Bab #34

46 9 0
                                    

SATU BULAN KEMUDIAN.

"Sudah satu bulan ini ponsel Alka tidak bisa di hubungi, bahkan dia juga mengajukan cuti dua bulan di rumah sakit. "

"Alka kamu kemana ? Kamu pernah berjanji untuk tak membuatku khawatir, kan ?"

"Jangan membuatku khawatir, jangan membuat trauma itu kembali lagi, Ka. Setidaknya beritahu keberadaanmu saat ini."

Risau Senjana, sudah satu bulan ini Alka menghilang begitu saja, tak ada kabar sama sekali. Ia sudah mencari keberadaan kekasihnya, namun tak pernah ia temukan. Bahkan untuk sekedar info keberadaanya pun tak seorang pun mengetahui. Jadi, sebenarnya ada dimana dia ?

Semua orang terdekat Alka sudah ia tanya, bahkan Bara yang notabennya adalah adik Alka pun tak tahu keberadaan kakaknya. Sudah satu bulan ini Bara meninggalkan Indonesia untuk bersembunyi di negara lain atas saran Alka guna menghindari Ayah mereka. Sejak saat itu juga, ia tak menjalin komunikasi dengan kakaknya, ponsel Alka sama sekali tidak dapat di hubungi. Selain Bara, dia juga mencoba untuk menghubungi Zio, siapa tahu Zio tahu dimana Alka saat ini. Tapi tetap saja nihil, Zio pun juga tidak mengetahuinya.

( Dialog di bawah ini adalah Via Chat )

Senjana : Bara, kamu tau dimana Alka ?

Bara       : Alka ? Bukannya ini masih jam kerja, dia ada di rumah sakit, kan ?

Senjana : Jadi kamu tidak tahu kalau Alka mengajukan cuti selama dua bulan ?

Bara       :Aku tidak tahu, jangan bilang kalau Alka menghilang ?

Senjana :Lo adiknya kan, Bar ? Bagaiman bisa seorang adik tidak tahu keberadaan kakaknya .

Bara       : Tenang dulu, Na. Aku benar benar tidak tahu, Alka menyuruhku untuk tinggal beberapa bulan di malaysia.

Senjana : Kamu di malaysia ? Sejak kapan ?

Bara       : Sudah satu bulan ini, terakhir kali aku bertemu dengan Alka saat aku menginap di appartemennya. Setelah bangun pagi, aku tidak melihatnya lagi. Dia hanya meninggalkan sepucuk surat dan passport serta tiket penerbangan ke malaysia

Senjana : Apa ada hal yang terjadi di antara kalian malam itu ?

Bara       :Tidak ada hal apapun yang terjadi, aku hanya ijin menginap untuk satu malam.

Senjana :Jadi sebenarnya dimana Alka ? Aku benar benar frustasi mencarinya.

Bara       : Kamu sudah mencoba untuk menghubungi teman temannya ?

Senjana : Sudah, tetapi tidak ada yang tau keberadaan Alka dimana. Aku takut terjadi hal yang buruk, aku mempunyai firasat yang tidak baik.

Bara       : Di surat itu, Alka menyuruhku untuk tidak pulang sampai ia menghubungiku terlebih dahulu, aku juga tidak mengerti maksudnya. Tapi aku menuruti semua ucapannya, aku berangkat ke malaysia saat itu juga. Aku akan mencoba menghubungi Nando untuk meminta bantuannya agar ikut mencari Alka. Kamu tenang dulu, ya.

Senjana : Bagaimana aku bisa tenang, Bara ? Terakhir kali dia datang ke appartemenku dengan kondisi yang buruk , dia berkelahi dengan ayah kalian. Bar, aku takut ada hubungannya dengan ayah kalian.

Bara       : Papah ? Kenapa aku tidak kepikiran soal itu, aku juga bernasib sama dengan Alka.

Senjana : Kamu ?

Bara       : Iya, aku juga di hajar habis habisan karena menentangnya.

Senjana : Bukannya Om Anthony sangat baik  padamu ?

Bara       : Baik ? Kamu salah, Kami berdua sama sama anak yang tidak beruntung. Di lahirkan dari keluarga yang berada, semua orang menganggap kami adalah keluarga yang harmonis. Tapi sayangnya, keluarga kami adalah keluarga yang hancur. Tidak ada kasih sayang di antara kami semua, kami hanya sibuk memikirkan cara mencari uang dan kekuasaan.

Senjana :Bara, kenapa kamu tidak pernah cerita soal ini ?

Bara       : Untuk apa ? Untuk mencari simpati ? Aku tidak di ajarkan untuk menjadi lemah. Jika aku lemah, maka akan sia sia pengorbanan Alka selama ini. Kami berdua sama sama berkorban, jadi tidak ada di antara kami yang menyandang status anak emas. Hanya saja Alka tidak menyadari hal itu, dia selalu mengira bahwa aku anak kesayangan orang tua kami. Walaupun faktanya, kami hanya di jadikan robot pencari uang.

Senjana : Bar, aku minta maaf untuk kesalahpahamku selama ini. Aku tidak tahu bahwa kalian berdua sama sama menderita, aku minta maaf.

Bara       : Sudahlah tidak apa apa, itu sudah berlalu. Kamu tenang ya, aku akan ikut mencari Alka.

Senjana : Terima kasih, Bara.

****

"Alka tidak mungkin hilang karena papah, kan ? Apa mungkin seorang Ayah akan tega mencelakai anaknya sendiri ? Papah memang sangat tegas dalam mendidik, tapi bukan berati Papah akan tega menghilangkan anaknya sendiri. Jadi sebenarnya ada dimana lo, Kak ?" Monolog Bara pada dirinya sendiri.

"Nando, semoga Nando bisa membantu gue "

( Ini juga Via Chat )

Bara     : Nando.

Nando : Bara, ada yang ingin gue katakan.

Bara     : Apa yang terjadi ?

Nando : Gue sekarang sedang ada di rumah sakit jiwa, istri lo kabur, Bar.

Bara     : Grey kabur ? Bagaimana bisa, bagaimana orang orang yang menjaganya ? Dia kurang waras, bagaimana dia bisa kabur ?

Nando :Gue gak tau, ketika gue ngejenguk dia, dia sudah tidak ada di kamarnya. Dan gue sudah berusaha mencari di sekeliling rumah sakit dengan beberapa penjaga.

Bara     : Astaga, cobaan apa lagi ini ? Kenapa cobaan datangnya bertubi tubi, kenapa semua orang menghilang ?

Nando : Semua orang ? Setau gue cuma Grey, kemarin gue ketemu Nana di mini market dekat appartemen.

Bara     : Bukan Senjana, tapi Alka. Dan gilanya sudah hilang selama satu bulan.

Nando : Loh bang Alka juga ? Sudah satu bulan ? Kok lo baru ngomong sekarang ?

Bara     : Gue juga baru di kasih tau, bantuin gue buat nyari Alka ya, Ndo. Gue saat ini belum bisa pulang.

Nando : Lo dimana sekarang ? Astaga kepala gue bisa ikutan pecah kalau begini, kenapa ngilangnya barengan ? Mereka janjian mau kawin lari ya ?

Bara     : jangan ngaco, Alka cinta matinya cuma sama Nana. Mana mungkin dia kabur bareng Grey ?

Nando : Bar, lo masih cinta sama Grey ?

Bara     : Ini bukan waktunya untuk wawancara.

Nando : Bukan gitu, gue mau nanya serius, lo masih cinta sama Grey, kan ?

Bara     : Gue cintanya sama Nana.

Nando : Gue tau, tapi tidak menutup kemungkinan lo juga sudah mulai membuka hati kembali untuk Grey.

Bara     : Gue cuma ngerasa bersalah, dulu engga seharusnya gue siksa dia secara habis habisan, gue ngerasa bersalah sama Grey.  gue pengen memperbaiki kesalahan gue sama dia, jadi tolong bantu gue buat memperbaiki kesalahan itu.

Nando : Gue pasti bantuin lo.

Bara     : Terima kasih, lo memang sahabat terbaik gue , Nan.

Nando : Kalau bukan gue, siapa lagi yang bisa lo andelin.

Bara     : Iya lo bener, cuma lo yang bisa gue andelin dan bisa gue mintain tolong. Terima kasih ya.

Nando :Iya, sama sama

"Nando, Lo bener.  gue sekarang engga punya siapa siapa lagi selain lo, gue cuma bisa ngerepotin dan ngegantungin semuanya  sama lo. " Ucapa Bara dengan senyum getirnya.

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang