24 | RAJA HUGO VS RAJA ZIO

412 35 6
                                    


"Memikirkan bawah aku akan bersamamu besok memberikan aku kekuatan untuk melalui hari ini."


_Hugo Damian Adhitama_








________

Cekrek!

Hal yang memuaskan. Hugo langsung menjauh di sertai senyum puas nya. Sementara Glory masih diam mematung di tempatnya.

Teman-teman Hugo mengumpat dalam hati untuk cowok itu.

"Aarrrgghhh!!! Fan! Pindah ke Pluto aja yuk!" ucap Uilliam merangkul pundak Stefan.

"Yuk! Mau gue," ucap Stefan.

"Hug! Lo liat-liat juga napa. Di sini ada jomblo kaga!" ucap Yonatan. Cowok itu akan mengambil ancang-ancang untuk membanting hp nya tapi ia berfikir lagi, jangan, mahal.

Keano tertawa menatap teman-temannya yang iri saat ini. Sementara ia bersikap biasa saja. Tidak bisa tergambarkan betapa malu nya Glory saat ini, Hugo menciumnya di depan teman-temannya, yang benar saja.

"Nanti fotonya kirim ke gue," ucap Hugo.

Zio langsung berdiri dari pangkuan Glory. Glory menatap bocah itu bingung, pasalnya Zio langsung berkacak pinggang sembari menatap tajam Hugo.

"Belani sekali kamu mencium latu ku!" ucap Zio sembari menunjuk wajah Hugo.

Glory menganga tak percaya begitupun dengan teman-teman Hugo, bocah itu benar-benar pintar berkomunikasi. Zio beralih menatap Vio.

"Vio, minggil! Laja Zio akan memukul Bang Hugo kalena sudah belani mencium latu Loly!" Vio langsung berdiri dan melangkahkan kaki kecilnya menghampiri Uilliam.

"Tenang latu, laja mu ini akan menyelamatkan kamu dali penjahat itu,"  ucap Zio lembut pada Glory.

Hugo mengangkat sebelah alisnya, ia membalas tatapan Zio di sertai senyum menantang.

"Kita berperang sekarang? Tapi istana nya belum jadi, bagaimana kalau setelah istana jadi baru kita berperang," ucap Hugo pada Zio.

"Jangan mau Zio, nanti yang ada dia cari kesempatan lagi." Hasut Stefan pada Zio.

"Tidak! Laja Zio sekalang sudah siap belpelang!!" ucap Zio begitu menggemaskan.

"Vio, sini bantu Bang Hugo melawan tuyul ini," ucap Hugo. Vio menepuk dahinya sendiri.

"Hadeww, udah Bang Hugo nyelah aja!" ucap Vio malas, bocah perempuan itu sangat malas berperang saat ini.

"Masa Bang Hugo sendirian," ucap Hugo.

"Itu bukan ulusan ku!" ucapnya. "Pasukan! Selang dia!" teriak bocah itu.

Krik...krik...krik

"BWAHAHAHAHA!!" Keempat teman-teman Hugo terbahak melihat tidak ada yang maju.

Bocah tiga setengah tahun itu menampakkan wajah marah nya yang tidak terlihat sama sekali, yang ada hanya gemas. Zio mengambil ancang-ancang untuk memukul Hugo. Dan benar saja, satu pukulan kecil dari tangan mungil itu di dapat Hugo di dadanya.

"Ugh!" Hugo langsung terlentang, pura-pura pingsan ceritanya.

"Vio mau es klim," ucap Vio menatap Stefan dengan tatapan polos nya.

"Yuk, beli es krim sama Bang Keano," ajak Keano menggendong Vio.

"Yeeyy!!" Vio langsung girang.

"Am, mau ikut kagak?" tanya Keano pada Uilliam.

"Ikut," ucap Uilliam.

"Gue juga," ucap Yonatan.

"Lah, perasaan tadi gue yang di ajak Vio. Kok gue di tinggal," ucap Stefan lalu ikut berlari mengejar teman-temannya.

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang