27

4.1K 447 25
                                    

.

.

Taehyung tengah duduk di depan pintu saat Xukun dan Hoseok tiba. Kedua orang itu mengerutkan dahinya saat melihat Taehyung tengah memejamkan matanya.

"Master, ada apa?" Xukun adalah orang pertama yang memecahkan suasana hening diantara mereka.

Sebab, tidak biasanya ia melihat Taehyung masih terjaga saat tengah malam seperti ini. Perlahan Taehyung membuka matanya. Ia menatap Xukun dan Hoseok yang masih berdiri di dekat pintu terkejut. Keduanya terkesiap saat melihat apa yang terjadi pada pemuda itu. Tatapan Taehyung sangat berbeda sekarang. Terlihat lebih tajam dan menusuk, dan lagi sekarang bola matanya berwarna biru. Bukan abu-abu terang seperti warna bola mata Taehyung yang biasanya.

"Master. Apa yang terjadi?" Xukun segera mendekati Taehyung. Ia kemudian berjongkok dihadapan Taehyung dan menatapnya dengan khawatir.

"Taehyung, ada apa?" Kini Hoseok yang melontarkan pertanyaan. Ia juga dilanda rasa khawatir saat Taehyung tetap diam seperti ini.

"Kun," suara Taehyung terdengar pelan. Meskipun ia memanggil Xukun, tatapan matanya masih tetap lurus. Taehyung sama sekali tidak menatap Hoseok maupun Xukun yang berkongkok dihadapannya.

"Aku sudah menemukan bulanku." Taehyung melanjutkan dengan pelan.

Tanpa penjelasan lain, Xukun paham apa yang tengah Taehyung bicarakan. Ia kemudian menatap kamar Jungkook yang tertutup dan tersenyum sinis.

"Dia orangnya?" Xukun menunjuk kamar Jungkook dengan dagunya.

"Master, kau yakin dia orangnya?" Xukun kembali menatap Taehyung. Matanya seolah bicara bahwa ia tak suka dengan kenyataan ini.

"Apa? Ada apa sebenarnya?" Hoseok menatap Xukun dan Taehyung bergantian.

"Taehyung, apa yang terjadi? Bulan apa yang kau maksud? Dan dia siapa yang kalian bicarakan?" Hoseok sangat bingung dengan situasi ini. Ia belum memahami seluruhnya apa yang dibicarakan oleh Taehyung dan Xukun.

"Hoseok bisakah kau—" kalimat Xukun terpotong begitu saja saat tiba-tiba Taehyung mengangkat tangan kanannya.

"Jika aku matahari maka dia adalah bulan." Taehyung menjawab dengan pelan. Namun ternyata jawaban Taehyung justru membuat Xukun menghela napasnya. Lain lagi dengan Hoseok yang menatap Taehyung dengan dahi berkerut.

"Kau pernah mendengar takdir dewi bulan dan dewa matahari?" Xukun bangkit dan memutar tubuhnya untuk menatap Hoseok.

"Aku pernah mendengarnya dari Aquila. Dia bilang, jika seorang pimpinan wizard pasti memiliki seorang pendamping. Dan yang Aquila katakan padaku adalah jika dewa matahari berada di pegunungan wilayah timur. Dan saat itu aku—" Hoseok tiba-tiba menghentikan penjelasannya.

Dengan perlahan ia menoleh ke arah Taehyung dan menutup mulutnya. Kenyataan ini sedikit sulit dipercaya. Jadi selama ini—

"Jangan katakan kalau Taehyung matahari dan Jungkook adalah bulan." Hoseok menatap Xukun dengan mata melebar. Sementara itu, Cai Xukun memutar bola matanya. Ia merasa jengkel dengan sikap Hoseok yang kadang sulit membaca situasi.

"Nah, itu kau sudah tahu." Xukun menjentikkan jarinya kemudian menunjuk wajah Hoseok tepat di hidungnya.

"Jadi, kalian sudah bersama sejak lama, namun baru mengetahuinya hari ini?" Hoseok kembali menatap Taehyung.

"Itu tidak penting sekarang. Jadi, Master. Apa yang akan kau lakukan sekarang?" Xukun kembali menatap Taehyung yang masih terdiam.

"Aku akan membawa Yoongi bersama kita." Taehyung kemudian bangkit dan menatap Hoseok dan Xukun bergantian.

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang