Prolog

3.2K 139 96
                                    

"jika bukan hari ini, akan masih ada hari esok."



_Glory Marseille Osmond_


Hallo para readers!!!!

Aku bawa cerita baru nih!!

Mungkin tidak sebagus cerita author lain tapi aku harap kalian bisa suka

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan menekan Vote.

1 vote = 1 semangat

Happy reading

-

Ail berlari menghampiri Glory sahabatnya yang baru saja akan keluar dari gerbang sekolah SMA Lentera Bangsa, cewek yang mengenakan seragam putih abu-abu dengan rambut panjang sampai pinggang itu lantas menoleh melihat Ail di sampingnya.

"Lo kenapa? Di kejar Pak Maman?" tanya Glory pada Ail.

Ail mengatur nafasnya yang hampir membuat ia pingsan. Cewek itu menatap Glory dengan tatapan marah, entah apa yang membuatnya seperti itu, Glory tidak cukup mengerti ia rasa jika ia tidak melakukan kesalahan apapun yang membuat cewek berambut pendek sebahu itu sampai marah padanya.

"Lo tadi nembak Hugo? LAGI?" tanya Ail setelah mendapatkan oksigen kembali dengan normal. Tatapan tajam cewek itu masih setia mengintai Glory.

Glory menarik sudut bibirnya hingga membentuk sebuah senyuman tanpa ragu gadis itu mengangguk.

"Lo udah gila apa?" tanya Ail dengan nada tidak bersahabat. "Lo udah di tolak berulang kali tapi lo tetap ngotot nembak dia?"

Glory tertawa seperti tidak ada beban sama sekali. --- Glory mempunyai perasaan lebih pada cowok yang bernama Hugo, cowok itu merupakan salah satu anggota inti dari ADERFIA di mana geng itu merupakan geng terbesar di sekolah SMA Lentera Bangsa. Hugo Damian Adhitama merupakan cowok dingin di kelas XII IPA 2, selain pintar ia juga memiliki paras yang cukup membuat para kaum hawa di sekolah Lentera Bangsa ketar ketir saat lewat di depannya. Salah satu cewek yang menyukai cowok pendiam itu adalah Glory Marseille Osmond, cewek yang menduduki kelas XI IPA 2 itu begitu terpikat dengan sosok bernama Hugo, saking cintanya dengan cowok pendiam itu Glory sampai rela mengungkapkan perasaannya berulang kali pada Hugo namun jawaban yang selalu cewek itu terima "Lo kalau udah stres mending nggak usah sekolah." Atau tidak mungkin Hugo akan mengeluarkan berbagai macam kata-kata tidak enak di dengar untuk Glory, tapi hal itu membuat Glory tidak pantang mundur entar terbuat dari apa hati cewek itu.

"Otak lo itu dipake juga lah, kalau udah ditolak berulang kali udah nggak usah dikejar! Dia itu jelas-jelas nunjukin kalau benar-benar nggak suka sama lo!" ucap Ail menyadarkan Glory.

"Susah untuk lupain dia gitu aja. Aku nggak bisa," ucap Glory cukup membuat Ail memutar otaknya agar bisa membuat cewek di hadapannya saat ini itu sadar.

"Lo itu cewek! Harusnya dia yang ngejar lo bukan malah sebaliknya!" ucap Ail cukup emosi.

Glory dan Ail sama-sama menoleh saat melihat Hugo dan anggota Aderfia lainnya berjalan menuju parkiran.

"Kak Hugo!" sapa Glory, Hugo terus berjalan tanpa menoleh sementara teman-temannya sudah heboh sendiri di sana.

"Lo noleh juga lah bro kalau dipanggil," ucap Stefan selaku wakil Aderfia pada Hugo, namun Hugo tidak menghiraukannya.

"Ya elah jutek amat tuh muka kayak nggak di kasi makan setaun," ucap Yonatan menimpali membuat sahabatnya yang lain tertawa kecuali Hugo.

"Lo liat sendiri kan Glo. Buka mata lo, liat!" ucap Ail sudah habis kesabaran.

"Gue tau, mungkin sekarang Kak Hugo nggak suka sama gue tapi nanti pasti dia akan suka sama gue," ucap Glory penuh semangat.

___

Jika di posisi Glory apa kalian juga akan melakukan hal yang sama?

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang