46

1.5K 181 8
                                    

.

.

.

6 hari kemudian di Lembah Awn

Taehyung berdiri sambil terus memerhatikan sekelilingnya. Bangunan tua yang sudah lama ditinggalkan, bekas api unggun yang tertumpuk debu, hingga batu yang tampak berlumut. Ia berjalan pelan kemudian menyentuh sebuah tiang pendek bekas penyangga obor tak jauh dari pintu masuk desanya.

"Semuanya tidak berubah sama sekali." Taehyung bergumam pelan.

Perhatiannya kemudian terfokus pada reruntuhan rumah paling besar yang berada di tengah desa. Ia tersenyum dan menyentuh dadanya dengan pelan.

"Ibu, aku datang." Taehyung tersenyum getir dan menundukkan kepalanya. Tangannya mengepal saat ingatan tentang dirinya di usia muda dulu. Ingatan yang Yoona berikan sebagai tanda perpisahan mereka.

"Master, kami tiba." Cai Xukun mengucapkan salamnya dalam hati.

Walau bagaimanapun, ibu Taehyung adalah Maternya sebelum ini. Meskipun ikatannya dengan Taehyung masih belum terlalu kuat, namun Cai Xukun yakin jika Taehyung akan lebih mampu menjadi sosok pemimpin yang lebih hebat.

"Master, seharusnya di renruntuhan rumahmu ada pintu rahasia menuju bawah tanah. Kita akan masuk ke sana dan memaksimalkan kemampuanmu sebelum kita kembali menemui Jeon Jungkook." Cai Xukun menyentuh bahu Taehyung dengan pelan, mengingatkan alasan mereka bisa sampai berada di tempat ini.

Taehyung mengangguk pelan. Sebenarnya hanya tinggal satu hal yang perlu Taehyung lakukan saat ini. Ia sebenarnya tak tahu apa yang harus ia lakukan, namun Kun pernah mengatakan jika hal ini tidaklah sulit.

Taehyung kemudian mengikuti langkah pelan Cai Xukun menuju reruntuhan rumahnya. Melewati pintu yang telah lama rusak kemudian menyusuri ruangan lain tanpa sedikitpun mengalihkan perhatian.

"Maaf Master, tapi kita harus cepat. Aku merasakan hawa dingin yang semakin menusuk di wilayah ini." Kun kemudian menarik sebuah tempat lilin hingga posisinya berubah miring.

Taehyung tidak pernah mengetahui tempat ini. Ia bahkan tidak pernah tahu jika dulu ini adalah rumahnya. Satu-satunya kenangan yang Yoona berikan melalui ingatannya adalah saat ia lahir dan ulang tahun pertamanya. Ingatan Yoona tentang dirinya hanya bertemu dua kali saat masih bayi. Dan itu jelas membuktikan bahwa hubungan klannya sangat dirahasiakan. Taehyung bersama Yoona bahkan hidup di wilayah pegunungan, jauh dari pemukiman warga dan menghindari warga sejauh mungkin. Menurut ingatan Yoona, klan mereka adalah yang paling diincar di negeri ini. Namun, Taehyung jelas tak mengetahui alasan dibalik itu dengan pasti. Yoona dan Kun jelas merahasiakan semua itu. Entah apa yang dulu mereka pikirkan, namun kini hal itu justru membuatnya penasaran setengah mati.

Setelah Cai Xukun memutar tempat lilin di dinding, Taehyung dapat melihat tembok disebelahnya bergeser. Terdapat anak tangga yang terbuat dari batu menjorok ke bawah. Tempat di bawah sana terlihat sangat gelap. Taehyung yakin, tempat itu sudah lama tak digunakan, dan sepertinya tidak ada orang yang mengetahui tempat ini.

"Ayo Master, kita harus bergegas." Cai Xukun menatapnya kemudian mengisyaratkan pada Taehyung untuk mengikutinya.

Taehyung berjalan pelan dibelakang Cai Xukun. Ia menyentuh tembok dingin yang lembab dan menghitam dengan pelan. Aroma basah dan berjamur tercium begitu pekat di hidung Taehyung.

"Master, kita akan melakukan ini sesuai latihanmu. Kau harus berkonsentrasi penuh. Pikirkan baik-baik keputusan yang akan kau ambil."

Mereka masih menuruni tangga. Tepat ketika kaki Taehyung menyentuh anak tangga terakhir, dinding tempat mereka masuk sebelumnya kembali tertutup, menyisakan kegelapan dan lorong panjang dihadapannya.

The Wizard [Taekook] END ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang