" Arthur , sebelum kembali ke rumah sakit, kita cari makan dulu ,gue laper." Pinta Alka, memang sedari pagi dia belum makan karena terlalu serius memainkan dramanya.
" Salah sendiri, ngadi ngadi sih pake bohongin Senjana segala." Ledek Arthur, memang tidak habis pikir dengan pola pikir Alka saat ini.
Alka dan Arthur memutuskan untuk mencari restoran untuk mengisi perutnya. Pilihannya ada pada sebuah kafe sederhana yang dekat dengan kawasan Appartement Senjana.
Ketika mereka tengah sibuk memilih menu, ponsel Alka terus berdering. Beberapa pesan masuk di kirim oleh nomer yang ia tidak kenal. Tadinya ingin di biarkan saja, toh mungkin itu spam dari operator seluler. Namun, kelamaan spam itu membuatnya terganggu. Alka membuka pesan itu, Dan betapa terkejutnya ketika ia tahu siapa pengirimnya..
- Isi Pesan -
082xxx : Alkarian Giovani
Alka : Siapa ?
082xxx : Lo inget dengan orang yang udah nyelametin lo dan malah orang itu berakhir di bui ?
Alka : Gue gak tau . To the point saja.
082xxx : Biar gue perjelas, 5 tahun yang lalu ada anggota Black Oscar yang dengan sukarela menyelamatkan hidup leader black oscar tapi malah di tuduh orang tuanya dan akhirnya dia malah di penjara.
Alka : KENZIO ?
082xxx : Ding dong. Long time no see, Alkarian Giovani. Leader Black oscar. Atau gue harus panggil Dokter Alka sekarang ? Salam hormat dari mantan anggota black oscar yang di buang secara tidak hormat.
Alka : Zio, lo kapan keluar dari penjara ? Gue kangen sama lo.
082xxx : Simpan omong kosong lo itu Alka, 5 tahun gue nunggu lo buat jadi saksi utama buat kasus gue , lo kemana ? Lo ngebuang gue ?
Alka : Gue minta maaf, Zio.
Gue kecelakaan 5 tahun yang lalu, dan gue hampir hilang ingatan. Gue lupa tentang lo.082xxx : Gue benci sama lo, Alka. Gara gara lo, gue harus kehilangan Olla, Adik gue satu satunya. Lo janji bakal ngelindungi adik gue dari siksaan bokap gue, tapi lo kemana ? Lo malah sibuk dengan Senjana, gadis lo itu.
Alka : Gue tau gue salah, gue minta maaf, Zio.
082xxx : Gara gara lo, adek gue meregang nyawa. Lo harus ngerasain apa yang gue rasain. Gue janji, gue bakal buat lo ngerasain kehilangan cinta lo itu.
Alka : Senjana tidak bersalah, jangan libatkan dia di dalam masalah ini. Lo boleh pukul gue, lo boleh siksa gue. Tapi lo jangan sentuh gadis itu.
082xxx : Gue bakal maafin lo, kalau lo bisa ngehidupin adek gue lagi. Lo sanggup ?
Alka : Jangan gila, Zio. Hidup mati orang ada di tangan Tuhan. Gue bukan Tuhan.
082xxx : kalau begitu, lo harus siap kehilangan gadis itu.
- Selesai -
" Brengsek " Pekik Alka sambil melemparkan ponselnya ke lantai dan membuat layar ponsel itu sedikit mengalami keretakan.
" Kenapa, Ka ?" Tanya Arthur penasaran, sedari tadi ia fokus ke ponselnya dan tiba tiba dia marah marah tidak jelas.
" Zio, dia sudah keluar dari penjara, Thur" Ucap Alka dengan wajah yang teramat serius.
" Zio ? KENZIO ?" Pekik Arthur dengan suara yang sangat kencang hingga membuat atensi pengunjung menatap ke arahnya.
Arthur melihat ada yang tidak beres pada raut wajah Alka, seperti ada sesuatu yang sangat serius, namun dia juga tidak berani untuk bertanya, bertanya Pada Alka dalam kondisi seperti ini sama halnya mencari mati.
" Tadi Senjana bilang sama lo, dia mau kemana ?" Tanya Alka serius.
" Katanya mau ke gramedia "
" Dia sendirian ?"
" Gue gak tau, dia gak bilang apa apa. Dia cuma bilang nitipin lo ke gue."
Alka berlari keluar dari restoran, dia tidak memperdulikan tatapan orang orang yang menatapnya aneh. Di fikirannya hanya ada Senjana, dia tau bagaimana ucapan seseorang yang di pengaruhi oleh dendam.
" Alka, makanannya ?" Teriak Arthur ketika melihat Alka berlari keluar. Tapi tak di dengar oleh Alka.
Alka mencoba untuk terus menghubungi Senjana, namun ponsel milik gadis itu tidak aktif. Fikirannya sungguh kalut saat ini, ia takut Zio akan nekat dan benar benar mencelakainya.
# Sementara itu..
Senjana saat ini tengah melakukan fans sign di sebuah gramedia, kali ini dia tidak sendiri. Bara bersedia untuk meluangkan waktu menemani sang kekasih. Dia ingin menebus sekalian memperbaiki hubungannya dengan Senjana.
" Kamu tumben kemari ?" Tanya Senjana heran ketika melihat Bara sudah berdiri di belakangnya.
" Pacarku cantik sekali, kaca mata itu terlihat sangat cantik di wajahmu " Puji Bara membuat Nana sedikit terharu.
" Kamu kenapa kesini ? Tumben hari ini bisa nemenin aku ? Apa kamu tidak sibuk ?"
" Aku hanya ingin menemanimu, urusan kerjaan biar di fikirkan Nando." Ucap Bara sambil memperbaiki poni milik Senjana.
" Begitukah ? Aku sedikit gugup Bara, aku takut acaranya tidak berjalan baik " Adu Nana pada Bara .
" Kenapa berpikir seperti itu ? Kamu pasti bisa, Pacar Bara ini kan hebat " Lagi lagi Nana di buat ngeblus dengan ucapan Bara.
" Aku kesana dulu ya, kamu lihat aku dari sini " Tunjuk Senjana pada bangku yang sudah di siapkan secara spesial untuk Bara.
" Aku dukung kamu dari sini, Semangat sayang "
Belum juga acara mulai, ponsel Senjana terus berbunyi. Jujur saja, Senjana paling benci bila ada yang menelphonenya. Tapi kali ini yang menelphone adalah Alka, yang dia tau kalau kondisi Alka saat ini sedang tidak baik baik saja.
Senjana meneriman panggilan itu. ia kira yang memanggil adalah Arthur, Namun salah, yang memanggila adalah Alka. Dengan suara panik, Alka menanyakan tentang keberadaan Senjana saaf ini dan sedang bersama siapa dirinya.
Senjana mengatakan jika dirinya sedang ada di gramedia untuk melakukan fans sign dan di temani oleh Bara. Mendengar hal itu, Alka cukup lega. Setidaknya ada Bara yang menjaganya.
Setelah melakukan panggilan itu, panitia bersiap untuk memulai acaranya. Seperti biasa, acara di mulai dengan sambutan sambutan ringan oleh dirinya dan akan di lanjutkan ke acara utama.
Senjana sangat menikmati acara itu, sampai ketika ia melihat kekasihnya tengah gusar menatap ponselnya seperti ada yang tidaj beres, mungkin itu urusan pekerjaan, batin Senjana.
Bara memang terlihat sangat gusar sedari tadi, ia terus menerus melihat ke arah ponsel. Dalam ponsel itu ada sebuah pesan yang di kirim oleh Grey yang mengatakan gadis itu meminta tolong pada Bara agar mau menolongnya. Grey terpeleset dari kamar mandi dan tidak bisa menggerakan badannya.
Dengan penuh pertimbangan, akhirnya Bara meninggalkan acara fans sign milik Nana dan pergi menolong Grey.
Nana yang melihat itu merasa sedikit terpengaruh, dia berpikir ada sesuatu hal penting di kantor yang mengharuskan Bara untuk segera kembali. Yasudahlah, jika itu desakan dari kantor, apa boleh buat, dia tidak akan berani mencegah.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY OF LOVE
FanficKisah Cinta yang di iringi banyak sekali Air mata mungkin akan cocok untuk di deskripsikan dalam lembaran kisah cinta ini.