Bab #28

46 8 0
                                    

Sore yang mendung, langit nampak suram, awan pekat mulai berdatangan dan suara gemuruh pun nampak saling beradu.

"Kelihatannya sudah mulai musim hujan dan bodohnya aku lupa membawa payung ."  Ucap seorang wanita yang tengah merutuki kebodohannya sendiri.

Senjana, wanita yang sedari tadi merutuki dirinya sendiri itu sedang dalam perjalanan pulang dari gramedia. Seperti biasa, ia selalu menggunakan bus kota untuk transportasinya. Mungkin karena efek kelelahan makanya ia tertidur di dalam bus yang menyebabkan salah halter tempat pemberhentiannya.

"Dasar Senjana bodoh, harusnya jangan tertidur tadi, mana jauh banget lagi ini." Gerutunya di sepanjang jalan

"Meoww..meoww..meoww. " Samar samar ia mendengar suara kucing di sepanjang trotoar pejalan kaki yang kanan kirinya di tumbuhi tanaman oleh pemkot kota.

Sontak saja ia menoleh ke kanan dan ke kiri untuk mencari sumber suara, betapa terkejutnya ia melihat se ekor anak kucing yang  tengah menatapnya dengan tatapan memelas tak jauh dari tempatnya berdiri. Senjana yang merasa kasihan pun menghampiri kitten itu, kepalanya celingukan kesana kemari seperti hendak mencari sesuatu.

"Dimana Ibumu, apa kamu sendirian disini ? Ucapny pada kitten itu sembari membawanya ke dalam pangkuannya.

Tak jauh dari tempatnya berada saat ini, terlihat seorang pria mengenakan hoodie berwarna hitam, lengkap dengan topi dan maskernya tengah memperhatikannya dengan senyuman penuh arti. Pria itu mendekati Senjana dengan perlahan, dan tepat ketika ia sudah berdiri di belakang Senjana, lantas kemudia ia ikut berjongkok disitu. Dan..

"Anak kucing itu sendirian, tidak memiliki induk serta tak bertuan.." Perkataan itu sontak membuat Senjana terperanjat dan menoleh ke belakang, mencari sumber dari suara yang datang secara tiba tiba.

"Kamu ?" Ucapan Senjana terhenti ketika melihat seorang pemuda dengan paras tampan dan mengenakan pakaian serba hitam.

"Hai, apa kamu sudah melupakan sosok pahlawan yang menolongmu dari kecelakaan ?" Ucap pemuda itu, senyum smirk  pemuda itu membuat Senjana sedikit begidik ketakutan. Namun anehnya,senyuman itu berubah menjadi senyum sumringah.

"Zio ? Kamu Kenzio ?" Tunjuknya pada pemuda itu. Yaps benar sekali, pemuda itu adalah kenzio, orang yang dulu menyelamatkannya dari kecelakaan.

Senyum Kenzio memudar dan menampilkan raut wajah kebingungan. Darimana gadis itu mengenal namanya ? Memang benar, dulu Zio satu geng dengan Alka, namun Zio tidak pernah mengenalkan namanya secara pribadi pada gadis yang tengah menatapnya dengan mata berbinar.

"Kamu mengenalku ?" Tanya Kenzio penuh keheranan.

"Bagaimana mungkin aku tidak mengenalmu, bukankah kita sudah bertunangan ?" Jawaban Senjana sontak membuat Zio terbelalak, bagaimana bisa bertunangan ? Bahkan ini pertama kalinya mereka bertatap mata.

"Bertunangan ? Bukankah ini pertama kali kita bertatap muka ?" Tanya Zio, ia benar benar merasa kebingungan saat ini.

"Omong kosong, apa kamu hilang ingatan ? Kita bertiga berasal dari panti asuhan yang sama, aku, kamu dan Olla... kalian berdua di adopsi dan meninggalkanku sendirian di panti asuhan. Apa kamu benar benar melupakanku ?" Jawaban Senjana benar benar membuag Kenzio terkejut, ia mulai mengingat masa lalunya dulu ketika masih di panti asuhan.

"Nana ? Kamu benar benar Nana ?" Reflek tanpa pikir panjang Zio memeluk Nana, gadis kecil yang menjadi cinta pertamanya dulu di panti asuhan.

Tanpa terasa buliran bening menetes dari sudut mata. Zio sekarang paham, mengapa hatinya selalu luluh setiap kali ia berniat ingin mencelakai Senjana.

"Kamu belum memutuskan pertunangan kita, apa aku masih menjadi tunanganmu sekarang ? Bukankah dulu di depan ibu panti dan teman teman yang lain kamu memasangkan cincin mainan ke jari manisku sebagai tanda pertunangan kita,kamu ingat kejahilanmu dulu ? Ahahaha " Gurau Senjana di tenga isakan tangis mereka.

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang