Malam ini di Appartement, Senjana sedikit gusar, Bara benar benar tidak peka sama sekali. Bahkan dia tidak ada niatan sama sekali untuk meminta maaf atas kesalahannya.
Bukan hanya kesalahan karena tidak mengingat Anniversarynya, bahkan dia juga berbohong soal pertemuannya dengan Grey di Yogyakarta. Apa dia sudah tak menganggap Senjana adalah kekasihnya saat ini ?
" Mengapa tidak menghubungiku sama sekali ? Keterlaluan kamu, Bara." Geram Senjana ketika melihat ponselnya tak ada tanda tanda kekasihnya memberi kabar.
Dengan perasaan mendongkol, ia akhirnya memutuskan untuk menghubungi Bara terlebih dahulu. Senjana membuang segala egonya agar hubungan ini tidak semakin memburuk. Berulang kali dia menelphone tapi tak di angkat oleh Bara, tak tinggal diam, akhirnya dia juga menyepam pesan berharap salah satunya di Baca oleh Bara.
15 menit berlalu dan masih saja tak ada pesan masuk yang ia terima. Dimana sebenarnya Bara saat ini ? Mengapa tak ada inisiatif sama sekali untuk menghubungi Senjana ? Menjengkelkan..
Ketika Senjana hendak memejamkan mata untuk tidur, tiba tiba bunyi ponselnya berdering, satu pesan masuk.ia terima dati Bara. Di dalam pesan masuk itu tertulis bahwa Bara saat ini sedang mengantar Nando pulang ke kampung halaman Nando.
" Kebohongan macam apa ini ? Sangat tidak masuk akal dan sejak kapan Bara mau mengantar Nando pulang ke kampung halamannya, seperti tak punya pekerjaan saja " Gumam Nando di sela sela membaca pesan yang di kirim oleh Bara.
Dengan cepat Senjana mencari nomer milik sahabatnya, Ayana. Dia ingin menanyakan hal itu, yah walaupun sebenarnya Senjana sendiri sudah tau jika isi pesan itu adalah kebohongan. Tapi biarkan dia juga ikut memainkan drama sandiwaranya.
Dahi Senjana berkernyit membaca pesan masuk dari Ayana, sebuah senyuman terukir dari bibir gadis manis itu. Sudah ia duga Bara dan Nando sedang bermain drama sandiwara saat ini, mengapa mereka tidak ikut cassting saja ? Pasti akan mendapat peran utama.
Tak sampai disitu, Senjana juga mengirim pesan pada Nando supaya terlihat lebih meyakinkan agar drama yang mereka berdua perankan semakin terlihat sempurna.
" Dasar tukang drama amatiran " pekik Senjana melihat pesan yang dikirim oleh Nando.
Setelah puas memainkan dramanya, Senjana meletakkan ponsel itu di nakas samping tempat tidurnya. Ia hendak memejamkan matanya, belum sempat mata itu terpejam. Lagi lagi suara dering ponsel mengganggunya. Dengan geramnya ia mengambil ponselnya dan tertera nama Alka disana yang mengirimkan pesan untuknya.
Isi pesan itu membuatnya membelalak, bisa bisanya tengah malam begini dia ingin mampir ke appartemennya untuk memasak. Memang sih, jarak antara rumah sakit dan appartement Senjana lebih dekat di bandingkan dengan appartemen miliknya. Tapi ini sudah larut malam, mengapa tidak pulang langsung saja ke appartemenny malah mau menghancurkan dapur miliknya.
Dengan berat hati akhirnya Senjana menyetujui, dia juga tidak sejahat itu membiarkan sahabatnya kelaparan. Menjadi seorang dokter memang tidaklah mudah, terkadang mereka melupakan jam makannya untuk kepentingan pasien, seperti adanya keadaan serius yang mengharuskan pasien yang harus operasi atau penanganan darurat lainnya.
" Jangan sentuh dapur gue " Ancam Senjana ketika melihat sahabatnya masuk membawa beberapa bahan bahan masakan yang ingin ia masak.
" Lo yang mau masak ?" Cibir Alka yang langsung mendapat hadiah geplakan tangan Senjana.
" Pesan makanan kan bisa, gak perlu ngehancurin dapur gue. Udah bersih jangan di kotori lagi. " Ancamnya lagi yang membuat Alka ngempet ketawa menahan kegemasan gadis yang ada di depannya saat ini.
" Gak mau, gue udah susah payah beli ini sayuran. " Tolak Alka mentah mentah, Alka memang tidak menyukai makanan fast food. Dia lebih suka masakan yang ia buat sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY OF LOVE
Fiksi PenggemarKisah Cinta yang di iringi banyak sekali Air mata mungkin akan cocok untuk di deskripsikan dalam lembaran kisah cinta ini.