31 Part IV

3.2K 369 18
                                    

BGM: Ailee - Good Bye My Love

.

.

.

Taehyung terus berjalan pelan tanpa banyak bicara. Ia seperti tengah merenungkan sesuatu, bahkan Taehyung tidak sadar jika Jimin dan yang lainnya segera mengikuti dirinya. Namun, lain halnya dengan Jungkook. Ia masih terdiam di tempatnya. Tangannya mengepal kuat dan sedikit bergetar. Jungkook bahkan tidak menyadari Taehyung yang menghentikan langkahnya dan berbalik untuk menatapnya kembali.

"Ivette,"

Saat Taehyung menyebutkan nama itu Jungkook segera mendongak. Ia terkejut bukan main saat Taehyung mengarahkan anak panah tepat pada kepalanya. Jungkook melotot, ia bahkan sampai mundur selangkah karena terkejut dan rasa takut yang semakin membesar. Rupanya Taehyung tak main-main. Mata Taehyung terlihat tajam dan dingin saat menatapnya. Jungkook segera memejamkan matanya saat Taehyung melepaskan anak panah dari busurnya. Namun, hingga hampir satu menit Jungkook bahkan tak merasakan sakit di tubuhnya. Ia bahkan tak mendengar suara lain saat ini. Maka dengan perlahan Jungkook membuka matanya. Ia kemudian melihat Taehyung yang berdiri masih menggenggam busur panahnya. Jimin, Hoseok, Yoongi, dan Xukun berdiri di belakang Taehyung dengan tatapan yang sama. Jungkook mengerti, ia bahkan merasakan aura para wizard saat ini. Mereka begitu misterius dan menakutkan di saat bersamaan. Bohong jika Jungkook tidak takut. Ia bahkan harus menyembunyikan tangannya yang bergetar di balik lengan baju.

"Aku pastikan bahwa pembicaraan kita tidak akan sampai pada wanita itu." Nada kalimat Taehyung begitu dingin dan sinis.

Jungkook mengerutkan dahinya saat mendengar kalimat Taehyung. Tatapan Taehyung padanya begitu tajam dan mengerikan. Tapi tunggu, sepertinya bukan dirinya yang jadi objek tatapan para wizard itu sekarang. Jungkook kemudian berbalik untuk melihat apa yang terjadi di belakangnya. Jungkook terkejut. Matanya melotot saat melihat seekor burung yang cukup besar terbakar dibelakangnya, terpanggang sebuah anak panah berwarna hitam pekat yang cukup besar. Ia kemudian kembali menatap Taehyung. Jadi, sejak tadi bukan dirinya objek kemarahan Taehyung? Apa yang baru saja terjadi?

"Jungkook,"

Jungkook terperanjat saat mendengar suara Taehyung memanggilnya.

"Lawan aku sebentar. Setelah itu kita bicarakan kembali semuanya."

Jungkook menelan ludahnya dengan susah payah. Ia bahkan sempat melihat Taehyung menatap para wizard sebentar sebelum kembali menatap padanya. Jungkook menghembuskan nafasnya pelan. Ia membisikkan pada dirinya sendiri bahwa ia bisa.

Jungkook bersiap dengan kuda-kudanya sementara Taehyung masih diam menunggu. Jungkook mengeluarkan sihirnya secara perlahan, melemparnya pada Taehyung secara berkala untuk mencari celah. Jungkook membuat bola api dari ujung jarinya kemudian memutarnya sedikit. Bola api di tangan Jungkook bertambah bahkan hingga mampu mengelilingi seluruh tubuhnya. Dengan cepat Jungkook mengarahkan bola api itu pada Taehyung. Berharap mungkin salah satunya mengenai Taehyung. Semua yang Taehyung ajarkan hingga hal yang ia pelajari sendiri sudah Jungkook coba. Namun hasilnya tetap sama. Taehyung masih berdiri tanpa sedikitpun luka gores. Sedangkan Jungkook hampir kehabisan napas dan energi sekarang. Jungkook kemudian melihat Taehyung memegangi pelipisnya. Ia menganggap ini sebagai celah, maka dengan gerakan cepat Jungkook mengarahkan bola api pada Taehyung. Namun, Jungkook tidak bisa melihat dengan jelas apakah serangannya tepat sasaran atau melesat lagi.

Entah apa yang terjadi, namun Taehyung tiba-tiba berteriak. Tangan Taehyung menjambak rambutnya sendiri hingga ia jatuh berlutut. Meskipun hampir kehilangan energi, Jungkook buru-buru menghampiri Taehyung.

"Hyung," Jungkook khawatir melihat Taehyung yang kesakitan.

"Oh sial," Xukun mengerang dan menarik tangan Jungkook.

"Tidak. Jangan dekati Taehyung Master saat ini." Xukun menahan Jungkook yang berusaha melepaskan cengkraman di tangannya.

"Ada apa?" Hoseok ikut panik saat melihat situasi ini.

"Apa yang terjadi?"

"Taehyung kenapa?"

Berbagai pertanyaan terus ditujukan pada Cai Xukun. Namun pemuda berambut pirang itu menoleh pada Jimin sekilas dan mendorong Jungkook ke arahnya.

"Tahan anak ini sebentar." Xukun buru-buru melangkah sambil mengangkat tangannya. Seakan ia mengambil sesuatu di udara.

"Ivette,"

Jungkook dan yang lainnya memperhatikan Xukun yang tiba-tiba memunculkan panah ditangannya. Itu adalah panah milik Taehyung, Jungkook sangat yakin. Namun entah apa alasannya Xukun mampu memanggil panah itu juga. Panah yang Xukun pegang berwarna biru ditengah dan hitam di kedua ujungnya. Tanpa banyak bicara, Xukun segera melepaskan sebuah anak panah tepat pada Taehyung.

"Tidak!" Jungkook berteriak. Ia bahkan berusaha melepaskan Jimin yang menahannya.

"Apa yang kau lakukan?"

"Cai Xukun,"

Semua orang terlihat panik. Namun Xukun seakan tak peduli. Sebuah anak panah besar berwarna setengah hitam setengah biru mengarah pada Taehyung yang terus berteriak sambil menjambak rambutnya sendiri. Bahkan wajahnya terlihat memerah. Jimin, Yoongi, maupun Hoseok yakin bahwa Taehyung tengah mengamuk saat ini. Mungkin inilah yang dimaksud pemuda itu semalam, bahwa ia belum sepenuhnya mampu mengendalikan sisi lain elemen bawaannya, hingga tanpa sadar ia mengamuk tanpa alasan. Anak panah itu melesat dengan cepat dan mengikat tubuh Taehyung yang semakin berteriak kencang. Menahan pergerakan Taehyung yang terus meronta. Setelah Taehyung sedikit lebih tenang, Xukun melepaskan busur panah tersebut yang kemudian menghilang begitu saja. Pemuda pirang itu kemudian mengeluarkan sebuah jarum sepanjang satu jengkal dan bersiap kembali mengarahkannya pada Taehyung.

"Maafkan aku, Master."

Setelah mengatakan hal itu, Xukun melepaskan jarum di tangannya. Pemuda itu tepat mengarahkannya pada dada Taehyung. Jungkook berteriak saat melihat hal itu terjadi di depan matanya. Ia terus meronta untuk dilepaskan, dirinya bahkan hampir berlari saat melihat Taehyung yang tengah kesakitan. Namun, setelah jarum itu menancap di dada Taehyung perlahan ia terlihat sedikit lebih tenang, Taehyung sudah tak meronta lagi, bahkan pemuda itu terlihat hampir memejamkan matanya. Pandangannya sayu dan ia menatap Jungkook dengan senyuman tipis yang hampir tak terlihat.

"Jungkook,"

Jungkook yakin ia mendengar gumaman Taehyung tadi. Seiring namanya disebut, Taehyung semakin memejamkan matanya hingga tertutup rapat.

"Hyung,"

Jungkook berlari menghampiri Taehyung. Ia kemudian terduduk dan memindahkan kepala Taehyung pada pangkuannya. Air mata Jungkook bahkan terus mengalir. Ia juga ikut merasa sakit saat Taehyung tersiksa seperti tadi.

"Ini yang akan terjadi jika kau terus mempertahankan keegoisanmu itu, Jeon Jungkook." Cai Xukun mendesis tepat di belakang Jungkook, membuat pemuda itu terdiam dan memikirkan semua yang terjadi hari ini.

.

.

To Be Continue..

.

.

Sorry for typo

.

.

Gaess jujur.. chapter 31 adalah chapter terpanjang sejauh ini. Bahkan pembagiannya sampai 4 part..
Aku ga tau fict ini masih ada yang minat atau ngga..tapi aku akan lanjutin sampe end, meskipun aku ga tau end nya kapan..
Jadi mohon dukungannya teman-teman...aku ga akan bisa sampe sini tanpa kalian semua..
Aku rasa ga perlu menekankan apa yang aku butuhkan, karena aku percaya kalian pasti tau apa yg mesti dilakukan untuk mengapresiasi karya orang...
Ini adalah fict abal-abal ku yg sengaja dipersembahkan dan didedikasikan untuk kalian yg senantiasa menunggu..
Luv you😍😍😘

Salam dari Onyan,,😳😳

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang