Jeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
.
.
Yoongi membuka matanya perlahan. Ia berada di sebuah lorong yang gelap, dan ia sendirian. Yoongi mendongakkan kepalanya, meneliti tempatnya berada saat ini. Ia kemudian menyentuh dinding lorong yang berada tepat di sampingnya. Dingin, berdebu, dan terasa kasar.
"Di mana ini?" Yoongi bergumam pelan.
Ia menatap ke depan. Di ujung lorong ini, cahaya besar terlihat sangat terang. Yoongi kemudian melangkahkan kakinya mendekati cahaya itu. Semakin mendekat, Yoongi menyipitkan matanya, mengangkat tangan di depan mata untuk menghalau cahaya yang sangat terang menuju langsung padanya.
Kicauan burung terdengar saat Yoongi berdiri di ujung lorong. Ia dapat melihat pepohonan lebat yang berjejer sejauh mata memandang. Selama ini, baru sekarang ia melihat hutan lebat yang indah seperti ini. Yoongi melangkahkan kakinya semakin keluar. Ia meneliti sekitarnya dan terkejut saat menyadari situasinya. Yoongi melebarkan matanya saat ia mengetahui bahwa dirinya baru saja keluar dari sebuah batang pohon besar yang tumbang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yoongi melangkahkan kakinya. Meskipun hutan lebat, tapi tempat ini terasa hangat. Seperti ada sebuah energi khusus yang tersebar di sini. Samar-samar Yoongi dapat mendengar suara gaduh dari arah depan. Dengan langkah perlahan, Yoongi mendekati sumber suara itu. ia terlalu penasaran dengan apa yang terjadi di sana.
Mata Yoongi kembali melebar saat melihat pemandangan di depannya. Sebuah desa kecil yang sedikit ramai dan banyak orang yang berkumpul di sana. Yoongi melangkahkan kakinya mendekati kerumunan orang di depannya. Ia kemudian memiringkan kepalanya saat tidak ada seorangpun yang menyadari keberadaannya. Yoongi terus mendekat, semakin mendekat pada pusat kerumunan di sana.
Di sana, di tengah kerumunan, Yoongi dapat melihat seorang wanita cantik tengah memangku seorang bayi laki-laki. Mungkin usianya sekitar satu atau dua tahun. Yoongi tidak begitu yakin.
"Selamat atas hari jadi Tuan Muda Kim yang pertama." Seorang pria tua mendekati bayi laki-laki itu dan mengusap kepalanya pelan. Membuat sang bayi tersenyum senang.