dengan pipi yang sudah merona.

"Ya udah ayo," ucapnya mengacak rambut Manda.

Manda yang di perlakukan seperti itu hanya bisa tersipu malu.

Sesampai disekolah afrel mengantarkan Manda ke kelasnya. Disepanjang koridor mereka menjadi pusat perhatian.

"Itukan kak afrel, kok bareng sama kak Manda ya."

"Ish...jadi cewek kecentilan banget sih."

"Bebeb Manda gue. "

"Mereka cocok banget."

Dan masih banyak lagi ada yang mendukung, ada yang iri dan bahkan juga ada yang menatap mereka sinis.

"Aku ke lapangan basket dulu ya," ucap Afrel sambil menatap Manda ketika mereka tiba di depan kelas.

"semangat ya," ucap Manda.

Afrel mengedipkan mata sambil tersenyum. "Makasih, cantik."

"Apaan sih, udah buruan sana," ucapnya sambil mendorong tubuh Afrel, seolah menyuruh Afrel pergi.

Afrel tertawa kecil dan menatap Manda dengan tatapan jahil. "Oh, sekarang kamu udah berani usir aku ya lagian ini juga kelas aku," ucapnya.

"Ih...katanya tadi mau ke lapangan basket," balas Manda sambil mencubit lengan Afrel dengan gemas.

Afrel langsung meringis, pura-pura kesakitan. "Aduh-aduh, sakit tau! Iya, iya, gue pergi dulu," katanya sambil tertawa, mundur beberapa langkah.

"Udah sana."

AfmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang