07

4.4K 540 27
                                    

"Master,"

Suara Xukun membuyarkan lamunan Taehyung. Ia kemudian melihat Xukun berjalan dari kegelapan menuju ke arahnya.

"Ada apa, Kun?" Taehyung menegakkan tubuhnya.

"Kita harus meninggalkan wilayah ini. Para penduduk desa di wilayah ini akan datang. Mereka menganggap ini hutan larangan, tidak ada manusia yang pernah menjamah tempat ini, Master. Akan sangat berbahaya jika mereka sampai menemukan kita di sini." Xukun menundukkan kepalanya ke arah Taehyung. Ia kemudian melirik Jungkook yang masih terduduk tak jauh dari mereka.

"Dan anak itu—"

"Kita akan membawanya." Taehyung menyela dengan cepat.

"Huh?"

"Kita akan membawa anak itu. Ada hal yang harus aku luruskan mengenai anak itu." Taehyung menolehkan kepalanya, menatap Jungkook yang tak bergerak sedikitpun.

"Dia pasti sangat terpukul dengan kematian temannya." Taehyung melanjutkan saat melihat Jungkook mulai mengangkat kepalanya.

"Dia akan merepotkan kita, Master." Xukun mengerutkan dahinya saat mendengar omongan Taehyung.

"Tidak. Aku sudah berjanji akan mengantarkannya pulang. Biarkan anak itu bersama kita hingga saat itu, setelahnya urusan kita dengan Jungsoo selesai."

Taehyung kemudian berbalik. Ia berjalan mendekati Jungkook yang masih diam di tempatnya. Sementara itu, Xukun memutar bola matanya. Ia tidak habis pikir dengan pola pikir Masternya itu. Dengan enggan, Xukun mengikuti Taehyung mendekati anak laki-laki yang terlihat hilang arah itu.

"Jungsoo," Taehyung menyentuh bahu Jungkook. Membuat pemuda itu menoleh dan menatap Taehyung dengan mata memerah dan bengkak.

"Kita harus pergi dari sini." Taehyung mendudukkan dirinya di samping Jungkook, berusaha membujuk pemuda itu agar mau ikut dengannya.

Jungkook kemudian menggeleng. Ia kembali menatap tumpukan batu di hadapannya, tempat yang menyembunyikan tubuh Jun dari dirinya.

"Di sini tidak aman." Taehyung masih mencoba membujuk.

"A-aku m-mau di si-sini. A-aku i-ingin bersama Jun." Jungkook menjawab sambil menunduk, matanya kembali berkaca-kaca. Suara Jungkook terdengar parau, pamuda itu juga menyelesaikan kalimatnya sambil sesenggukan.

"Di sini tidak aman. Akan sangat berbahaya jika penduduk desa menemukanmu." Taehyung meremas bahu Jungkook pelan. Ia harus bersabar dan terus berusaha membujuk Jungkook agar mau ikut bersamanya.

"Ti-tidak mau. A-aku i-ingin di si-sini saja. A-aku i-ingin me-menemani Jun." Jungkook menggelengkan kepalanya.

Sadar atau tidak, sikap Jungkook itu membuat Xukun memutar bola matanya. Ia sangat jengkel dengan kelakuan bocah itu. keras kepala sekali. Jika aku menjadi Master Taehyung, sudah ku tinggalkan dia—pikir Xukun. Akan lebih baik dia dihakimi penduduk desa—Xukun masih menggerutu dalam hatinya. Xukun kemudian tersenyum sinis. Ia menolehkan kepalanya ke belakang, sayup-sayup ia bisa melihat titik-titik cahaya di kejauhan dan suara samar orang-orang. Sepertinya para penduduk itu sudah semakin dekat.

"Master, mereka semakin dekat. Kita harus bergegas." Xukun menatap Taehyung, ia mulai panik sekarang.

"Jungsoo, di sini tidak aman. Mereka akan menangkapmu dan membunuhmu jika sampai kau ditemukan. Sebaiknya kau ikut denganku. Aku akan mengantarmu pulang." Taehyung tidak menggubris Xukun sama sekali, ia masih berusaha membujuk pemuda keras kepala yang masih menyembunyikan wajahnya.

"Aku tidak mau," Jungkook masih menolak.

"Bukankah aku sudah berjanji padamu untuk mengantarmu pulang? Aku tidak akan berbohong. Aku benar-benar akan mengantarmu pulang." Taehyung mulai menarik lengan Jungkook, mencoba menarik pemuda itu untuk berdiri.

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang