Bab #30

53 9 0
                                    

Dulu aku selalu bermimpi untuk bersanding dengan sosok lelaki penyayang dan penuh kelembutan seperti Bara. Namun ternyata aku salah, lelaki yang ku dambakan sebenarnya adalah Alka. Dia lelaki yang penuh kerapuhan, ketegaran dan selalu bermimpi akan kebahagiaannya. Alka, kini akan aku bantu untuk menemukan kebahagiaanmu yang sesungguhnya. Aku berjanji akan membuatmu keluar dari penderitaanmu selama ini.

- SENJANA EDEILWEIS -

****

Pukul 02.00 dini hari.

Di tengah udara malam yang dingin dan hujan yang masih turun dengan derasnya, kala itu semua orang telah bergelayut mesra dengan bantal dan selimutnya. Sementara itu, di tengah malam yang dingin ini, seorang pemuda tengah bersusah payah menyetir mobilnya, membelah jalanan ibu kota dengan kondisi mata yang bisa di bilang tidak sedang baik baik saja. Pemuda itu memaksakan diri datang ke tempat wanita yang sangat ia cintai meski dalam kondisi yang sangat menyedihkan. Luka lebam, darah yang saling bercucuran dari sudut bibir dan keningnya, juga Mata yang bengkak sebelah membuat penglihatannya semakin rabun. Alka ? Benar, itu adalah Alkarian Giovani yang tengah berjuang untuk menemui gadis pujaannya.

Sampailah ia disebuah gedung appartemen yang kondisinya jauh dari kesan mewah, appartemen Senjana memanglah sangat sederhana, namun ia membeli appartemen itu dengan jerih payahnya sendiri. Alka berjalan menyusuri lorong dan menaiki anak tangga, sebenarnya ini tidak layak di sebut hunian appartemen, karena fasilitasnya kurang baik. Apalagi lift disana sering kali rusak, yang mengharuskan penghuninya untuk berjalan menaiki anak tangga.

Alka terus berjalan dengan kondisi kaki yang sedikit memincang, entah penyiksaan seperti apa yang di lakukan ayahnya hingga membuat kondisi anak lelakinya se-menyedihkan ini. Sampailah ia di appartemen milik Senjana, Alka menekan bel pintu dengan penuh keragu an. Sebenarnya ia sedikit ragu ragu karena takut  membangunkan Senjana jika sekiranya sudah tidur. Namun ternyata ia salah, Senjana menunggunya dengan setia di balik pintu dengan kondisi mata yang sembab dan bengkak.

"Alka ?" Betapa terkejutnya Senjana ketika ia membuka pintu, menampilkan sosok Alka yang begitu menyedihkan. Dengan muka babak belur dan darah yang saling bercucuran, kemeja putih lusuh yang tergambar jejak sepatu dimana mana dan jangan lupakan kaki kanannya yang sedikit memincang. Sekejam apa Ayahnya menyiksa putranya sendiri hingga seperti ini.

"Maaf karena mengejutkanmu dengan penampilanku yang seperti ini, aku tau tidak seharusnya aku datang dengan kondisi seperti ini."

"Masuk, Ka." Ajak Senjana, tanpa lama ia langsung menarik tangan Alka, tak ingin membiarkan ia berdiri lebih lama di depan pintu dengan kondisinya yang seperti itu.

Setelah Alka masuk kedalam , ia memilih untuk duduk di sudut kamar milik Senjana, Ia menenggelamkan kepalanya di tengah tengah kakinya. Rasanya dia ingin menangis sejadi jadinya, namun ia tidak ingin melihat Senjana sedih dan merasa kasihan pada dirinya, harga diri Alka terlalu tinggi. Sementara itu, Senjana sedang menyiapkan berbagai obat p3k dan juga kompres untuk mengobati luka luka Alka.

"Aku bersihkan dulu ya lukamu " ijinnya pada Alka.

"Aku minta maaf " Sudah berapa kali Alka meminta maaf untuk hari ini, sebenarnya Alka juga tidak tau mengapa dia minta maaf terus menerus. Namun hatinya selalu mengatakan jika ia bersalah karena telah melibatkan Senjana pada masalah keluarganya.

"Menangislah, Alka. Tolong jangan lagi memendamnya, aku masih ingat ketika kamu mengatakan jika kamu hanya akan menangis di depan orang tuamu dan juga kekasihmu..." Ucapannya terjeda, buliran air mata keluar dari sudut matanya. ia sungguh tidak dapat melanjutkan kalimatnya kembali,  saat melihat sosok lelaki di hadapannya menantapnya dengan tatapan kehancuran.

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang