"Buat apa mempertahankan seseorang yang ujung-ujungnya hanya membuat sakit hati. Jadi, nggak ada guna kan."
•••
"Terkadang terlalu mencintai seseorang membuat manusia tumpul logikanya."
.
.
._Happy Reading_
Beban keluarga🙋♀️
Sifa
Man, Lo dimana?Siska
Lo juga bolos, kemana? kita udah cari tapi Lo gak ketemu, jadi kita udah di kantin nih.Manda
Gue di uksSifa
Kenapa Lo di uks? Siapa yang sakit?Manda
Perut gue tadi sakit, biasa datang bulanSiska
Kenapa Lo gak bilang, kami ke sanaManda
Gak usah, ini gue juga mau ke kantin.Sifa
OkeManda keluar dari UKS setalah dirasa perutnya sudah membaik.
"Eh, kalian liat gak? Tadi ada yang bilang Afrell menggandeng tangan Manda, bener gak sih ."
"Iya, jahat banget gak sih?" Sahut temannya.
"Perusak hubungan orang," ujar yang lainnya.
"Eh, kalau ngomong hati-hati! Bukannya perebut itu Raya, kan yang duluan pacaran sama Afrell itu kan Manda."
"Bener juga ya."
"Kasian kak Manda."
"Iya, apa lagi sekarang kak Afrell sama kak Raya udah tunangan."
Manda mendengarkan ucapan mereka semua, ada perasaan bahagia ketika ada orang yang masih sadar kalau Raya itulah yang perebut.
Dia berjalan menuju kantin, dia melihat teman-temannya sudah berkumpul di meja kantin.
Manda mengedarkan pandangannya mencari keberadaan sahabatnya.
"Manda, sini!"
Manda menengok ke arah sumber suara, Sifa melambaikan tangannya.
"SINI," teriak Sifa.
Suara cempreng Sifa menggema di kantin, membuat mereka harus menutup telinga jika tidak maka gendang telinga akan pecah, hehehe berlebihan wkwk.
Manda bergabung di meja sahabatnya, bukan hanya Sifa dan Siska tapi juga ada Varo, Angga dan Adit.
Manda duduk di samping Varo, "Gimana udah mendingan?"
"Udah mendingan kak," ucap Manda.
"Kok Lo gak bilang kita sih, kan kami bisa temenin Lo di uks. Sambil bolos sih," ucap Sifa cemberut.
"Eh, itu sih mau Lo."
"Tapi Man, Lo jadi bahan gosip sekarang. Apa bener kalau Afrell yang nganterin Lo ke uks?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Afma
Teen FictionManda Aurellia, gadis cantik yang menginginkan kebahagiaan, kasih sayang dan pelukan penenang dari papanya setelah kepergian bundanya yang membuatnya sangat terpuruk. Namun, harapan itu tidak sesuai dengan kenyataan. Bukan kebahagiaan yang ia dapat...