"Aku selalu bilang merasa nyaman sendirian tapi tanpa sadar aku juga kesepian."
_Glory Marseille Osmond_
Glory yang masih nyenyak dalam tidurnya terpaksa harus membuka matanya akibat sinar matahari yang mulai menyinari wajahnya lewat jendela kamar itu.
"Perasaan setiap pagi nggak panas kayak gini," ucap Glory.
Glory menutup kembali matanya, namun otaknya berusaha mengingatkan ia tentang apa yang ia lihat saat pertama kali membuka mata tadi. Mau tidak mau Glory membuka mata lagi, awalnya masih belum sadar tapi setelah beberapa detik Glory mulai merasa agak aneh dengan ruangan itu.
"Gu-gue di mana?" tanyanya pelan.
Glory beranjak duduk, matanya sibuk menelusuri setiap sudut kamar yang bernuansa hitam putih itu. Di dindingnya terpanjang beberapa poster penyanyi rock berasal dari barat entah itu siapa. Di sana ada juga sebuah rak buku yang berukuran kecil dan sebuah meja belajar, ada banyak koleksi robot serta mobil-mobilan di atas meja belajar itu.
Jika di lihat dari kondisinya, kamar itu bukanlah kamar seorang anak perempuan, lalu di mana ia? Batin Glory.
Glory beranjak turun dari tempat tidur, saat menurunkan kaki nya di lantai ia merasa ada sesuatu yang janggal, apa yang diinjaknya? Pikir Glory, rasanya seperti bulu, sangat halus, apa karpet. Saat melihat ke bawah, Glory membulatkan matanya dan berteriak saat itu juga.
Yang ia injak bukanlah karpet, melainkan seekor anjing dewasa. Glory berdiri di atas tempat tidur dengan terus berusaha mengusir anjing itu.
"Syu,,,syu,,, syu!!"
"Ayolah, gue mohon jangan gigi gue!!"
Brak!!
Teriakan Glory tadi berhasil mengundang Algra untuk mengecek cewek itu. Dilihatnya Glory yang berdiri ketakutan sembari mengusir anjing itu dengan kemeja yang dikenakannya semalam.
"Hus! Hus! Pergi, jangan mendekat!!" ucap Glory. Algra bukannya membantu malah melotot menatap cewek itu, Glory hanya mengenakan tank top dan rok pendek bagaimana ia tidak melotot jika sudah begitu. Anjing itu malah ikutan naik di atas tempat tidur, anjing itu sebenarnya tidak galak, ia hanya ingin mau berteman dengan Glory tapi mau di apa jika baru mendekat saja sudah di usir.
Glory berlari turun dari tempat tidur dan langsung berdiri di belakang Algra untuk bersembunyi.
"Lo ngapain berdiri aja! Cepat usir dia. Gue nggak mau, ya jadi sarapan anjing itu!!" ucap Glory membuat Algra tersadar dari lamunannya.
"Iya, iya. Gue juga dengar tanpa lo teriak!"
"Ya udah makanya cepat!!"
"Loli, jangan ke mari. Ayo keluar cepat!" Anjing itu rupanya menurut, Glory kembali ke samping Algra sembari memeluk lengan cowok itu.
Glory baru bisa bernafas lega setelah anjing itu keluar. Ia memegang kepalanya lalu duduk di atas tempat tidur. Jantung Glory masih memompa begitu cepat akibat terkejut tadi dan sekarang di tambah lagi memikirkan bagaimana bisa ia ada di sini, siapa yang membawanya, apa Algra?
Algra mengalihkan pandangannya dari Glory. "Kalau mau mandi, Lo bisa pakai baju gue dulu kalau lo mau. Tinggal pilih aja di lemari," ucapnya.
"Kenapa bisa gue ada di sini?" tanya Glory. Cewek itu mendongkak menatap Algra yang masih diam tak melihatnya.
"Jaw_." Baru akan mendesak Algra agar menjawab, Glory menyadari kondisinya saat ini. Dengan cepat ia menarik selimut dan menutupi tubuhnya.
"Ngaku! Lo apain gue semalam?" tanya Glory, nah kan sudah di duga Algra jika pertanyaan itu pasti akan keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Teen FictionMengubah diri itu perlu, walaupun terkesan jahat di mata orang lain