Bab #44 ( Flashback )

33 7 0
                                        

TIGA BULAN KEMUDIAN

( Via pesan chat )

Alka : Tiga bulan telah berlalu, apa kalian sudah menemukannya ? Sesuai kesepakatan kita, gue akan menceritakan semuanya.

Arthur : Gue gak bisa nemuin dia.

Calvin : Gue gagal, gue udah nyoba segala macam cara. Namun hasilnya tetap sama, selalu saja nihi.

Alka : Kalian tahu mengapa kalian gagal ? Inti dari persahabatan kita adalah kekompakan, bagaimana kalian bisa melupakan hal itu ?

Arthur : Gue tau, gue gak bisa di andalkan.

Calvin : Gue udah berusaha semaksimal mungkin.

Arthur : Sorry, Ka. Sorry gak bisa bawa Bryan ke hadapan lo.

Alka : Enggak ada yang perlu di maafkan dan enggak ada yang perlu di salahkan disini. Gue minta kalian buat nyari Bryan bukan semata mata untuk membuktikan kekuatan kalian, Gue mau kalian nyari sahabat kalian yang hilang. Gue sadar, gue bukan pemimpin yang baik untuk kalian. Gue pengen memperbaiki kesalahan itu sebelum terlambat, gue mohon bantu gue. Kita bisa menyatukan kembali hubungan kita.

Calvin : Alka ?

Alka : Apa kalian ingat kapan terakhir kali kita mengobrol bareng ? Nongkrong bareng dan hanya sekedar ngobrol di grup chat saja sangat susah sekarang. Bukankah ini harus di perbaiki ?

Arthur : Alka ?

Alka : Samperin gue di rumah sakit.

Arthur : Lo pulang hari ini ?

Calvin : Kenapa di rumah sakit ?

Alka : Tempat ternyaman gue saat ini di rumah sakit, bawa Zaquel juga. Ada hal penting yang ingin gue sampaikan.

Calvin : Oke

Arthur : Oke

******

Pesawat dengan rute penerbangan Singapore - Jakarta akhirnya landing di bandara halim perdana kusuma- Jakarta timur.

Cuaca saat ini terasa sangat panas. Yah, suhu di jakarta mencapai 40°C. Tidak heran karena memang saat ini Indonesia sedang memasuki musim panas.

" Harusnya kita ambil penerbangan malam saja. " keluh seorang pemuda yang saat ini tengah mendorong kursi roda yang di duduki pemuda lainnya.

" Berhenti ngeluh, Bara " ucap seorang wanita yang sedang berjalan di sisinya yang tak lain adalah istrinya.

" Kak, Lo gapapa, kan? " tanya pemuda itu mengkhawatirkan seorang pemuda yang tengah duduk di kursi rodanya yang tak lain adalah Alka * Ya Tuhan belibet sekali nulisnya..

" Gue gapapa " ucap Alka pada adiknya yang saat ini masih setia mendorong kursi rodanya.

" Kita pulang ke appartement, Kan ?" Tanya Bara pada Alka

" Kita ke rumah sakit sekarang " titah Alka, yang membuat ketiga orang yang berjalan disisinya melongo. Tiga orang ? Yah benar, jangan melupakan pacar kesayangan Alka.

" Gue tau kalau lo gila kerja. tapi tolong, lo baru sampai dari penerbangan. Dan suara lo meskipun sudah hampir pulih, tapi masih rentan dan itu harus di istirahatkan." Nasehat Bara yang jujur saja saat ini ia tengah menahan emosinya agar tidak tersulut. Benar benar di luar nalar, meskipun gila kerja, harusnya dia paham dengan kondisinya saat ini.

" Antar gue kesana saja, setelah itu kalian bisa istirahat." Pinta Alka yang sedikit memaksa.

" Yasudah, kita ke rumah sakit " Final Bara, tidak ada gunanya berdebat dengan Alka. Jika dia sudah mengatakan A, itu artinya perintah dan tidak ada seorang pun yang bisa membantahnya.

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang