Jungkook tengah menyangga dagunya dengan kedua tangan yang ditumpukan pada meja berkaki pendek didekat jendela. Matanya memandang kosong ke arah depan. Kalimat-kalimat yang ibunya katakan kemarin sore masih terdengar jelas di telinganya. Ditambah kalimat ayahnya tadi siang yang memintanya hadir pada acara besok nanti. Ayahnya bilang besok adalah upacara penyambutan. Jungkook merinding saat mendengar kalimat ayahnya itu. Upacara penyambutan, artinya akan banyak orang yang hadir. Banyak orang berarti ramai, dan Jungkook benci keramaian. Entah apa penyebabnya, Jungkook selalu merasa pusing dan lelah seketika saat menghadapi banyak orang. Seakan energinya terserap habis oleh orang-orang yang berada didekatnya. Itulah alasannya kenapa ia selalu bersembunyi selama ini. Bagaikan pangeran bayangan di negerinya sendiri. Jungkook yakin rakyatnya tidak akan mengetahui dirinya jika ia berjalan-jalan keluar dengan bebas di luar sana. Dan hal itu akan mulai berubah besok pagi. Semua orang akan mengetahui siapa dirinya melalui upacara penyambutan itu. Jungkook menghela nafasnya dengan kasar.
"Udara malam tidak baik untuk kesehatan anda, Pangeran." Jun berdiri disampingnya sambil menutup jendela dihadapan Jungkook yang sudah lama terbuka.
"Apa ada sesuatu yang mengganggu pikiran anda, Pangeran?" Jun kemudian duduk dihadapan Jungkook dan menatapnya dengan lekat, seakan meneliti sesuatu di wajah Jungkook.
Jungkook kemudian menggeleng dan tersenyum ke arah Jun. Jungkook berdiri dan mendekati futon hangatnya. Duduk disana sambil menatap Jun yang terus mengekorinya.
"Jun.." suara Jungkook terdengar pelan.
"Malam ini terasa lebih dingin dari biasanya." Jungkook melanjutkan sambil menatap Jun dengan mata bulatnya.
"Tentu saja Pangeran. Ini sudah hampir tengah malam. Anda sebaiknya segera istirahat, besok adalah hari besar. Anda harus tampil dengan baik." Jun kemudian menghampiri Jungkook dan melepas jubah resmi sang Pangeran dan menggantinya dengan jubah tidur.
"Apa ayahku sudah tidur? Aku ingin bicara padanya sebentar." Jungkook kembali bangkit dari futonnya dan berjalan menuju pintu.
"Yang Mulia Raja sedang berada diruangannya, Pangeran."
"Aku akan segera kembali, Jun. Jangan ikuti aku!" Jungkook kembali mengambil jubah resminya yang masih berada di tangan Jun, kemudian Jungkook segera berlari dan membuka pintu kamarnya dengan kasar.
Jungkook berlari dengan semangat. Jungkook merasa ingin sekali bercerita pada ayahnya, mungkin kegugupannya akan hilang jika mereka membicarakan banyak hal malam ini. Karena jujur saja Jungkook merasa takut menghadapi hari esok. Sejak sore tadi, perasaannya tidak enak. Mungkin karena dirinya terlalu memikirkan ucapan ayahnya tentang acara besok. Karena secara tidak langsung, besok adalah hari pengenalannya 'kan? Apa sebagai penerus juga? Karena kalau dipikirkan lagi ayahnya hanya memiliki dirinya sebagai anak. Jadi secara otomatis setelah pengenalan besok entah itu cepat atau lambat, berarti kerajaan ini akan jadi milik Jungkook juga.
Jungkook menggelengkan kepalanya cepat, pemuda itu juga mempercepat langkahnya. Ruangan ayahnya ada diujung lorong ini, dan lampunya terlihat masih menyala. Ayahnya memang memiliki kebiasaan bekerja hingga larut seperti ini. Makanya Jungkook tidak heran saat mendengar dari Jun jika ayahnya masih disana. Jungkook sampai didepan pintu ruangan ayahnya. Pemuda itu kemudian menarik nafasnya dengan agak keras dan menghembuskannya perlahan, menghilangkan sedikit kegugupannya yang sejak tadi terus menumpuk. Jungkook sudah memegang pegangan pintu ruangan ayahnya yang sedikit terbuka. Namun gerakannya tiba-tiba berhenti saat mendengar suara orang lain di dalam sana. Sedikit penasaran, Jungkook mendorong pelan pintu dihadapannya dan melihat dari celah sempit itu ke dalam ruangan ayahnya. Jungkook membulatkan matanya saat melihat ibunya berdiri saling berhadapan dengan ayahnya. Mereka seperti terlibat pertengkaran, hingga Jungkook menutup mulutnya dengan tangan saat melihat ayahnya menampar sang ibu. Mata Ratu Joohyun terlihat berkaca-kaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard [Taekook] END ✓
FanficJeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...