Bab #32

43 9 0
                                    

Bara     : Nando, gue bener bener lelah sekarang. Gue udah lelah ngadepin dunia ini, berapa banyak lagi orang yang akan gue sakiti karena keegoisan dari nyokab gue ? gue bener bener udah lelah, gue pengen istirahat, Ndo.

Nando  : Bar, lo kenapa ? Apa yang terjadi ? Cerita ke gue, cerita ada apa ?

Bara      : Hidup gue penuh dengan kejahatan ya ? Sampai semua orang yang gue sayangi kena imbasnya. Bahkan wanita yang gue cintaipun menganggap gue sebagai tokoh antagonisnya, separah itu, Ndo ?  Harus sampai kapan gue mengalah dengan keadaan ? Sampai kapan gue harus menjadi orang jahat demi ambisi Mamah dan sampai kapan gue harus nyakiti Alka ?

Nando  : Bukan hanya Alka, tapi lo juga korban dari ambisi gila yang nyokab lo ciptakan. Ketimbang Alka, gue lebih kasihan pada diri lo, Lo bener bener ngorbanin semua kebahagiaan lo. Gue yang nemenin lo dari kecil, Bar. Gue tau rasa sakit yang lo rasain, lo harus keluar dari penderitaan ini.

Bara      :Gue gak bisa, Nan. Ada nyawa Alka dan Senjana yang harus gue jaga, gue rela ngorbanin semuanya, karena memang seharusnya Alka bahagia sekarang. Gue gak bisa terus terusan menjadi penghalang kebahagiaan kakak gue sendiri, sudah terlalu banyak pengorbanan Alka buat gue.

Nando  : Bara ?

Bara      :Bahkan Alka sendiri tidak pernah ngebenci gue, rasa bersalah itu yang selalu menghantui gue. Gue gak tau gimana cara membalas semua kebaikan Alka, gue harus gimana, Nando ? Katakan !

Nando  : Pulang dulu, Bar.  Gue akan jemput lo di bandara, gue akan temani lo buat nyari solusinya. Sekarang tenangin diri lo dulu, hati hati mengudaranya dan kabarin kalau sudah sampai.

"Membaca isi pesan dari Nando malah ngebuat gue makin sesak "

"Tenang ? Gimana cara gue bisa tengang, Ndo ? Gue bener bener pengen istirahat dan sayangnya istirahat terbaik hanyalah kematian." Ucap Bara.

Saat ini, Bara tengah berada di bandara Zurich , Bandara international negara Swiss untuk  penerbangan kembali ke Indonesia. Bara sengaja mengambil penerbangan paling awal  menuju indonesia, suasana hatinya hari ini benar benar buruk, matanya juga terlihat sembab karena menangis sedari tadi dan beruntunglah ia mengenakan kacamata hitam untuk melindunginya dari tatapan aneh orang orang.

Pukul 10.30 Wib, Pesawat dengan rute penerbangan Zurich - Jakarta akhirnya landing di bandara Halim Perdana Kusuma setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 15 jam.

"Bara " Ucap Nando saat ia melihat siluet sahabatnya yang tengah menunggu di kursi tunggu.

"Kenapa lama sekali ?" Balas Bara sembari berjalan ke arah Nando.

"Tadi gue ketiduran dan pas di perjalanan ternyata keadan jalan macet total karena sedang perbaikan, alhasil gue harus puter balik buat nyari alternatif lain. Lo udah lama nunggu ?"

"Lumayan, nunggu satu jam "

"Ya maaf, namanya juga ketiduran terus kejebak macet juga. Tumben lo pake kaca mata hitam ?"

"Sibuk banget sampe ngurusin kaca mata orang "

"Sensi amat, sekarang kita mau kemana ?"

"Ke appartemen Senjana, gue yakin kalau Alka ada disana "

"Kita pulang ke appartemen gue dulu ya ? Gue yakin lo pasti capek karena perjalanan jauh."

"Gue gapapa, perasaan gue gak bisa tenang sebelum ketemu Alka."

"Yasudah, kita ke appartemen Senjana. Sini gue bawain kopernya." Ucap Nando sembari mengambil koper dari tangan Bara.

****

SKY OF LOVE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang