Bab #18

55 10 0
                                    

Bara pulang ke rumah dengan keadaan Marah besar, dengan sorotan mata yang berapi api dia mencari 'Istrinya' ke penjuru ruangan. Tangannya mengepal dengan begitu kuatnya sampai terlihat kuku kukunya memutih. Saat ia hendak menuju dapur, matanya bersinggungan dengan siluet istrinya. Dengan amarah yang meledak, Bara menyeret Grey ke sofa ruang TV.

" IKUT GUE " Bentak Bara sambil menyeret paksa pergelangan tangan Grey.

" Kenapa, Bar." Tanya Grey dengan wajah kesakitan.

Bara melempar tubuh istrinya ke sofa itu, dan mencengkeram leher secara kuat hingga membuat Grey kesakitan dan juga sesak nafas.

" Lepaskan, kamu menyakitiku, Bara." Rintih Grey sambil mencoba melepaskan diri dari cengkraman suaminya yang sedang di landa amarah.

" LO LANCANG, GREY." Bentak Bara yang membuat Grey ketakutan.

" Aku kenapa ? Apa salahku ?" Tanya Grey dengan wajah kebingungan.

" Siapa yang nyuruh lo ngasih tau ke Senjana ? Lo terlalu lancang mengusik kehidupan gue." Sarkas Bara, kali ini ia melepaskan cengkraman tangannya di lehernya.

" Apa yang ku lakukan ? Kenapa kamu semarah itu ? Aku hanya memberitahukan kebenarannya pada Senjana. Apa aku salah ?" Ucap Grey dengan tangisan dan juga wajah ketakutannya.

Memdengar hal itu, seringaian muncul dari wajah Bara. Bara menangkup wajah manis Grey dengan sangat kasar, dan menghempaskan tubuhnya ke lantai.

" Tempat lo di bawah, lo gak bisa di sandingkan dengan wanita sebaii Senjana." Cibir Bara masih dengan sorotan mata yang menakutkan.

" Bara, aku istri kamu. Kamu harus ingat, bahwa kita sudah menikah "

" Calon istri gue cuma Senjana, wanita yang benar benar pengen gue nikahin cuma Senjana. Bukan lo, Grey Anastasya "

" SENJANA, SENJANA DAN SENJANA. SENJANA TERUS, AKU KAPAN, BARA ?" Ucap Grey dengan penuh penekanan.

".... " Bara tidak menjawab, dia membiarkan wanita itu agar berbicara sepuas hatinya.

" Ingat, kita sudah menikah, Bara."

" Nikah karena di paksa, buka karena keinginan gue " Sarkas Bara, membuat Grey semakin menangis.

"Kamu mengapa jadi berubah seperti ini, Bara ? Aku seperti tidak mengenal dirimu yang sekarang."

" Gue bukan berubah, tapi ini adalah diri gue yang sebenarnya "

"Bara Sayang, kamu pasti lelahkan ? Kamu sudah makan ? Aku masakin buat kamu ya ?" Ucap Grey sambil mencoba memegang tangan milik Bara yang langsung di hempaskan begitu saja oleh Bara.

" Berhenti, gue jijik. Gue gak akan makan makanan sampah buatan lo." Cibir Bara dengan wajah meremehkannya.

"Kamu dulu bilang, makanan ku adalah makanan ter-enak yang pernah kamu makan, Bara. Kenapa kamu sekarang jadi berubah begini ?

"Lo lupa dengan perbuatan lo yang dulu ? Apa perlu gue ingetin lagi ? Gue kecelakaan, gue lumpuh dan Lo ? Lo ninggalin gue begitu saja ." Sinis Bara membuat Grey makin menangis deras.

"Bukan begitu, Bara."

"Lo ninggalin gue dengan alasan demi masa depan lo ?"

" Cukup, gue tau gue salah dulu. Tapi gue punya alasan lain dan gue gak bisa memberitahukan alasan itu. Tapi yang penting, gue udah ada disisi lo, Kan. Lo bisa nerima kembali gue kan, Bara ?"

" Nerima ? Apa gue enggak salah dengar ?"

" Kita bisa mengulang masa indah kita lagi, Sayang. Hanya kita berdua tanpa ada Senjana di hidup kita "

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang