Pukul 01.00 dini hari, Alka terbangun dari tidurnya. Dia tertidur di appartemen milik Senjana. Jangan salah paham, Alka dan Senjana tidak tidur bersama, karena mereka masih tau batasan.
Alka mengecek ponselnya, ada beberapa pesan masuk dari Arthur yang menanyakan tentang keberadaannya.
" Kesampingkan dulu masalah rumah sakit, gue harus bahas masalah Zio terlebih dahulu."
Alka mencari grup chat mereka dan meminta mereka untuk bertemu malam ini juga, tidak mungkin jika meminta bertemu besok, mengingat jadwal mereka padat semua.
Alka mengirim satu pesan di grup....
Alka : Kumpul basecamp, sekarang !
Bryan : Alka, lo kalau gak punya otak, setidaknya punya hati sedikitlah.
Arthur : Gue baru mau tidur, Ka. Capek baru pulang dari rumah sakit.
Calvin : Gue juga baru pulang dari kantor.
Zaquel : El juga lagi push rank, jadi kalah gara gara Alka.
Alka : Ada hal penting yang pengen gue bahas sama kalian, penting banget !
Bryan : Soal apa ? Kalau gak penting, gue tinggal tidur.
Alka : Soal Kenzio
Calvin : Dia udah keluar dari penjara ? Kok lo baru bilang sekarang ? Gue udah kangen banget sama itu anak.
Alka : Justru ini yang mau gue bahas sama kalian.
Arthur : Oke, kita kumpul ke basecamp sekarang.
Zaquel : Harus banget ya sekarang ? Ga bisa besok pagi atau siangan aja ?
Alka : Jadi, El mau ikut atau tidak ?
Zaquel : Iya, El ikut.
Bryan : Kalian duluan saja, entat gue nyusul.
Pukul 03.00 dini hari mereka semua tiba disebuah rumah kosong yang sedikit terpencil dari keramaian ibu kota Jakarta. Rumah itu letaknya ada di gang sempit, Alka membeli rumah itu terdahulu untuk di jadikan basecamp black oscar.
" Jadi, apa yang ingin lo bahas sampai lo ngumpulin kita semua di jam dini, Ka ?" Arthur memulai obrolan membuat semua orang refleks melihat ke arahnya dengan tatapan tajam.
" Duduk dulu, belum juga duduk udah ngegas aja lo, Thur." Timpal Zaquel sambil menggeplak kepala bagian belakang Arthur yang di sambuti sorotan mata membunuh seorang Jonathan Arthur.
" Kalian berdua, bisa diam dulu ?" Kini giliran Calvin yang menengahi.
" To the point aja, Ka. Jujur gue lagi capek banget hari ini karena harus ngehandle kerjaan lo dan Arthur " Ucap Bryan dengan tatapan jengah melihat teman temannya malah beradu mulut tidak penting.
" Oke, gue mulai.." Alka menatap semua teman temannya dengan sorotan mata yang serius.
" Zio udah keluar dari penjara, dan dia ingin membalas dendam sama gue dengan cara mengancam dan ingin mencelakai Senjana." Alka menjelaskan secara detail masalah yang sedang ia hadapi saat ini
" Lo serius ? Gue kenal Kenzio lebih dari siapapun, sekedar membunuh semut saja dia tidak berani, mana mungkin dia berani menyakiti wanita." Sergah Bryan tidak percaya akan ucapan Alka yang baru saja ia dengar tentang sahabatnya itu.
" Bryan bener, Ka. Bryan yang paling mengenal Zio lebih dari siapapun, karena Bryan dan Zio teman sejak kecil." El yang sedari tadi diam pun ikut menimpali.
" Jadi kalian kalian nganggep gue membual dengan menjelekkan Zio ? Gue care sama kalian semua tanpa ada yang gue beda bedakan. Tapi kali ini tolong percaya ke gue, gue bingung harus bagaimana menghadapi Zio." Buliran Air mata Alka keluar dengan derasnya dari sudut matanya.
" Seseorang bisa saja berubah ketika dia kehilangan orang yang ia sayangi, begitu juga dengan malaikat yang bisa berubah menjadi iblis ketika dia tidak menemukan keadilan di hidupnya." Lontaran kalimat dari Calvin suskes membuat semua orang terdiam, mereka menyesal dengan apa yang terjadi saat ini.
Mereka semua mengingat memory kejadian 5 tahun lalu, memory ketika mereka semua bisa berkumpul bersama. Jujur, saat ini mereka benar benar sedang merindukan kenangan itu. Mereka menyesal dan mereka bersalah dengan apa yang menimpa Zio. Mereka menyesal karena tidak bisa mendampingi Zio kala sahabatnya itu benar benar membutuhkan dampingan dari mereka semua.
" Gue gak mau ikut campur dalam masalah lo, Alka. Gue juga gak tau harus bagaimana." Bryan berdiri meninggalkan teman temannya, dia pergi keluar dari basecamp itu. Mengendarai motor kesayangannya dan berjalan meninggalkan tempat yang selama ini menjadi sejarah kebersamaannya dengan black oscar.
" Kita akan menemukan solusinya, Alka. Jangan juga salahkan Bryan karena Zio juga teman baiknya. Sekarang kita pulang, kita semua harus istirahat." Arthur maju menenangkan Alka.
Dalam perjalanan kembali ke appartemen Senjana, dia menemukan seekora anak anjing kecil yang mungkin tersesat. Puppy itu terlihat lucu dengan bulu berwarna coklat dan sedikit memanjang.
" Hey puppy, apa kamu tersesat ? Dimana pemilikmu ?" Alka menghampiri anak anjing itu dan menggendongnya. Kepalanya celingukan kesana kemari seperti sedang mencari seseorang.
" Baiklah aku akan menemanimu menunggu sampai pemilikmu kembali." Alka memutuskan untuk menunggu pemilik anjing tersebut di bangku taman. Kebetulan dia butuh di hibur dan tepat sekali puppy ini datang.
Bunyi Ponsel Alka terus berdering, seperti ada yang menelphonenya. Tertera nama Senjana di layar sedang memanggil.
" Tumben dia mau menelphone ?" Gumam Alka.
Alka lupa jika dirinya tidur di appartemen Senjana, pantas saja si pemilik Appartemen khawatir dan mencari keberadaannya.
Dengan spontanitas, Alka mengatakan jika dirinya sedang berolah raga di taman. Dia pergi pagi pagi sekali untuk mencari udara yang bersih. Dengan itu, Senjana pasti tidak akan bertanya lebih jauh lagi.
Sebelum pulang, Senjana menitip untuk Alka membelikan seporsi bubur untuknya.
Sesampainya di appartemen, Senjana di buat melongo oleh apa yang di bawa Alka saat ini. Bukannya menenteng kantung makanan, ia malah menggendong seekor anak Anjing.
" Nana, tadi Alka nemu guguk lucu banget, ini boleh pelihara, kan ?" Tanya Alka antusias
" Iya lucu banget, boleh pelihara kalau gak ada pemiliknya." Ucap Nana sambil mengelus kepala puppy itu.
" Tadi Alka nungguin pemiliknya tapi engga muncul muncul, terus Alka bawa pulang ke Appart Nana." Ucap Alka gemas sambil menciumi kepala puppy nya.
" Kalau gak ada pemiliknya, Alka boleh pelihara."
" Makasih, Nana."
" Btw Alka, bubur gue mana ?" Tanya Nana sambil celingukan, barangkali di sembunyikam Alka.
" hehehe, Alka lupa beli "
" Beneran salah kalau ngandelin Alka, kasihan perut mungilku yang kelaperan."
" Nana pegangin ini, biar Alka yang masakin "
Setelah menyerahkan Puppy nya pada Senjana, Alka lantas bergegas ke araha dapur. Dia memperlihatkan ke ahliannya dalam memasak. Yah, Alka selain tampan dia juga pintar dalam urusan dapur. Beruntungnya siapapun yang nantinya menjadi Istri Alka.
" Makanan sudah siap " Ucap Alka sambil menata berbagai hidangan di atas meja makan milik Senjana.
" Wah, suami idaman banget lo, Ka." Sanjung Nana dengan binaran matanya. Tapi dia tidak menyadari ucapannya bisa membuat seseorang yang di puji tadi menjadi salah tingkah.
" Ayo makan, jangan ngambek lagi ."
" Engga akan ngambek kalau di masakin sebanyak ini."

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY OF LOVE
FanfictionKisah Cinta yang di iringi banyak sekali Air mata mungkin akan cocok untuk di deskripsikan dalam lembaran kisah cinta ini.