Sesampainya di appartemen, Alka mendudukan Senjana di ranjang milik Senjana. Namun, atensinya mengarah ke wajah milik gadis itu yang terlihat sangat murung.
" Ada apa ?" Tanya Alka heran.
" Bara kemana ya, Ka ?" Ucap Senjana dengan wajah murungnya, berkali kali ia menatap layar ponsel miliknya.
" Memangnya ada apa, Na ?"
" Dia bilang, dia ingin memperbaiki hubungan kami saat di pulang dari jogja. tapi sampai saat ini, dia tidak menghubungi gue sama sekali dan tidak memberi kabar apapun "
" Bara sudah dewasa, dia bisa menjaga dirinya. Lo gak perlu khawatir " Ucap Alka seraya menenangkan Senjana.
" Tapi.."
" Lo gak perlu se- khawatir itu, mungkin dia sedang sibuk dengan pekerjaannya saat ini. Pembisnis memang seperti itu, Na "
" Gue harap itu benar, dia sedang sibuk dengan pekerjaan "
"Gausah mikirin Bara, Nana kan masih punya Alka " Ucap Alka seraya mengelus surai halus milik Nana.
" Lo mau nemenin gue dulu disini ?"
" Sebenarnya iya, tapi gue masih punya urusan lain yang harus gue selesaikan "
" Begitukah ?"
" Iya, gue pamit dulu ya. Jangan lupa obatnya di minum biar keadaan lo cepat pulih " Pamit Alka. setelah itu, dia langsung melenggang pergi.
Alka mengambil ponselnya dan mencari kontak nama seseorang disana. Tertera nama Kenzio disana. Kemudia Alka menekan icon panggilan itu , dan tentu saja langsung terhubung.
Alka : Lo bener bener brengsek, Zio. Gue gak habis pikir, orang yang dulunya gak berani menginjak semut, sekarang berani menyerang perempuan. Dimana lo sekarang ? Sampai Senjana kenapa napa. Habis lo di tangan gue.
Kenzio : Bukan gue pelakunya, gue gak ngapa ngapain. Gue hanya mantau dari jauh, ternyata musuh lo banyak juga, Ka.
Alka : Gue gak percaya, cuma lo yang nerror gue.
Kenzio : Terserah lo mau percaya atau engga, yang jelas itu bukan gue pelakunya.
Alka : Lo brengsek,Zio. Gue gak akan maafin lo. Lo bukan temen gue lagi, oke lo mau jadi musuh gue, kan ? Gue terima sekarang. Lo pengecut
Setelah itu, Alka mematikan ponselnya dan melajukan mobilnya ke arah tempat dimana Senjana kecelakaan. Disana ia sudah di tunggu oleh Arthur, Calvin dan juga Zaquel. Bryan tidak ikut, karena harus menghandle pekerjaan Arthur dan juga Alka di rumah sakit.
" Bagaimana kejadiannya, Ka ?" Tanya Calvin ketika melihat Alka berjalan ke arahnya.
" Katanya dia hampir di tabrak oleh pengendara motor, kalian bantu gue cari CCTV yang sekiranya menonjol disini " Titah Alka yang langsung di angguki teman temannya.
Mereka semua berpencar ke segala penjuru jalan, mengumpulkan beberapa CCTV yang berada di sekitaran jalan. Alka meminta CCTV yang berada di caffe tempat Zio menunggu waktu itu.
" Gimana, apa Kalian dapat ?" Tanya Arthur pada semuanya.
" Gue dapat yang berada di ujung jalan itu " Ucap Zaquel serta memberikan flashdisk yang berisi rekaman di jalan sebelum belokan arah gramedia.
" Bagus, kalau lo ?" Tanya Arthur pada Calvin dan juga Alka
" Gue ambil di caffe itu " Tunjuk Alka pada caffe yang berada di seberang gramedia.
" Gue juga dapat yang berada di ujung jalan." Ucap Calvin menimpali.
" Sekarang kita kemana ?" Tanya Zaquel. Tidak mungkin jika mereka semua ke rumah sakit, apa yang akan di katakan orang lain pada Alka dan Arthur nantinya.
" Kita ke kantor gue sekarang " Ajak Calvin pada 3 sahabatnya.
Mereka ber-empat menuju ke Kantor Calvin yang tak jauh dari tempat kejadian, mereka semua.
" Kalau sampai benar Zio yang melakukannya, gue gak bakal tinggal diam."
" Lo tenang dulu, belom tentu Zio pelakunya " Ucap Arthur menenangkan.
" Lo belain dia ?" Sergah Alka tidak terima.
" Bisa diam dulu gak kalian, kita cari liat cctv ini dulu " Lerai Calvin pada dua sahabatnya itu.
Mereka ber-empat fokus memandangi cctv yang ada di laptop Calvin.
" Tunggu dulu, liat ke menit sebelumnya " Ucap Zaquel ketika dia menyadari ada sesuatu hal disana.
" Ini Zio, kan ?" Tunjuk Calvin pada layar monitor.
" Dia duduk di caffe dan itu bukannya seperti Senjana " Timpal Arthur.
" Coba putar sedikit lebih cepat " Titah Alka yang langsung di setujui Calvin.
" Hei, lihat motor yang ada di ujung. Ini mencurigakan "
" Motor itu seperti mengarah ke arah Senjana "
" Putar lebih cepat, Vin."
" Motor itu yang hampir menabrak Senjana, dan bukankah itu Zio yang berlari menyelamatkan ?" Ucap Arthur
" Ternyata bukan Zio pelakunya, Ka. Lo udah salah paham "
" Jadi siapa lagi ini ?" Ucap Alka frustasi, dia sudah menyalahkan Zio tanpa bukti.
" Kita harus menyelidiki ini, tapi sebelumnya lo harus berterimakasih terlebih dahulu pada Zio." Ucap Calvin sambil menepuk bahu Alka.
# Sementara disisi Kenzio saat ini.
" Sial kenapa malah gue yang luka luka seperti ini dan kenapa juga gue harus nyelametin itu gadis. Harusnya gue biarkan saja dia tertabrak, toh itu lebih mudah buat nyerang Alka." Gumam Zio sambil membalut luka lukanya.
" Tapi siapa yang mau nabrak gadis itu ? Sepertinya gue gak asing dengan sorot matanya. Atau mungkin, dia orangnya "
Kenzio merogoh sakunya, mengeluarkan ponsel miliknya serta memcari nama kontak seseorang disana. " Ketemu jug " dia lantas menekan icon memanggil, lama sekali tak ada jawaban dari seberang, hingga... (089xx a.k.a Mr.X )
089xx : Ada apa ?
Kenzio : Gue tau itu, Lo.
089xx : .... ( hening )
Kenzio : Kenapa lo lakuin itu ?
089xx : Bukannya lo pengen bales dendam ke Alka ? Gue cuma bantuin, Lo.
Kenzio : Dengan lo ngebahayain diri lo sendiri ?
089xx : Gue gak peduli.
Kenzio : Gue gak mau lo ikut campur masalah gue dan Alka.
089xx : Gue gapapa
Kenzio : Jangan lakuin lagi, gue gak mau kehilangan lo juga. Cukup gue saja yang jadi jahat. Lo jangan ikut jadi penjahat macam gue
089xx : Gue tau, lo gak bener bener berani nyelakain gadis itu. Gue tau lo seperti apa, Zio.
Kenzio : Gue berani, tapi gue nunggu waktu yang tepat. Jangan ikut campur lagi masalah ini.
089xx : Gue gak bisa janji kalau itu menyangkut, Lo.
Kenzio : Thanks
Setelah itu, Zio mematikan ponselnya. Entah ada perasaan tidak menentu yang sedang ia fikirkan, terutama tentang gadis yang ia tolong tadi siang.
" Bagaimana gadis itu sekarang ? Perasaan gue, kenapa aneh ngeliat dia dan kenapa gue ngerasa khawatir seperti ini ? Siapa sosok Senjana sebenarnya ?" Gumam Zio
" Apa gue tanya keadaanya pada Alka ? Tapi nanti dia besar kepala ?"
" Atau gue harus cari tau sendiri keadaannya ?"
Sangat lama Zio memikirkan itu, tiba tiba terlintas di otaknya untuk bertanya pada Alka dengan dalih untuk mencari gara gara padanya. Ahh, mungkin itu ide yang bagus untuk Zio. Dengan begitu, Alka tidak akan besar kepala.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKY OF LOVE
FanfictionKisah Cinta yang di iringi banyak sekali Air mata mungkin akan cocok untuk di deskripsikan dalam lembaran kisah cinta ini.