Jeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Warning!!!🔞 Ini adalah adegan perang, berdarah, dan perkelahian. Jika tidak sanggup silahkan skip aja ya. Thanks
.
.
.
The war is over
"Jendral Kang, apa yang anda lakukan?" Salah seorang pejabat istana berlari dari arah jendela menuju Kang Minhyuk.
"Apa yang sebenernya terjadi?"
"Ada apa ini?"
Sahutan demi sahutan bisa Jungkook dengar dari seluruh penjuru aula pertemuan pagi ini. Para pejabat istana seakan pura-pura tak mengerti dengan apa yang tengah terjadi. Jungkook perlahan mundur, dirinya menempatkan punggungnya agar menempel pada tubuh ketiga temannya. Berusaha saling melindungi dari berbagai arah.
"Ada apa ini?" Jungkook berbisik tepat pada Hoseok yang ada disampingnya.
"Pasukan Kang Minhyuk mengepung aula. Seluruh istana di kunci agar kita tidak bisa keluar." Hoseok balas berbisik, matanya menatap waspada pada pergerakan orang-orang disekitar mereka. Seekor capung tadi hinggap di pundaknya dan memberitahunya semua keadaan di dalam dan sekitar istana.
"Dalam radius 200 meter, tidak ada orang. Bahkan para penduduk desa pergi entah kemana. Mungkin Kang Minhyuk sengaja untuk mengalihkan perhatian rakyat. Dia pasti ingin semua ini berjalan dengan diam dan halus."
"Mungkin maksud Kang Minhyuk ingin menghabisi kita sekaligus." Namjoon melirik Jungkook sekilas.
"Dan mengubur bukti. Bisa saja dia membantai habis semua orang yang ada di istana nanti." Sahut Seokjin.
"Yeah, jika dia berhasil mengalahkan kita." Hoseok menyipitkan matanya.
Jungkook mengangguk mengerti. Ia harus segera beradaptasi dengan keadaannya sekarang.
"Para pejabat istana jelas sekali saling bekerjasama untuk menjatuhkan ku kan?" Jungkook menatap tajam Kang Minhyuk yang berdiri dihadapannya.
"Yang Mulia, tuduhan Anda tidak berdasar. Kami hanya membantu untuk kemajuan negara kita." Salah satu pejabat istana menatap Jungkook dengan tangan bergetar sambil mengacungkan pedangnya.
"Tidak. Bukan itu yang kalian maksud. Selama ini kalian berusaha untuk terus membuatku tak bisa bergerak dan tak memiliki relasi. Aku mengerti karena mungkin kalian akan menggantikanku entah dengan siapa. Tapi yang pasti kalian semua yang ada di hadapanku adalah musuhku." Jungkook memegang pedangnya yang sejak tadi tersarung rapi dipinggangnya.
"Yang Mulia, ucapan anda tidak berdasar." Beberapa orang mengangguk setuju dengan ucapan salah satu pejabat istana itu.
"Berhenti bermain-main Jungkook, kau belum pantas mendapatkan posisimu yang sekarang." Kang Minhyuk melirik Jungkook yang menggenggam pedangnya dengan erat.