"Aku merasakan kehilangan yang sangat nyata ketika melihat sikapnya yang mulai berubah dan aku ingin memperbaiki semuanya lagi walaupun sangat mustahil untuk kembali seperti semula."
_Hugo Damian Adhitama _
Hugo dan Glory mengekor pada Bu Nola yang akan menunjukkan kelas mereka. Hati dan pikiran cewek di buat tidak tenang oleh Hugo yang pindah ke kelas XI. Glory menghentikan langkahnya, melihat itu Hugo juga ikut berhenti. Cewek itu menghela nafas lalu beralih menatap Hugo yang berdiri di sampingnya.
"Lo segila itu?" tanya Glory. "Bagaimana bisa lo berfikir akan duduk kembali di kelas XI?"
"Lo dengar sendiri kan alasan gue tadi?"
"Saya ingin menyesuaikan diri di sekolah ini dengan memulai semuanya dari kelas XI."
"Alasan yang sangat tidak masuk akal!" ucap Glory setelah mengingat alasan Hugo tadi.
"Menurut mu, tapi menurut ku itu masuk akal," jawab Hugo terdengar santai.
Glory memijat pangkal hidung nya saat merasa pusing dengan apa yang di lakukan Hugo.
"Gue bisa gila kalau seperti ini," gumam cewek itu.
"Lo pasti punya alasan lain," ucap Glory menatap tajam cowok itu.
Glory maju selangkah hingga posisinya begitu dengan dengan Hugo, ia lalu menjinjit untuk menyesuaikan tingginya dengan Hugo.
"Kalau alasan lo untuk dekatin gue lagi, gue pastikan keluarga lo makin hancur," ancam Glory. Bukannya takut Hugo tersenyum miring.
"Coba aja, jika lo bisa," ucap Hugo menantang.
"Apa yang kalian lakukan di situ, ayo masuk," ucap Bu Nola membuat Glory yang akan berucap lagi jadi mengurungkan niatnya.
Glory menjauh lalu melangkah lebih dulu meninggalkan Hugo. Cowok itu memasang wajah datarnya kembali dan mengikuti Glory. Glory masuk lebih dulu di kelas XI IPA 3 lalu setelahnya di ikuti Hugo. Semua mata langsung tertuju pada keduanya merasa tak percaya jika murid baru itu akan berada di kelas mereka.
"Ini sangat luar biasa."
"Bagaimana penampilan ku?"
"Lo udah cantik, kalau gue?"
"Baru kali ini gue liat bidadari di bumi."
Bisik-bisik mulai terjadi hingga membuat Bu Nola harus mengetuk meja agar mereka bisa diam kembali.
"Mohon diam!" tegas Bu Nola.
"Baiklah, Glory, Hugo. Silahkan perkenalkan diri kalian," ucap Bu Nola saat dirasa seisi kelas telah diam.
"Hi teman-teman, saya Glory Marseille Osmond. Semoga kita bisa berteman baik," ucap Glory sembari menunjukkan senyumnya.
"Saya Hugo Damian Adhitama," ucap Hugo datar.
Bu Nola menoleh pada Hugo. "A-apa itu saja?" tanya Bu Nola pada Hugo.
"Hugo, udah punya pacar belum?" tanya salah seorang Siswi.
"Ayu! Pertanyaan macam apa itu?" tegur Bu Nola.
Siswi yang bernama Ayu itu pun langsung memasang wajah lesu nya. "Yaaa, Bu Nola kayak nggak pernah muda aja," ucap Ayu lesu.
"Ah, baiklah. Hugo, Glory kalian bisa duduk di kursi yang kosong itu." Tunjuk Bu Nola pada bangku ke dua dari belakang. Setiap bangku di isi dua orang sama seperti di Lentera Bangsa dan hal itu membuat Glory malas.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Teen FictionMengubah diri itu perlu, walaupun terkesan jahat di mata orang lain