"Apa kita akan terus merahasiakannya dari Grey, bagaimanapun juga dia berhak tau, Alka."
"Gue tau kalau dia berhak untuk mengetahui kondisi Bara, tapi kan kalian semua juga tahu bagaimana kondisi dia saat ini "
"Tapi mau sampai kapan kita akan merahasiakannya ?"
Alka dan Calvin saat ini tengah duduk menikmati udara segar di tepi kolam renang, mengobrol sambil menikmati udara cukup untuk menghilangkan setres yang saat ini mereka rasakan. Akhir akhir ini banyak sekali masalah yang datang hingga membuat mereka sedikit kewalahan dalam mengatasinya. Tepat ketika mereka sedang asik berbincang, Grey datang dan tidak sengaja mendengar obrolan mereka berdua yang sedang membahas rahasia serta menyebut nyebut namanya.
"Rahasia apa ?" Tanya Grey yang membuat Alka dan Calvin refleks terjatuh di kolam renang karena saking terkejutnya.
"Jangan ngagetin dong, mandi malam malam itu dingin, Grey." Protes Calvin dengan mulutnya yang sedang menggigil.
"Oh maaf, tidak sengaja mengagetkan." Ucap Grey dengan wajah menyesal.
"Sudahlah tidak apa apa, nanti kita mandi air hangat " Alka menengahi.
Tepat ketika Alka dan juga Calvin sudah naik ke atas dan bersiap untuk masuk kedalam, mereka di cegat oleh Grey dengan wajah yang penuh tanda tanya seolah meminta penjelasan dengan apa yang sedang terjadi dan apa yang mereka bicarakan soal rahasia tadi.
"Biarkan kami mandi dulu, kami akan memberitahukan nanti." Ucap Alka menenangkan. Mau tidak mau harus ia katakan, lagian sudah keburu tahu juga orangnya.
"Berapa menit mandinya ?" Tanya Grey kembali.
"Astaga, mandipun di beri waktu ?"Protes Calvin yang membuat Alka tertawa.
"Tunggu dulu ini tidak akan lama, ini sebentar saja." Ucap Alka memberi kepastian.
30 menit kemudian, Alka dan juga Calvin sudah selesai mandi dan sudah berganti baju. Mereka bersama berjalan ke ruang tengah dimana Grey saat ini tengah menunggu dengan raut yang teramat cemas. Beberapa hari ini ia terus saja memandangi ponselnya seperti sedang menunggu pesan dari seseorang, namun hal yang di tunggu tak pernah kunjung memberi kabar.
"Apa kamu menunggu kabar dari Bara ?" Tanya Calvin memastikan.
"Tentu saja, sudah hampir satu bulan dia tidak memberi kabar, bagaimana bisa aku tenang " Jawab Grey yang hampir ingin menitikan air mata.
"Kamu ingin bertemu dengan Bara, kan ?" Kini giliran Alka yang bertanya dan langsung mendapat respon angguka yang cepat.
"Besok ku antar untuk bertemu dengan Bara, sekarang istirahatlah, Grey."
"Apa Kakak mengetahui keberadaan Bara saat ini ? Mengapa tidak memberitahuku ? Bagaimana kondisi Bara saat ini ?" Tanya Grey tanpa jeda.
"Bara baik baik saja "
"Kenapa tidak mengantarku malam ini ?"
"Ibu hamil tidak baik keluar malam malam, ini sudah hampir tengah malam. Jika kamu tidak kasihan pada dirimu, maka kamu harus kasihan pada kandunganmu." Ucap Alka dengan nada tegasnya yang membuat Grey akhirnya mau menuruti. Meskipun selama ini Alka terlihat lembut, namun saat ucapannya di bantah, dia akan menjadi sangat galak dan kasar ( Tapi tidak berlaku untuk Senjana )
"Baiklah, aku mengerti. Aku akan istirahat malam ini." Setelah mengucapkan itu, Grey masuk kedalam kamarnya untuk istirahat. Memang sebaiknya jangan membantah ucapan Alka.
"Lo serius, Ka ?" Tanya Calvin dengan raut wajah seakan tidak percaya dengan apa yang ia dengar saat ini. Bukankah dia yang kekeuh untuk merahasiakannya pada Grey ?
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY OF LOVE
FanfictionKisah Cinta yang di iringi banyak sekali Air mata mungkin akan cocok untuk di deskripsikan dalam lembaran kisah cinta ini.