.
.
.
"Fokus Jungkook. Fokus." Taehyung memperhatikan Jungkook yang tengah berlatih.
Pagi ini saat mereka terbangun, Taehyung memberikan rentetan nasihat untuk Jungkook. Mengingatkan agar anak itu beristirahat saat merasa lelah dan tidak lupa untuk makan. Jungkook jengah saat mendengar Taehyung mengomel pagi-pagi tadi, ia hanya memberikan anggukan dan segera kembali berlatih.
"Aku tahu kau tidak mendengarkan semua ocehanku tadi." Taehyung berjalan mendekat. Ia memberikan jarak beberapa langkah pada Jungkook. Memberikan jarak aman untuk dirinya, khususnya jarak aman untuk kinerja jantungnya.
"Aku hanya ingin membantumu, Jungkook. Terlepas dari apapun urusanmu setelahnya, apapun hubunganmu dengan mereka semua, dan bagaimana kau menghadapi wanita itu. Semua bukan urusanku. Aku hanya akan membantumu menjadi lebih kuat agar mampu memberikan perlawanan yang layak."
Jungkook mengerutkan dahinya saat mendengar kalimat panjang Taehyung. Ia tidak mengerti maksudnya. Jadi, Jungkook hanya menatap Taehyung sambil mengerjapkan matanya.
"Jadi..." jeda. Taehyung melangkahkan kakinya mendekati Jungkook.
"Percayalah. Aku akan membantumu, Jungkook. Aku akan membuatmu bersinar." Taehyung mengulurkan tangannya untuk memeluk pinggang Jungkook.
"Kau harus kuat." Taehyung berbisik tepat di depan wajah Jungkook.
Taehyung mendekatkan wajahnya, tersenyum miring dan menempelkan bibirnya dengan bibir Jungkook. Membuat Jungkook melebarkan matanya. Jungkook mengerjapkan matanya beberapa kali saat Taehyung mulai melumat bibir atas dan bawahnya bergantian. Mengirimkan gelenyar aneh yang menyenangkan. Sensasi asing yang selalu menyenangkan dan terasa menggelitik bagi Jungkook. Ini ciuman kedua Jungkook dengan Taehyung, atau ketiga? Apakah yang di dekat air terjun dihitung satu? Atau dua? Jungkook tidak tahu. Ia bingung. Yang jelas, ciuman Taehyung masih terasa lembut dan mendebarkan. Seluruh syaraf di tubuh Jungkook merespon dan mengirimkan pesan pada otaknya untuk membalas perlakuan Taehyung. Maka dengan sedikit ragu, Jungkook meletakkan kedua tangannya di bahu Taehyung. Berpegangan agar dirinya tidak terjatuh saat Taehyung semakin memperdalam ciuman mereka. Taehyung menjilat sudut bibir Jungkook sebelum menjauhkan wajahnya. Ia kemudian menatap Jungkook dan tersenyum saat melihat wajah Jungkook yang merona.
"Nah, sekarang kembalilah berlatih." Taehyung berbisik tepat di telinga Jungkook.
Perlakuan yang membuat Jungkook segera melepaskan pegangannya dan menjauhkan diri dari Taehyung. Taehyung tertawa pelan saat melihat tingkah Jungkook, terlihat sangat manis.
"Apa aku perlu memberimu contoh?" Taehyung menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Co-contoh?" suara Jungkook sedikit serak dan terbata.
"Fokus dan konsentrasi yang harus kau lakukan." Taehyung menaikkan sebelah alisnya.
Jungkook kemudian mengagguk. Ia memang memerlukan contoh. Sesuatu yang terlihat saat dirinya berhasil fokus, mungkin sesuatu yang disebut sebab-akibat terbukti nyata yang Jungkook perlukan saat ini. Taehyung menghela nafasnya. Ia kemudian menegakkan tubuhnya dan menatap Jungkook serius.
"Lihat ini," Taehyung mundur dua langkah. Mengantisipasi kejadian kemarin terulang kembali.
Taehyung memejamkan matanya. Jungkook memperhatikannya dengan cermat. Ia akan fokus kali ini. Taehyung sudah berusaha keras mengajarkannya sejak kemarin, bahkan Jungkook belum mengalami kemajuan setelah kerja keras Taehyung itu. Yang ada Jungkook hanya menyusahkan, bahkan kemarin ia tidak sadar bagaimana dirinya bisa tertidur di samping Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard [Taekook] END ✓
Fiksi PenggemarJeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...