8 | JANJI

611 92 109
                                    


"Jika memang kalian tidak benar perduli bilang saja kepadaku, aku tidak akan marah. Setidaknya aku tau jika itu hanya pura-pura."

_Glory_






_____

Saat masuk ke dalam rumah Glory menatap punggung Bara yang sudah sedikit menjauh darinya. Ada beberapa pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada cowok yang berstatus Kakak kandung-nya.

"Kak Bara kenapa belain gue tadi?" tanya Glory membuat Bara menghentikan langkahnya.

Bara menatap Glory sekilas lalu melanjutkan langkahnya menuju lantai dua seperti tidak peduli. Hal yang paling di benci Glory adalah saat ia ingin bicara orang-orang akan selalu melangkah pergi meninggalkannya, jadinya ia harus mengejar, kan.

"Kak Bara!!!" teriak Glory dengan suara toa khas miliknya.

Glory mengikuti Bara hingga cowok itu masuk ke dalam kamarnya. Glory terkejut saat belum sempat masuk Bara sudah menutup pintu kamarnya dengan keras.

"Kak Bara buka!!"

Tok

Tok

Tok

"Jawab dulu kenapa Kak Bara mau belain gue tadi!! Bukannya Kak Bara nggak pernah perduli sama gue sama kayak orang-orang?" Glory tidak berhenti mengetuk pintu itu, tidak perduli jika tangannya akan sakit sebelum pertanyaannya di jawab maka ia tidak akan berhenti.

"Lo masuk kamar sekarang sebelum lo gue bikin nangis!" jawab Bara dari dalam kamar.

"Ih apaan sih! Tadi ngomong bakal bunuh orang yang buat gue nangis, sekarang Kak bara sendiri yang mau buat gue nangis. Gimana sih!" protes Glory.

"Yang boleh buat lo nangis itu hanya gue! Nggak boleh orang lain termasuk Mama sama Papa!!" ucap Bara membuat Glory berhenti mengetuk pintu.

"Egois banget!!" ucap Glory namun tidak mendapatkan lagi sahutan dari cowok yang ada di dalam kamarnya.

"Gue bingung sama Kak Bara! Kalau di rumah Kak Bara selalu aja salahkan gue setiap kali Mama sama Papa bertengkar, Kak Bara selalu buat gue nangis dengan kata-kata kasar Kak Bara, Kak Bara nggak pernah perduli jika gue di pukul Mama ataupun Papa, Kak Bara nggak pernah nunjukan sedikit aja rasa perhatian Kak Bara sama gue. Tapi sekarang Kak Bara berlagak seolah Kak Bara sayang sama gue di hadapan orang-orang. Terus Kak Bara bilang hanya Kak Bara yang boleh buat gue nangis? Kak Bara please jangan buat gue berharap sama Kak Bara akan sayang sama gue kalau ujung-ujungnya Kak Bara emang nggak pernah sayang sama gue!" ucap Glory menahan tangis.

"Lo masuk kamar sekarang!!!" Hanya itu yang keluar dari mulut Bara.

"Kak Bara jahat!! Kak Bara cuma ngasi gue harapan tau nggak!!" Glory benar-benar meninggalkan kamar Bara setelah mengucapkan itu.

++++++

Uilliam berlari masuk ke dalam rumah Keano seperti anak kecil yang mendapat mainan baru.

"Norak lo," ucap Yonatan pada Uilliam, tidak berselang lama Yonatan ikut berlari membuat Stefan mengumpat mati-matian dalam hati untuk Yonatan.

Keano tertawa melihat wajah kesal Stefan yang ingin mengeluarkan nama-nama binatang dari mulutnya.

"Sabar Fan, biasa masa-masa puber," ucap Keano sembari menepuk-nepuk pundak Stefan.

"Akhirnya gue bisa rebahan juga," ucap Uilliam yang sudah merebahkan tubuhnya di sofa.

Dengan tidak merasa berdosa sama sekali Yonatan ikut rebahan di atas Uilliam membuat cowok yang berada di bawah Yonatan itu mengumpat.

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang