49 |ALGRA DAN GLORY

355 36 55
                                    

"menunjukkan rasa suka ku ke kamu itu cukup berbeda. Aku tidak butuh kata 'aku suka kamu' untuk mengungkapkan perasaan ku."

_Algra Zeiroun_









"Bagaimana para saksi, sah?"

Sah!

Kata itu menggema di seluruh ruangan. Seluruh tamu undangan mengucapkan kata syukur secara bersamaan setelah mengucapkan kata sah. Hari ini, status Hugo dan Glory telah resmi menjadi saudara tiri. Terlalu cepat bagi Glory tapi mau di apa, kemauan Maria harus segera melaksanakan pernikahan.

Banyak yang di undang di acara itu, bukan saja guru-guru atau teman-teman bisnis Maria dan Broto tapi juga anggota Scorpio, Aderfia walaupun tidak keseluruhan bukan saja itu, teman-teman sekelas Hugo dan Glory pun ikut di undang hingga Monica dan ketiga temannya pun turut serta menghadiri acara itu.

Acaranya di gelar di gedung kosong yang terletak di samping rumah utama Broto, pria dua anak itu jadi tidak perlu repot-repot lagi untuk menyewa hotel jika memang memiliki gedung kosong yang cukup luas di samping rumahnya. Gedung itu memang sengaja di buat untuk acara-acara khusus keluarganya.

Status baru kini sudah berhasil di dapat Maria, wanita itu tidak henti-hentinya tersenyum pada para tamu undangan begitu pula dengan Broto. Sepasang kekasih yang dulunya tidak bisa bersama kini mereka mewujudkan impian mereka tapi dengan cara yang salah. Glory begitu kecewa dan malu melihat Maria saat ini, bisa-bisa nya dia masih tertawa sementara suaminya sekarang adalah hasil curian, sangat menyedihkan bukan? Orang-orang di sana juga ikut mendukung, mereka tidak tau apa-apa dengan apa yang di sembunyikan keluarga itu sebenarnya.

"Glo," ucap Monica sembari menyenggol lengan Glory.

"Kok melamun, lagi mikirin apa?" tanya Monica, pasalnya mereka tengah berkumpul di meja yang di penuhi anak-anak Scorpio. Monica sudah banyak mengeluarkan bahan obrolan sementara Glory hanya diam saja sedari tadi.

"Nggak pa-pa," jawab Glory pelan.

"Lo gimana sih, gue kan ajak lo ke meja ini biar bisa kenalan sama mereka, teman-teman Abang lo, Arash," ucap Monica. Tidak tau saja jika Glory dan anggota Scorpio sudah lama saling mengenal walaupun tidak se akrab Monica tapi setidaknya ia tau nama-nama anggota dari geng itu. Terlebih di Scorpio bukan hanya ada Abang tiri nya melainkan ada juga Abang kandungnya, hanya saja Monica belum mengetahui itu.

"Yang itu Matt," tunjuk Monica pada Matt.

"Yang itu Johan, terus yang di samping Johan itu ada Arhan terus yang itu Ziro dan yang paling diam di samping Ziro itu Tristan." Glory hanya diam menatap satu persatu cowok yang di tunjuk Monica.

"Sebenarnya masih banyak lagi, tapi yang datang cuma mereka. Nanti deh kapan-kapan gue ajak lo ke markas mereka biar bisa kenalan sama yang lainnya," ucap Monica begitu semangat.

"Tau nggak Glo, ada satu cowok yang menurut gue keren di Scorpio," ucap Astrid pada Glory. Glory langsung menoleh pada cewek itu menatapnya seolah bertanya 'siapa'

"Bara," ucapnya lalu cekikikan.

Monica langsung tertawa. "Selera Astrid emang aneh, Glo. Kalau lo tau nih ya, Bara itu galak orangnya. Cuma cewek kayak Astrid aja yang naksir sama dia," jelas Monica. "Menurut gue, Arash lebih keren." Monica sepertinya memang sangat tertarik dengan Arash, itu bisa di lihat dari cara dia memujinya, wajahnya bahkan memerah bak udang rebus.

"Lo bisa liat sendiri kan gimana suka nya dia sama Arash, dia nya aja yang suka ngelak! Dasar Monica," ucap Astrid membuat Glory terkekeh.

"Udah, Glo. Bilang aja ke Arash ntar, hahaha!" Astrid terbahak-bahak, semua mata langsung tertuju padanya.

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang