20

123 58 57
                                    

-----

" Ternyata menjadi orang yang pura-pura kuat itu melelahkan,bibirmu berkata baik-baik saja tapi tidak dengan hatimu"

🍁🍁🍁

Di pagi hari pukul 11.30 mereka baru saja bangun dari tidurnya,ya maklumlah karena
hari ini hari Minggu.

Hari yang di tunggu-tunggu bagi seorang pelajar.

Manda menggeliat menggosok matanya, ia meraih handphone yang ada di atas kepalanya. Baru saja ia membuka handphone nya ia kaget karena banyak sekali panggilan tak terjawab dari papanya.

"Ya ampun, kenapa juga ni hp gue silent " gerutu Manda.

Ia yakin pasti ada hal yang sangat  penting sampai-sampai papanya menelponnya.

"Ada apa man, " ucap Sifa menguap.

"Bokap gue nelpon pasti ada apa-apa nih, gue pulang dulu ya, " ucapnya beranjak dari tidurnya.

"Ya udah hati-hati ya, kalau ada apa-apa kabarin kita, " ujar Siska.

"Siapp, " ucapnya berlari keluar dari kamar.

"Sif, menurut Lo kenapa ya bokap nya Manda?" tanya Siska.

"Ya mana gue tau, gue bukan dukun, " jawab Sifa.

"Ish, semoga aja gak terjadi apa-apa sama Manda, " ucap Siska.

"Semoga aja ya, karena gue ada firasat buruk, " ucap Sifa mengaminkan ucapan Siska.

Manda berlari ke lantai bawah, saat melewati ruang tamu ia melihat Tante Nia sedang bersantai menonton film.

" Tan, aku pulang dulu ya!" pamit manda menyalami tante Nia tergesa-gesa.

"Iya, hati-hati!" nasehat Tante Nia.

"Oke Tan, " jawab manda.

Manda mengendarai mobilnya dengan cepat, bahkan umpatan dari pengendara lain tak ia hiraukan.

Setelah menghabiskan waktu 10 menit, ia sampai di rumah dengan selamat. Ia memasuki rumah
nya tapi saat ia melewati ruang keluarga, ternyata papa dan mamanya sudah berkumpul di sana, seolah menunggu kedatangan nya.

Dan jangan lupakan kakaknya itu dan yang memandangnya seraya tersenyum menyeringai ke arahnya.

"Ada apa ini?" batin Manda.

Baru saja Manda ingin menyalami kedua orangtuanya, tapi ia malah mendapatkan tamparan.

PLAK..

Wajah manda tertoleh akibat tamparan itu,
sangking kuatnya sampai berbekas jari di pipi putihnya.

"Kenapa papa nampar aku? " ucap Manda lirih memegang pipinya yang berdenyut.

"KAMU MASIH BILANG KENAPA HAH, KAMU ITU MEMANG ANAK KURANG AJAR. MALU-MALU IN NAMA KELUARGA"

"Maksud papa apa?" ucap Manda pelan, entah apa lagi yang sudah ia lakukan kali ini sehingga membuat papanya semarah ini.

AfmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang