"Kematian bukan akhir dari cinta ku ke kamu."
_Algra Zeiroun_
"Sini biar Mama bantu," ucap Aira lalu memapah Algra yang baru keluar dari toilet.
"Algra bisa sendiri, Ma," ucap Algra pelan. Aira tidak perduli, ia terus memapah Algra menuju tempat tidurnya.Baru akan duduk, Algra merasakan sakit yang luar biasa di dadanya. Kali ini lebih sakit dari biasanya, cowok itu tidak mampu menahannya bahkan hanya untuk berpura-pura tidak kesakitan pun sudah tidak bisa dilakukannya. Rasa mual serta pusing di rasakan Algra seperti berada di ambang kematian.
Ia memegang dadanya, Aira menatap Algra panik.
"Kenapa, Al? Dadamu sakit?" Tak mampu berucap, Algra hanya mengangguk dengan posisi yang sudah terduduk di lantai.
"Mama, panggilkan dokter, ya. Kamu tunggu sebentar di sini." Hendak akan berdiri, Aira terpaksa berhenti saat Algra memegang tangannya, Algra menatap ibunya itu lalu menggeleng.
Huek!
Saat itu juga Algra memuntahkan darah segar.
"Mama akan panggilkan dokter!" ucap Aira bersikeras. Algra lagi-lagi menggeleng.
"A-A-Algra n-nggak akan bisa s-sembuh, Ma," ucap Algra dengan susah payah.
"Bicara apa kamu, kamu akan sembuh." Aira ikut duduk sembari memeluk putranya itu.
"Tuhan m-mau Al-Algra pulang, Ma," ucap Algra lagi yang terdengar ngawur di telinga Aira.
Aira menatap kasihan wajah kesakitan Algra, ia membersihkan bercak darah yang menempel pada bibir Algra dengan lengan bajunya.
"Anak Mama akan sembuh, Mama selalu meminta tuhan untuk tidak menyuruhmu pulang jadi tenang saja, ya."
Uhuk!
Uhuk!
Setiap kali Algra batuk akan ada darah yang ikut keluar, Algra menggeleng lagi, ia sudah tidak bisa kuat menahan sakitnya.
"M-ma, n-nanti ... Na-nanti sampaikan ... Akh! Sampaikan ke Glory, a-aku minta maaf ... K-karena nggak bisa nunggu dia untuk p-pamit," ucap Algra sembari menggenggam tangan Aira.
Aira menangis sesenggukan. "Maafin Algra, ya. Al-Algra udah ... Udah buat Ma-Mama repot."
"I-izinin Algra pulang, ya?" pinta Algra begitu menyakitkan didengar Aira.
"Ma-Mama tenang saja, Al-Algra akan tidur tenang, dengan begitu Al-Algra juga nggak akan sakit l-lagi. Algra janji, di kehidupan se-selanjutnya, Algra a-akan bertemu de-dengan Mama lagi."
Aira tidak tau harus melakukan apa, jika mengizinkan Algra untuk pergi itu sangat berat untuk nya namun sebagai seorang ibu ia juga kasihan melihat Algra terus-terusan kesakitan.
"K-kamu janji sama Mama, hm? Kamu akan menemui Mama nanti." Algra mengangguk saat itu juga.
"Al-Algra pulang ya Ma."
Dengan berat hati Aira mengangguk, Algra tersenyum dan mulai menutup matanya pelan, perlahan cowok itu menghembuskan nafas terakhirnya dan...
Ting.............
"ALGRA!!!!" teriak Aira memeluk putranya.
+++++
Glory berlari melewati koridor rumah sakit, banyak pasang mata yang menatap bingung cewek itu, dengan masih memakai seragam olahraga Glory terus fokus berlari hingga sampai pada kamar rawat Algra.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Teen FictionMengubah diri itu perlu, walaupun terkesan jahat di mata orang lain