21

4K 489 12
                                    

.

.

Yoongi menatap Yoona yang tengah menggali tanah di dekat sebuah rumah tua di bagian paling ujung desa yang hancur itu. Yoongi menyilangkan tangannya di depan dada. Ia melihat Taehyung kecil yang berdiri di samping seorang pemuda berambut pirang. Anak itu terlihat menggenggam jari telunjuk pria itu dengan erat.

"Nah, Tae." Yoona menatap Taehyung. Ia kemudian mengambil sebuah kotak berukuran sedang yang terkubur di dalam tanah.

"Ini adalah peninggalan kakekmu. Dia ingin kau menggunakannya saat sudah besar nanti." Yoona kemudian membawa kotak itu ke hadapan Taehyung.

Taehyung kecil menatap kotak itu penuh minat. Ia kemudian mendekati Yoona dan berjongkok di hadapannya. Memperhatikan kotak itu dengan serius.

"Ibu, apa ini?" Taehyung menunjuk kotak itu sambil menatap Yoona.

"Kau akan tahu. Bibi harap kau mampu untuk menggunakannya." Yoona tersenyum.

"Ibu—"

"Taehyung. Aku bukan ibumu." Yoona tersenyum dengan paksa. Ia kemudian melihat mata Taehyung yang mulai berkaca-kaca.

"Aku tidak tahu siapa ibuku. Aku hanya tahu kalau kau adalah ibuku." Taehyung kemudian menunduk. Bahunya sedikit bergetar.

Yoongi memutar bola matanya. Ia tahu jika anak itu menangis. Yoongi hendak melangkah mendekati mereka, namun ia mengurungkannya. Ia merasakan setetes air jatuh di hidungnya. Ia kemudian mendongakkan kepalanya. Yoongi mengerutkan dahinya saat tiba-tiba gumpalan awan hitam muncul di atas mereka.

"Taehyung, jangan menangis."

Yoongi mendengar suara lembut Yoona.

"Kau akan membuat langit juga ikut menangis." Lanjut wanita itu.

"Master, apakah—" Cai Xukun yang sejak tadi diam mulai buka suara. Namun perkataannya tidak ia lanjutkan saat melihat Yoona mengangguk.

"Ku rasa kemampuannya mulai bangkit. Cuaca akan mudah berubah saat suasana hati Taehyung berubah." Yoona menjelaskan saat Ivy dan Xukun menatapnya.

"Jadi dia si pengendali cuaca?" Ivy, sang pegasus putih ikut buka suara.

"Untuk saat ini ya. Dan aku yakin bahwa kemampuannya akan terus meningkat. Kalian tentu ingat bagaimana ibunya bukan?" Yoona menatap Xukun dan Ivy bergantian.

Wanita itu berusaha untuk menenangkan Taehyung yang menangis semakin kencang. Sekitar mereka di guyur hujan lebat. Dan sekarang Yoongi tahu apa penyebabnya. Taehyung kecil itu adalah penyebab dibalik semua ini.

"Jadi, kemampuanmu adalah mengendalikan cuaca." Yoongi bergumam pelan.

Yoongi masih memperhatikan semuanya. Ia menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Master," Xukun berjalan mendekati Yoona dan Taehyung.

"Kita akan mencobanya. Jika kemampuannya telah bangkit, Taehyung pasti akan bereaksi dengan benda ini." Yoona kemudian menatap kotak yang ia ambil tadi.

"Taehyung. Maafkan bibi. Kau boleh memanggil bibi dengan sebutan apapun." Yoona memeluk Taehyung. Ia mengusap punggung Taehyung pelan dan menepuknya.

"Sungguh?" Taehyung berusaha menghentikan tangisannya.

"Tentu saja." Yoona menjawab cepat.

"Nah Taehyung. Coba sekarang kau buka kotak ini dan ambil isinya." Yoona menyerahkan kotak itu pada Taehyung.

"Master!" Xukun dan Ivy berseru kompak.

"Tenang saja. Aku sudah menyiapkan semuanya. Jika ia melukaiku, kalian akan merawatnya." Yoona tersenyum dan merogoh saku pakaiannya.

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang