Chapter ini bukan untuk kalian yg usianya dibawah 18th.. Jangan coba-coba memaksa, jika belum 18th lebih baik klik back.. (Zona 🔞)
.
.
.
"Jungkook,"
Jungkook masih sesenggukan saat seseorang tiba-tiba menghampiri dan menyebut namanya. Ia kemudian mendongak dan mendapati Taehyung berdiri disampingnya.
"Hyung, aku—" Jungkook seakan sulit mengeluarkan kata-katanya. Ia kemudian menutup wajahnya dengan kedua tangan. Jungkook merasa Taehyung tidak pantas melihatnya dalam kondisi seperti ini.
"Jungkook," Taehyung mendudukkan tubuhnya di samping Jungkook. Ia kemudian menepuk bahu Jungkook pelan. Memberikan dukungan dan ungkapan tak langsung bahwa semua ini tidak apa-apa.
"Kau akan kedinginan jika terus di tempat ini." Taehyung kembali melontarkan kata-katanya dengan pelan saat Jungkook tak memberikan respon apapun.
"Hyung, kenapa kau ingin membantuku? Bahkan disaat aku tak memberikan jaminan apapun padamu, kenapa kau tetap ikut denganku, Hyung?" Jungkook masih menundukkan kepalanya. Suaranya memang pelan, namun semua kata-katanya dapat Taehyung dengar dengan jelas.
"Jungkook, dengarkan aku!" Taehyung kemudian memaksa Jungkook untuk menghadapnya. Menatap langsung matanya agar pemuda itu paham apa yang akan Taehyung sampaikan.
"Dengar, aku membantumu karena aku ingin. Aku ikut denganmu karena aku ingin ikut denganmu. Aku ingin membantumu, Jungkook. Dan itu tulus." Taehyung bisa melihat Jungkook yang mengerjapkan matanya beberapa kali. Bahkan mata bulat pemuda itu masih terlihat berkaca-kaca, juga sisa-sisa air mata masih terlihat jelas di wajahnya. Namun, entah mengapa semua itu terlihat begitu manis bagi Taehyung.
Taehyung kemudian tersenyum lembut dan melanjutkan, "semua yang aku lakukan adalah murni dari hatiku, Jungkook. Apa yang orang lain lakukan tidak akan mempengaruhiku jika aku menginginkan hal ini terjadi. Semua yang aku lakukan terhadapmu adalah kehendakku, mereka tidak bisa seenaknya mengatur apa yang harus aku lakukan." Taehyung kemudian menangkup pipi Jungkook dengan kedua tangannya, menekannya sedikit hingga Jungkook mengerutkan dahinya tidak suka saat bibirnya sedikit manyun, membuat Taehyung tertawa saat melihat ekspresi Jungkook.
"Le-lepas," Jungkook mendorong paksa tangan Taehyung agar menjauh dari wajahnya.
"Kau lucu sekali." Taehyung masih tertawa karena Jungkook. Bahkan ia harus menutup mulutnya dengan punggung tangan saat melihat Jungkook menatapnya dengan mata menyipit.
"Kenapa tertawa? Aku hampir kembali menangis saat mendengar kata-katamu beberapa saat yang lalu." Jungkook masih menyipitkan matanya saat menatap Taehyung.
"Kau lucu, Jungkook. Sungguh. Kau sangat lucu." Taehyung masih tertawa jahil saat menatap Jungkook.
"Tapi, terima kasih, Hyung." Jungkook tersenyum lembut. Ia sangat bersyukur bertemu dengan Taehyung. Pemuda itu sudah banyak membantunya. Bahkan Jungkook tidak tahu harus membalasnya bagaimana.
"Kau sudah banyak membantuku. Kau juga mengajariku banyak hal. Kau juga selalu bersabar menghadapi sikapku yang egois. Aku janji Hyung, setelah semuanya kembali normal, aku akan membalas semua kebaikanmu." Jungkook menatap Taehyung dengan mata bulat yang berbinar.
Entah mengapa, bagi Taehyung pemandangan semacam ini begitu langka. Ia seakan tidak akan pernah melihatnya lagi. Maka dengan perlahan, saat Jungkook masih tersenyum dengan tulus, Taehyung mengangkat tangan kanannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard [Taekook] END ✓
FanficJeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...