12 | MUAK

774 99 257
                                    


"Aku tau di rumah ini sebagai siapa, tapi tolong beri sedikit waktu saja agar aku bisa bernafas dengan tenang."

_Glory Marseille Osmond_

"Terlalu gengsi untuk jujur adalah hal yang salah.."

_Garen Aldebara Osmond_


---------

Glory menitikan air mata mendengar
kata-kata pahit yang keluar dari mulut Hugo. Apa Hugo sekarang berfikir juga yang tidak-tidak tantang dirinya?

"Kak Hugo salah paham. Aidan cuma mau ... Dia cuma mau..." Glory jadi bingung akan berucap apa, tangannya gemetar mengingat kejadian tadi di kelas kosong.

"Kak Hugo please percaya sama gue, apa yang Kak Hugo liat itu nggak benar." Glory mencoba menjelaskan.

"Nggak benar? Terus yang gue liat tadi itu cuma setan sekolah ini? Sekarang gue mikir, harusnya Abang lo nggak perlu marah saat cowok kelas XI itu hina lo! karena itu memang benar!"

Glory diam tidak tau harus berucap apa. Jujur ini terlalu sakit. Ail yang sudah menahan emosi langsung maju menghampiri Hugo.

Plak!!

Glory terkejut melihat Ail menampar Hugo. Sementara Hugo hanya diam mendapatkan tamparan itu.

"Ail, kenapa lo nampar Hugo?" ucap Glory memegang lengan Ail.

"Jaga ucapan lo!! Asal lo tau aja tadi Glory emang lagi nggak baik-baik aja!!" ucap Ail setelah menampar Hugo.

"Harusnya lo itu bersyukur ada cewek yang mau ngungkapin perasaan nya sama lo dengan tulus, yang mau suka sama lo apa adanya bukan karena harta atau lo yang sok ganteng!!"

"AIDAN CUMAN MAU NOLONGIN GLORY!! DAN LO DENGAN SEENAK HATI NGATA-NGATAIN GLORY CEWEK YANG NGGAK BENAR?"

"Ail Udah, Kak Hugo nggak salah!" bela Glory pada Hugo.

"GLO, LO BUKA MATA LO! BUAT APA LO SUKA SAMA COWOK BRENGSEK KAYAK HUGO? DIA ITU NGGAK PERNAH SUKA SAMA LO!! SEKALI AJA COBA LO MIKIR!!!"

"LO DENGAR SENDIRI TADI KAN DIA NGOMONG APA KE LO? DIA NYAKITIN HATI LO, GLO!! AYOLAH JANGAN MAU DIBUTAKAN CINTA!!! CUKUP! SEKARANG KITA PULANG!!!" Ail hendak menarik tangan Glory namun Glory menggeleng.

"Kak Hugo ngomong kayak gitu karena cuma salah paham." Glory masih keukeh dengan pendiriannya.

"Hugo," panggil Kalisa menghampiri Hugo.

Hugo tersenyum menatap Kalisa entah itu sengaja agar membuat Glory cemburu atau memang dia suka dengan Kalisa. Tapi itu cukup berhasil membuat hati Glory sakit.

"Jadi kan pulang bareng?" tanya Kalisa membuat Hugo mengangguk.

"Eh, hai," sapa Kalisa pada Glory dan Ail.

"Loh, kenapa nangis?" tanya Kalisa pada Glory.

Ail yang sudah kesal langsung menarik tangan Glory untuk pergi dari sana. Glory tidak punya pilihan lain selain diam mengikuti Ail, melihat senyum Hugo pada Kalisa tadi sudah cukup jelas menjelaskan bahwa Hugo lebih nyaman dengan Kalisa. Kata-kata Hugo tadi cukup membuat Glory sakit hati, mungkin apa yang di bilang Ail tadi benar, pikir Glory.

Hugo mengepal kuat tangannya melihat Glory menjauh darinya, apa ada sesuatu yang ia tidak tau? Mendengar ucapan Ail tadi membuat Hugo ingin segera menemui Aidan dan bertanya langsung padanya. Jujur saat melihat Glory di peluk Aidan tadi ada rasa tidak terima di hati Hugo, seperti cemburu tapi ia berfikir lagi tidak mungkin ia secepat itu bisa suka sama cewek kayak Glory.

Dan mengingat kata-katanya untuk Glory tadi, tak seharusnya ia melontarkan itu. Jika ia tidak cemburu tidak perlu marah berlebihan seperti tadi kan? Hugo begitu frustasi mengingatkannya.

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang