"Aku takut, ketika mengungkapkannya kamu akan menjauh.."
_Algra Zeiroun_
Ulangan semester ganjil tahun ini baru saja selesai hari ini, setelah melakukan ulangan terakhir itu seluruh siswa siswi merasa lega seperti ikatan mereka sudah terlepas. Kini hanya tinggal memikirkan bagaimana caranya mereka memenangkan pertandingan berbagai macam olahraga antar kelas nantinya.
"Lo akan mendaftar di pertandingan apa nanti?" tanya Hugo sembari fokus menatap cewek itu.
"Entahlah, mungkin voli," jawabnya tanpa menoleh pada Hugo, cewek itu tengah sibuk dengan hp.
Ada hal yang disadari Hugo, sikap Glory padanya sudah berbeda dengan sebelumnya. Sekarang jika berbicara dengannya, Glory sudah tidak terlalu jutek walaupun masih bersikap cuek padanya setidaknya cara bicaranya sudah perlahan berubah.
"Algra!!!" Caramel berteriak hingga membuat seisi kelas beralih padanya.
"Lo kira Algra tuli apa!" ucap Alia kesal.
"Hehe, maaf-maaf."
Caramel segera berlari menghampiri Algra yang sudah siap memakai tas nya.
Glory menoleh pada Algra. "Lo, langsung ke rumah sakit?"
"Iya, kenapa?"
"Ya ampun nanya doang."
"Kirain mau nganterin," ucapnya lalu terkekeh.
"Ihh Algra apaan sih! Kan udah ada gue yang nganterin," protes Caramel tak terima. Kevin hanya geleng-geleng kepala melihat itu.
"Iya, iya," jawab Algra lembut pada Caramel. Hal itu cukup membuat Glory kesal, karena Algra selalu menjahilinya sementara jika bersama Caramel dia bersikap sangat manis.
Algra berdiri, cowok itu sudah mendapatkan izin untuk pulang lebih dulu karena memang harus ke rumah sakit. Sebenarnya Algra tidak mendapatkan izin dari dokter untuk sekolah selama 13 hari ini karena kondisinya tidak memungkinkan, namun Algra memohon agar bisa sekolah seperti biasanya dengan syarat ketika ulangan selesai ia akan kembali ke rumah sakit.
Sebelum melewati Glory ia berhenti, menatap lekat Glory. "Jenguk-in gue kapan-kapan, ya."
Glory balas menatap Algra. "Nggak ah, lo nggak pernah ramah kalau ngomong sama gue!" ucap Glory rupanya mendengar itu Algra jadi terkekeh.
"Nanti kalau gue mati, lo orang pertama yang gue hantui," ucap Algra membuat Glory makin kesal, nah kan, dia berbicara soal kematian lagi.
"Lo ngomong apa sih," ucap Glory sembari berdiri dari duduknya.
"Gue nggak suka ya kalau lo ngomong kayak gitu lagi!"
"Takut banget gue hantui." Glory makin kesal.
"Lo benar-benar nyebelin, ya. Bukan itu yang gue maksud!"
"Iya, iya. Gue bercanda."
"Selalu saja seperti itu," gumam Glory kesal.
"Serius nggak mau jenguk gue?"
"Nggak."
"Udahlah, Al. Kalau dia nggak mau jangan di paksa, kan udah ada gue yang jenguk-in lo." Caramel yang dari tadi hanya diam akhirnya angkat bicara. "Udah ayo!"
"Pokoknya lo harus jenguk-in gue! Nggak boleh nggak!" teriaknya sembari melangkah keluar dari kelas.
Glory hanya mampu menghela nafas lalu kembali duduk. Di sana Hugo sudah setia menatap cewek itu sembari tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm (not) okay
Teen FictionMengubah diri itu perlu, walaupun terkesan jahat di mata orang lain