.
.
Hoseok dan Xukun berjalan paling depan. Di belakang mereka ada Yoongi dengan langkah pelan. Sejak ia melihat masa depan Jungkook tadi, Yoongi semakin diam. Ia kemudian menoleh dan menatap Taehyung yang berjalan bersama Jungkook beberapa langkah di belakangnya sambil bergandengan tangan. Mereka seperti tengah membicarakan sesuatu. Rona bahagia terlihat jelas di mata Jungkook, apalagi saat keduanya sama-sama tersenyum. Yoongi kemudian menggelengkan kepalanya. Ia kembali menatap ke depan. Sesuatu masih mengganggu pikirannya saat ini. Jika saja apa yang dilihatnya tadi adalah masa depan Jungkook, seharusnya ia bisa melihat Taehyung bukan? Tapi yang ia lihat tadi bukan seperti itu. Yah, Yoongi akui jika ia senang bahwa dirinya akan baik-baik saja. Tapi, bagaimana dengan Kim Taehyung? Meskipun Yoongi membenci Taehyung, tidak bisa ia pungkiri bahwa kenyataan berkata lain. Taehyung adalah Master-nya. Saat ini meskipun hubungannya dengan Taehyung sangat buruk, Yoongi tidak bisa menutupi rasa sakit disudut terdalam hatinya saat mengetahui ia tak bisa menemukan Taehyung dalam masa depan Jungkook. Kemungkinan terburuk sempat hinggap di kepalanya saat ini. Mungkinkah Taehyung tidak mampu bertahan? Atau mungkikah Taehyung menghilang dan dilupakan begitu saja?
"Yoongi?"
Yoongi tersentak saat Hoseok tiba-tiba menyentuh bahunya. Ia kemudian menatap Hoseok yang balas menatapnya dengan bingung.
"Ada apa?" Hoseok bertanya pelan.
"Apa kau lelah?" lanjut Hoseok.
"Ah, ya. Sedikit." Jawab Yoongi dengan ragu.
"Kalau begitu kita istirahat sebentar. Mungkin kesehatan Yoongi belum pulih." Taehyung yang ada di belakang menyahut cepat, membuat Yoongi menoleh dan menatap ke arahnya.
"Baiklah." Hoseok kemudian mengangguk dan bersiul untuk memanggil Aquilla.
"Aku akan berpatroli di sekitar sini. Mungkin ada tempat yang bisa kita datangi nanti." Hoseok menatap Taehyung untuk meminta izin.
Taehyung kemudian mengangguk. Membuat Hoseok mendekati Aquilla dan naik ke punggungnya. Di sisi lain, Yoongi menatap burung raksasa itu dengan pandangan sulit ditebak. Dalam hal ini, Yoongi yakin satu hal. Burung yang baru saja membawa Hoseok pergi adalah makhluk yang sama dengan yang ia lihat belum lama ini dalam penglihatannya. Yoongi kemudian melangkah pelan menuju sebuah pohon tak jauh dari tempatnya berdiri.
"Nah Jungkook. Kita lanjutkan latihanmu."
Meskipun samar, Yoongi dapat mendengar suara berat Taehyung dari tempatnya. Yoongi kemudian menghentikan langkahnya. Ia menoleh dan melihat Jungkook tengah merengek dihadapan Taehyung. Jungkook terlihat menggenggam tangan Taehyung dengan erat dan memohon untuk tidak melakukan sesi latihan. Latihan?-pikir Yoongi. Sedangkan di sisi lain, Taehyung terlihat tertawa sambil mencubit pipi Jungkook. Bahkan sesekali Taehyung mengacak rambut Jungkook dengan gemas. Yoongi memutar bola matanya. Ia kemudian kembali melangkah dan melihat Cai Xukun menatap ke arahnya dengan tajam. Emm tidak, sepertinya Cai Xukun menatap ke arah Taehyung dan Jungkook.
"Kau tidak senang dengan itu?" Yoongi mendekat dan berdiri disamping Xukun.
Yoongi sadar bahwa dirinya bahkan belum pernah sekalipun bicara dengan Cai Xukun. Tapi, keadaannya lain. Ia tak mungkin terus membisu selama bersama mereka bukan?
"Bukan itu." Xukun menjawab pelan.
"Aku hanya tidak percaya bahwa bocah sepertinya adalah orang yang ditakdirkan bersama Master." Lanjut Xukun.
"Lalu apa bedanya? Itu artinya kau tidak suka Jungkook bersanding dengan Kim Taehyung. Kau seakan tidak rela itu terjadi. Kenapa? Kau menyukai Kim Taehyung?" Yoongi menimpali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard [Taekook] END ✓
FanfictionJeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...