38

2.4K 279 11
                                    

Seokjin tengah duduk terdiam sambil memandang langit malam. Ini pertama kalinya sejak beberapa tahun terakhir ia memandang langit malam dari balik lubang ventilasi penjara. Lebih dari 10 tahun ia dikurung dalam penjara bawah tanah. Dirantai bagai budak dan diperlakukan seperti binatang. Semua orang takut padanya. Tangan dan kaki dirantai di sel paling ujung dan gelap. Sebenarnya saat tiga orang pemuda menerobos masuk ruangan selnya tadi ia merasa sangat bahagia. Ia memiliki harapan besar untuk bisa dibebaskan. Ia sudah bertekad akan mengikuti apapun keinginan orang yang membebaskannya.

Namun, aura seorang Kim Namjoon membuatnya kalap dan lupa diri. Ia diliputi emosi yang begitu besar pada pria itu. Namjoon memang teman lamanya, tapi itu dulu. Seokjin telah lama melupakan hubungan itu sejak sadar bahwa Namjoon tak pernah menolongnya sejak pertama kali ditangkap dan dipenjara. Namjoon bahkan seakan menutup mata saat melihat Seokjin dipukuli hingga diseret paksa oleh para bangsawan sialan itu.

"Aku tidak menyangka kau akan setuju ikut bersamaku secepat ini." Taehyung duduk disamping Seokjin. Ia ikut menatap langit malam ini bersama Seokjin.

"Lalu apa yang kau harapkan? Aku menolak dan pergi begitu saja?" Seokjin mendengus. Taehyung tertawa pelan saat mendengar jawabannya.

"Ku pikir kau akan menolak. Seperti yang dilakukan dua orang sebelumnya." Taehyung menggeleng pelan. Ia mengingat bagaimana penolakan Yoongi dan RM. Ini bahkan belum genap satu hari RM menolak ikut bersamanya.

"Jangan bercanda. Bisa lepas dari sel sialan itu saja aku sangat bahagia. Dan aku sudah berjanji pada diriku sendiri. Aku akan membalas kebaikan orang yang mampu membebaskanku. Apapun yang dia inginkan aku akan melakukannya. Itu janjiku." Seokjin menoleh untuk memperhatikan ekspresi Taehyung.

"Yang membawamu keluar adalah RM, bukan aku." Taehyung mengendikkan bahunya pelan.

"Jangan pura-pura bodoh. Kau dan dua orang di sana jelas bisa merasakannya." Seokjin menunjuk Yoongi dan RM yang tengah memperhatikan keduanya dari kejauhan.

"Kalian tahu jika selku dibuat dengan khusus. Seorang pendeta keturunan wizard diutus untuk membuat sel itu tak mudah dihancurkan. Mengingat aku yang mengisi sel itu, mereka melapisi rantai yang mengikatku dengan mantra sulit agar aku tidak bisa lepas. Mereka juga melapisi dinding dan pintu dengan mantra kuno agar aku tak bisa keluar." Seokjin menjelaskan.

"Dan buktinya kau bisa keluar. Mantra mereka sudah hilang."

"Bukan hilang. Kau yang membuat mantra itu melemah. Kau tahu bahwa mantra itu akan lenyap saat kau masuk selku. Kau hanya perlu seseorang untuk membawamu masuk ke sana bukan? Dan yah, orang yang ku pukul tadi berhasil membawamu ke tempatku." Seokjin kembali menatap langit diatasnya.

"RM hanya bilang temannya disekap ditempat rahasia."

"Jika Namjoon mampu membawaku keluar, untuk apa dia menunggu hingga lebih dari 10 tahun? Jelas dia tengah menunggumu untuk menemuiku."

Taehyung mengerutkan dahinya saat mendengar penjelasan Seokjin. Mengurutkan beberapa kejadian saat ia bertemu dengan RM hingga berhasil membawa kabur Seokjin seperti ini.

"Namjoon itu tidak bodoh. Dia jelas tahu kau akan mencari kami. Dan saat waktunya tiba, ia bahkan membawamu untuk menemuiku. Karena dia tahu, mantra kuno yang digunakan pendeta itu akan melemah saat kau datang." Seokjin kemudian menekuk kakinya dan memeluknya erat.

"Kenapa mantranya melemah karena aku datang?" Taehyung masih tidak mengerti inti pembicaraan antara dirinya dan Seokjin.

"Aku tidak tahu jelasnya seperti apa, tapi ku pikir kemampuanmu yang membuat mantranya melemah. Pada dasarnya semua wizard memiliki darahmu. Dan kemampuanmu tentu berpengaruh pada kami semua. Jika kemampuanmu meningkat, maka kemampuan kami juga ikut meningkat. Tapi ini hanya berlaku untuk keturunan darah murni seperti kami." Jeda sesaat.

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang