-Tolong ajarin aku bagaimana caranya agar merasakan kebahagiaan-
****
"Van, kamu bisa temenin aku malam ini gak?" ucap manda."Kamu mau kemana??" tanya Varo.
"Aku mau beli kado buat teman aku, bisa kan anterin aku."
"Maaf ya sayang, tapi kalau malam ini aku benar-benar gak bisa sebagai gantinya besok kita pergi ke pantai, mau??" tawar Varo.
"Ya udah deh kalau kamu gak bisa, aku pergi sendiri aja," ucap Manda tersenyum.
"Kamu gak marah kan sayang?" ucap Varo memegang tangan Manda.
"Gak kok,aku ngerti kamu Pasti banyak kerjaan"
"Makasih ya sayang, kamu pacar aku yang paling cantik dan perhatian," ucap Varo mencubit pipi Manda.
Kira-kira itulah obrolan Manda dengan Varo tadi siang.
Manda memandangi wajahnya di cermin,
malam ini ia sangat cantik di tambah dengan baju yang ia kenakan membuat semua orang tidak bosan memandanginya."Bun..." teriak Manda menuruni tangga menuju ruang makan.
"Apa, kok teriak teriak sih kayak di hutan aja," ucap bunda memandanginya.
"Tada......." ucap Manda membolak-balik kan badannya.
"Ya ampun sayang, kamu sangat cantik malam ini,"ucap bunda.
"Kok tumben malam malam gini udah dandan cantik aja,kamu mau ke mana??" tanya bundanya.
"Bun manda mau nyari kado buat Temen aku,
Soalnya besok dia ulang tahun Bun," ucap Manda bersemangat."Ya udah sana, tapi pulangnya jangan terlalu malam ya," ucap bunda.
"Oke bun, Manda pamit assalamualaikum," ucap Manda.
"Waalllaikumsalam, hati hati ya," ucap bunda.
"Oke bunda ku sayang," ucap Manda.
****
Setelah sampai di tempat tujuan, Manda langsung mencari sesuatu untuk ulang tahun Sifa. Setelah berkeliling sekitar 2 menit Manda belum juga menemukan sesuatu yang cocok.
Hingga matanya tertuju pada sebuah gaun yang amat cantik menurutnya.
"Mbak, kalau gaun ini berapa harganya."
ucap Manda."Oh yang ini harganya 6.000.000 mbak."
ucap nya."Ya udah, bungkus yang ini," ucap Manda.
"Oke mbak, tunggu sebentar," ucapnya membawa baju itu ke kasir untuk di bungkus.
"Ini mbak," ucapnya sambil menyerahkan baju itu.
"Makasih mbak, ini uangnya," ucap Manda berlalu meninggalkan tempat itu.
Karena ia tak fokus melihat jalan sehingga ia menabrak seseorang.
"Eh....maaf kak gak sengaja," ucapnya.
"Gak pa....Feny," ucap Manda.
"Manda....." ucap orang itu.
"Ya ampun Feny kamu apa kabar???" ucap Manda.
"Alhamdulillah baik, udah lama kita gak ketemu,kamu sama siapa ke sini," ucap orang itu yang bernama Feny.
"Gue sendiri, kalau Kamu sendiri ke sini?" ucap
"Gue sama pacar aku tu, lagi nunggu di luar."
"Wow......Sekarang Feny gak jomblo lagi ya, kenalin dong??"
Feny Amelia, teman Manda ketika mereka masih duduk di bangku SMP.
Dulu Meraka berteman sangat akrab, tapi mereka harus berpisah karena melanjutkan pendidikan di tempat yang berbeda.
"ya udah ayo gue kenalin sama pacar gue," ucap Feny menarik tangan Manda menuju parkiran.
"Hai sayang, ini ada temen aku mau kenalan sama kamu," ucap Feny.
Ketua cowok itu menghadap ke arah mereka tapi betapa kagetnya Manda saat melihat orang itu.
"Varo ....." ucap Manda lirih.
Varo tak kalah kagetnya kehadiran Manda di depannya.
"Loh kalian udah saling kenal, sayang kenalin ini Manda teman aku dan Manda kenalin ini varo pacar aku,"ucap Feny.
Manda masih mematung menatap Varo dengan tatapan sayu nya, jadi ini alasan kenapa Varo tidak bisa nemenin dia malam ini.
"Jadi ini alasan Lo Var, gue kecewa sama Lo," ucap Manda meninggalkan varo dan Feny yang tidak mengerti sama sekali.
"Sayang kamu mau kemana," teriak Feny saat melihat Varo berlari.
"Ada apa sih," ucap Feny.
Sedangkan Manda masih berlari tak tau arah,ia sangat kecewa dengan Varo.
"MANDA DENGERIN PENJELASAN GUE,"
teriak Varo mengejar Manda."SAYANG GUE MOHON BERHENTI, GUE BISA JELASIN SEMUANYA."
"GAK ADA YANG PERLU DI JELASIN VAN,
GUE BENCI SAMA LO, KITA PUTUS," teriak Manda menoleh sebentar ke arah Varo kemudian ia naik taksi yang sudah ia hentikan."MANDA......" Teriak Varo frustasi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Afma
Ficțiune adolescenți📖 JUDUL: [ Afma ] ✨ "Ketika luka menjadi bagian dari perjalanan, mampukah cinta menyembuhkannya?" ✨ Manda Aurellia, seorang gadis cantik yang kehilangan ibunya, berharap mendapat kasih sayang dari papanya. Namun, yang ia terima hanyalah bentakan, m...