28

66 21 5
                                    

°°°°°°°

"Gue harap Lo bisa beri gue kesempatan lagi dan gue janji gak akan menyia-nyiakan itu dengan mengulangi kesalahan terbesar ku. "

_varo Michael aderald_

____________________

-HAPPY READING-



Tante Lena dan Manda kini berdiri di rumah yang sangat mewah dan terawat, rumah yang sangat Manda kenali dan sudah lama tak Manda datangi.

Rumah ini membuat nya mengingat bahwa dulu dia dan keluarga nya dulu makan bersama di sini. Mengingatnya semuanya membuat Manda kembali merindukan sosok Bundanya, orang yang sudah meninggalkannya.

"Hey, sayang ada apa?" ucap Tante Lena mengelus rambut Manda lembut.

"Gak papa Tan, Manda rindu aja main kesini lagi," ucap Manda tetap berusaha tersenyum.

"Ya udah, sekarang kita masuk yuk," ajak Tante Lena.

Mereka memasuki rumah dan dengan semangat Tante Lena menggandeng tangan Manda menuntunnya ke arah ruang keluarga.

"Mas, liat siapa yang aku bawa," teriak Tante Lena bahagia.

Manda tanpa sengaja spontan menutup telinganya, sungguh teriakan Tante Lena sangat membahana. Sungguh kebiasaan mama Varo ini tak pernah berubah, sukanya berteriak, batin Manda.

"Sayang jangan teriak-teriak, ini rumah bukan hutan," ucap seseorang yang tak muda lagi tapi tak sedikit mengurangi ketampanannya.

"Gak penting. Liat! Aku bawa siapa," ucap Tante Lena dengan semangat memperlihatkan Manda, seolah yang di bawanya adalah berlian yang sangat berharga.

"Hai, om wel-wel," ucap Manda tersenyum manis pada orang di depannya ini.

"Ya ampun, lili sayang," ucap papa varo dengan semangat memeluk Manda.

"Kamu apa kabar sayang," tanyanya.

"Alhamdulillah, lili baik-baik aja. Kalau om wel-wel gimana?"

"Sehat dong, muka tambah ganteng dan uang tambah banyak," ucap om wel-wel.

Lili merupakan panggilan kesayangan yang di berikan papa Varo kepada Manda, begitu pula dengan panggilan om wel-wel.

Mereka semua duduk di ruang keluarga,mereka bercerita dan tertawa bersama. Manda sangat bahagia karena ia bisa merasakan kehangatan kelurahan walaupun bukan dari keluarga aslinya.

Di sini dia merasakan kasih sayang, keluarga yang harmonis dan ia di anggap keberadaannya berbeda jauh jika ia di rumah.

"Om gak nyangka ya kamu udah sebesar ini, tambah cantik lagi. Udah lama banget kita gak ketemu lagi."

"Iya, Om. Udah lama banget. Terakhir ketemu waktu dulu Bunda masih ada, jadi kangen deh Manda sama Bunda," jawab Manda.

"Kamu bisa anggap Tante dan Om sebagai orang tua kedua kamu," ucap Tante Lena.

AfmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang