Setiap pertemuan akan di sertai dengan senyuman, entah itu senyum bahagia atau senyum luka. Aku bahagia karena di pertemukan dengan orang orang yang menyayangiku, mencintaiku dengan tulus, meskipun aku selalu mengecewakannya berulang kali. Orang yang mencintaiku ? Apakah itu juga termasuk Ibuku ? Aku terlalu bermimipi hanya sekedar untuk merasakan pelukan hangatnya.
Jika kalian bertanya, apakah aku pernah di peluk Ibuku ? Tentu saja, Namun itu hanya bertahan tiga tahun sejak kelahiranku. Yang itu artinya batas di peluk Ibuku sampai aku berusia tiga tahun. Kalian tidak perlu kasihan padaku, bukankah kalian selalu menganggapku sebagai tokoh antagonis dalam cerita ini ? Alka malaikat berhati lembut, sedangkan Bara ? Bukankah tidak perlu ku jelaskan lagi, bagaimana kalian menilainya ?
- BARA ABRASYAM -
****
"Bara, kapan kamu pulang ke Indonesia ?" Tanya Anthony ketika melihat putra kesayangannya kembali kerumah dengan masih menenteng kopernya, itu berati Bara baru saja tiba dari Swiss.
"Kenapa tidak mengabari Papah, biar Papab yang menjemput anak kebanggaan Papah ini." Ucap Anthony seraya memberikan pelukan hangat pada putranya.
Bara sedikit terkejut, Ayahnya tau jika dirinya di Swiss, tapi memgapa ia berpura pura tidak tau dan malah menyalahkan kakaknya dan bilang pada Alka dan juga Senjana bahwa dia kabur dari rumah ?
"Papah tau kalau Bara di Swiss ?" Tanya Bara dengan raut wajah keheranan.
"Tentu saja, tentu papah tahu kalau kamu ingin memenangkan tender untuk papah, papah bangga padamu, Bara. " Balas Anthony dengan bangganya sembari menepuk nepuk bahu Bara.
"Papah tahu aku di Swiss, tapi kenapa papah menyiksa Alka dan bilang kalau Bara kabur dari rumah ?"
"Sebelumnya papah tidak tahu, papah baru saja di beri tahu ibumu kalau anak kebanggaannya sedang di Swiss untuk memenangkan tender. "
"Lantas, apa papah meminta maaf pada Alka atas kesalahpahaman ini ?"
"Untuk apa Papah meminta maaf ? Tidak pantas orang tua meminta maaf pada anaknya dan merendahkan harga diri papah "
"Merendahkan harga diri ? Lucu sekali, sejak kapan papah menjadi seorang pelawak ? Apa serendah itu meminta maaf pada anaknya ? Alka sampai terluka parah karena papah dan papah masih memikirkan harga diri papah ?" Ucap Bara dengan mata yang berkaca kaca, entah setan apa yang merasuki raga ayahnya hingga membuatnya menjadi seorang ayah yang tidak berperasaan.
"Jangan terlalu jauh, Bara. Mentang mentang papah sangat menyayangimu, kamu bisa berbicara seperti itu pada papah ?" Ucap Anthony dengan sorot mata yang penuh emosi.
"Kesayangan ? Coba papah bilang sekali lagi, Bara anak kesayangan atau robot ? Kalian berdua benar benar lucu."
"Jangan menguji kesabaran papah seperti yang Alka lakukan, minta maaf sekarang juga, Bara. Papah akan maafkan dan menganggapmu tadi khilaf "
"Papah minta maaf dulu ke Alka, baru Bara akan menarik ucapan Bara yang tadi "
"Jadi kamu ingin merasakan apa yang Alka rasakan ? Baik, papah akan adil. Kamu juga akan merasakan apa yang Alka rasakan " Ucap Anthony dengan penuh emosi.
****
Jam menunjukan pukul 00.00 Wib, Malam ini udara terasa sangat dingin dan menusuk ke tulang. Hujan deras, gemuruh yang di sertai angin kencang.
- Appartemen Alka.
Alka baru saja hendak melangkahkan kakinya ke tempat tidur, namun langkahnya terhenti ketika ia mendengar suara bel berbunyi yang di tekan oleh seseorang di luar sana. Dengan rasa penasaran ia melihat ke arah monitor, siapa tau itu bukan orang yang menekan, melainkan hantu. Matanya membelalak lebar, rasa kantuknya seketika hilang ketika ia melihat siapa orang yang di luar dari dalam monitor. Dengan segera ia membukakan pintu, raut wajahnya benar benar menunjukan ekspresi yang sangat serius.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY OF LOVE
FanfictionKisah Cinta yang di iringi banyak sekali Air mata mungkin akan cocok untuk di deskripsikan dalam lembaran kisah cinta ini.