"Nah, sekarang saatnya Anda menyerahkan diri, Pengeran. Sudah cukup kami memberikan waktu semalaman untuk Anda lari." Salah seorang pria dari kelompok itu mulai mendekat.
"Pangeran," Jun bergumam pelan sambil menggenggam erat tangan Jungkook.
Jungkook yang mulai memahami maksud Jun mengangguk samar. Secara perlahan Jungkook dan Jun mundur, melewati semak-semak yang ada di samping jalan setapak yang mereka lewati. Seakan tahu maksud dua pemuda di hadapannya, sekelompok orang itu mengikuti langkah Jun dan Jungkook. Mereka melangkahkan kakinya mendekati dua pemuda itu yang berusaha menjauh.
Tanpa peringatan, Jun berbalik dan menarik Jungkook untuk berlari. Jungkook hampir saja kehilangan keseimbangannya andai saja Jun tidak menarik bahunya untuk segera berlari. Dengan langkah serampangan dan nafas memburu, Jungkook dan Jun berlari sekencang yang mereka bisa. Menghindari kejaran kelompok pria bersenjata itu. Jungkook sangat yakin jika Ibunya yang mengirim mereka. Jungkook kemudian memandang Jun yang berada di depannya. Matanya mulai berkaca-kaca dan wajahnya mulai memerah. Ia jadi merasa bersalah karena melibatkan Jun dalam masalah ini.
"Jun," Jungkook menghentikan langkahnya.
Jun segera berbalik menatap Jungkook yang berada di belakangnya.
"Pangeran, Anda-"
"Kau bisa pergi tanpaku," Jungkook menundukkan kepalanya.
"Aku membuatmu terbebani. Kau tak seharusnya berada di sini dan dikejar oleh mereka."
Sementara itu, fokus Jun mulai kembali pada kelompok yang mengejar mereka. semuanya berjumlah tujuh orang, tiga orang membawa pedang, dua orang membawa tombak, dan dua orang lainnya membawa busur panah.
"Pangeran," Jun mulai panik saat kelompok itu semakin mendekat.
"Aku pasti merepotkanmu. Seharusnya kau tinggal di rumahmu, berkumpul bersama keluargamu, bukannya harus melarikan diri seperti ini bersamaku." Jungkook menautkan kedua tangannya, meremasnya pelan sambil menahan air mata yang mendesak keluar.
"Pangeran, apa yang Anda katakan?"
"Mungkin lebih baik kau pergi. Tinggalkan saja aku dan biarkan mereka membawaku. Aku tidak ingin melibatkanmu terlalu jauh." Jungkook masih enggan mendengarkan Jun.
"Pangeran-"
"Pe-pergilah," Jungkook kemudian mendorong Jun untuk menjauh darinya.
"Pangeran, Anda tidak bisa seperti ini." Jun semakin panik saat orang-orang di belakang mereka menyeringai sambil menatap dirinya dan Jungkook.
"Nah, sepertinya kalian sudah lelah," Pria di belakang mereka tertawa mengejek. Mereka memelankan langkahnya, merasa bahwa Jun dan Jungkook tidak akan bisa lari lagi.
Jungkook tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dirinya merasa tidak berguna sebagai seorang pangeran. Apa hebatnya dia jadi seorang anak raja jika melindungi pegawainya saja ia tidak bisa. Lagipula Jun bukan hanya pegawai, ia sudah Jungkook anggap sebagai sosok kakak dan juga sahabat. Jadi, Jungkook tidak ingin membiarkan Jun terlibat terlalu jauh apalagi jika sampai melukai pemuda itu.
"Pangeran, Anda larilah ke arah utara, di sana ada beberapa rumah penduduk yang bisa Anda mintai pertolongan." Jun meremas bahu Jungkook, memaksa Pangeran muda itu untuk menatap wajahnya.
"Larilah dan selamatkan diri Anda. Biar aku yang mengurus mereka."
Tanpa menunggu jawaban Jungkook, Jun segera mengambil batang kayu yang tak jauh dari tempatnya berpijak dan menerjang sekelompok pria yang berdiri beberapa langkah di belakang Jungkook. Jun mencoba melawan meskipun ia tahu ia tidak akan pernah menang. Ia hanya berusaha melindungi Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Wizard [Taekook] END ✓
FanfictionJeon Jungkook, anak matahari yang ditakdirkan menjadi bulan. Anak bungsu pemalu yang ditakdirkan hidup mandiri. Mencari sang matahari untuk menyempurnakan sinarnya, yang sebenarnya tanpa ia sadari sang matahari selalu berada disampingnya, melindungi...