40 | MAKSUD UCAPAN HUGO

412 33 2
                                    

"Dunia tak lagi sama tak selamanya memihak kita, di saat kita mau berusaha di situlah kebahagiaan akan indah pada waktunya."





_Glory Marseille Osmond_







Glory menelan ludah susah, sementara Hugo masih setia menatap cewek itu, entah sudah berapa lama ia berada di sana. Apa dari tadi?

"Lo, l-lo ngapain di rumah ini?" tanya Glory terdengar konyol.

Hugo merubah posisinya jadi berdiri tegak, ia menghampiri Glory dengan tatapan datar masih menyertainya. Seperti yang di pikirkan Glory, cowok itu memang dari tadi di rumah, bahkan sebelum mereka tiba tadi. Sepulang sekolah Hugo berdiam diri di ruangan rahasia miliknya, namun saat keluar dari sana ia melihat Glory tengah menatap lukisan. Tidak terlalu lama Hugo memperhatikan cewek itu sampai akhirnya keberadaannya di ketahui Glory.

"Kenapa? Ini rumah gue," jawab Hugo, Glory memikirkan kembali pertanyaan bodoh yang di lontarkan nya tadi. Iya ya, ucap Glory dalam hati.

Saat hanya tersisa tiga langkah dengan Glory Hugo berhenti.

"Harusnya gue yang tanya, lo ngapain di sini?" tanya Hugo datar.

Glory menghela nafas, baiklah mungkin sudah takdir nya yang begitu sial. Entah Hugo akan berfikir apa setidaknya ia tinggal di sini hanya demi pendidikannya.

"Seperti yang lo dengar semalam, gue akan tinggal di sini," jawab Glory santai.

Hugo menyeringai, lalu kembali menatap Glory tak suka. Cowok itu mengangkat sebelah alisnya.

"Apa lo udah nggak punya rumah sampai-sampai harus numpang di rumah orang lain?" tanya Hugo menekan kata 'numpang'

Glory mengepalkan tangannya, wajah cewek itu merah padam tidak terima dengan ucapan Hugo barusan. Maria terlalu keras kepala, hal inilah yang di takutkan Glory tinggal di rumah ini.

"Apa lo lupa?" tanya Glory pada Hugo. "Semalam orang tua kita baru aja tunangan, itu artinya rumah ini bukan rumah orang lain."

"Lagi pula, ada sesuatu yang membuat gue harus tinggal di sini," lanjut Glory.

"Apa itu rencana lain untuk membuat keluarga gue makin hancur?" Mendengar pertanyaan dari Hugo Glory terkekeh, padahal bukan itu maksud nya tapi sudahlah.

"Bagaimana lo tau?" tanya Glory balik.

"Akan lo buat sehancur apa keluarga gue?"

"Sehancur kehidupan gue karena perbuatan kalian!" ucap Glory, tatapan tajam mengarah pada Hugo.

Hugo melangkah lebih dekat dengan Glory, hal itu membuat Glory mundur. Hugo tidak berhenti walaupun Glory sudah menjauh, semakin Glory menjauh cowok itu semakin mendekat pula. Hingga dinding di belakang Glory menghalangi cewek itu untuk mundur. Hugo terus mendekat walaupun ia tau Glory sudah berhenti di tempatnya.

Hugo berhenti, ia mengunci tubuh Glory agar tidak kemana-mana. Glory mengerutkan kening menatap tak suka pada cowok itu.

"Lo yakin akan buat keluarga gue hancur makin dalam lagi?" tanya Hugo tiba-tiba.

"L_,"

"Sementara lo sendiri tidak punya niat untuk itu," ucap Hugo membuat Glory bingung.

"Maksud lo?" tanya Glory. "Ahaha, lo pikir gue nggak ada niat untuk buat keluarga lo makin hancur?" tanya Glory menantang, padahal kenyataannya ia memang tidak memiliki niat untuk membuat keluarga itu hancur. Hugo masih setia menatap mata cewek itu, menunggu ucapan yang akan keluar dari mulut Glory lagi.

"Gue hanya minta lo nggak usah ganggu urusan hidup gue, kalau lo nggak mau liat keluarga lo makin hancur!" ancam Glory. Cewek itu hanya ingin menjauh dari Hugo, pergi sejauh-jauhnya dari cowok itu tapi takdir selalu membuat mereka makin saling mengait satu sama lain.

I'm (not) okayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang