Bab #14

54 8 0
                                    

Cinta habis disatu orang itu memang benar adanya, cinta itu sudah gue berikan sepenuhnya pada gadis kecil bergaun merah yang gue temui 20 tahun yang lalu saat usia gue masih 5 tahun. Dia gadis kecil pertama yang membalut luka gue, memberikan kenyaman pelukan dan juga menghapus air mata gue.

Kalimat itu ia tulis dalam sebuah buku diary miliknya, disana ada satu foto seorang gadis kecil yang memakai gaun berwarna merah, memegang payung dan sedang duduk di bangku taman. Foto itu begitu indah, Alka mengambil foto itu ketika dia hendak berangkat menuju Jakarta.

' Suatu hari nanti, kita akan berjumpa lagi.' Gumamnya.

" Hari ini sungguh membosankan untuk gue yang gila kerja, tapi ini yang terbaik daripada gue gak konsentrasi dan buat kesalahan malah di kira malpraktek. " Disinilah Alka saat ini berada, di bangku yang ia letakkan di luar balkon kamarnya.

Hari ini Alka sengaja mengambil cuti, bukan karena sakit ataupun malas. Terlalu banyak fikiran membuatnya sedikit setres dan butuh istirahat.

" Ahh, Zio. Apa dia tidak ingin ngebiarin gue istirahat sebentar saja ? Dia selalu saja menggaggu gue. " Omel Alka ketika ia baru saja membuka ponselnya.

24/7 di habiskan Zio untuk mengganggu Alka. Sungguh ? Apa dia tidak bosan untuk mengganggu orang setiap hari ?

" Mengancam lagi ? Lagi lagi ancama seperti ini. Gue bener bener muak." Ucap alka sambil melempar ponselnya.

Jam menunjukan pukul 07.00 WIB, terlalu pagi untukmu mengacaukan hari orang, Zio.

" Senjana ada jadwal apa hari ini ? Gue ke appartemen dia saja." Daripada ngurusin Zio yang tidak penting, lebih baik dia mendatangi Senjana saja.

Alka bergegas mengambil kunci motor kesayangannya, tak lupa dengan jaket juga kaca mata.

Jarak tempuh appartemen Senjana dan juga Alka sebenarnya tidaklah jauh, hanya butuh waktu 15 menit saja. Tidak heran jika dirinya sering bolak balik ke appartemen Senjana.

" Ah, lo lagi " Jengah Senjana ketika membuka pintu dan melihag siapa yang datang bertamu di pagi pagi seperti ini.

" Kenapa ? Lo bosen liat wajah tampan paripurna milik gue ?" Goda Alka

" Lo mau masuk atau cuma mau berdiri di depan pintu terus ?" Cibir Senjana

" Mau minum apa Dokter ?" Tanya Senjana sok formal.

" Buble tea dong satu "

" Jangan ngelunjak !"

" Ya lagian udah tau gak ada, sok sok an nawarin minuman." Cibir Alka memutar bola matanya malas

" Lagian lo ngapain kesini ? Tumben orang yang gila kerja macam lo gini bisa ngeluangin waktu." Selidik Senjana sambil memicingkan matanya.

" Gue butuh refreshing "

Senjana tidak menggagas ucapan Alka, dia masih setia nonton acara di netflik . Hingga ada adegan di drama itu yang menarik hati Senjana. Adegan itu tentang cinta pertama masa kecil, Nana langsung menatap Alka dengan senyuman jahilnya.

" Alka, lo punya cinta masa kecil gak ?" Tanya Nana .

" Gue punya "

" Siapa ? Kenalin ke gue dong orangnya. Siapa perempuan beruntung itu yang bisa meluluhkan hati manusia es batu ini ?" Ledek Nana pada Alka.

" Lo gak kenal, lagian dia udah punya pacar sekarang " Ucap Alka malas.

" Alka gak boleh gitu, siapa tau Nana bisa bantuin Alka nemuin perempuan itu. Biar Alka gak jomblo lagi "

" Gak perlu, gue bisa liat dia bahagia aja udah cukup "

" Hiess Alka nyebelin, Alka gak asik " Cibir Nana sambil menggeplak bahu Alka.

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang