Takdir 45: Tak Kunjung Selesai

4.3K 283 7
                                    

"Ron, gua udah dapat info pengacara perusahaan."

Kini Novia dan Rony tengah bertemu diam-diam di luar kantor. Gadis itu menghubungi Rony untuk segera menemui dirinya.

"Ini, semua tentang dia ada di sini."

"Dia udah lama vakum jadi pengacara?"

"Iya, makanya kita susah buat cari info."

"Terus lu dapet ini darimana?"

"Dari file pak Rengga, trus gua nemuin clue yang bisa bikin gua nemu ini, Ron."

"Lu sampai berani ke ruangan pak Rengga?" tanya Rony kaget Novia sampai sejauh ini.

"Sebenarnya selain mau bantu Salma, gua juga mau balas dendam sama pak Rengga."

"Balas dendam?" tanya Rony tidak mengerti arah pembicaraan Novia.

"Iya, selain perusahaan papa Salma ada papa gua yang lebih dulu dicurangi sama pak Rengga. Papa ditipu sampai totalnya milyaran."

"Tapi sayang, gua nggak punya jejak buat angkat kasus itu. Dia ngejebak papa dengan sangat mulus, meskipun nggak sampai bikin papa bangkrut tetap aja gua masih dendam."

"Jadi lu manfaatin kasus ini?"

"Bukan manfaatin, mau kerjasama aja. Udah lama gua nunggu momen ini, dimana keluarga Salma juga mau cari keadilan."

"Lu gapapa kalau Abang lu juga bakal keseret?"

Rony menggeleng, "salah tetaplah salah. Nggak ada gunanya juga gua bela dia."

"Soal bukti rekaman udah lu kasih tau ke Salma?"

"Belum, sebelum kita temuin pengacaranya gua akan kasih tau Salma."

"Kita ke tempat Salma sekarang aja," ajak Novia penuh semangat.

***

"Wah, tumben nih main ke sini."

Novia dan Rony akhirnya memutuskan untuk menyusul Salma ke toko kue. Ternyata di sana sudah ada Nabila dan Paul yang baru saja datang.

"Mau ketemu lu, takutnya lu lupa sama gua," ujar Novia.

"Ya nggak lah Nop. Ayo duduk dulu, di dalam juga ada Nabila samaPaul."

"Ada Paul juga?" tanya Rony.

"Iya, mau jemput Nabila."

"Wedede, lagi pada ngumpul nih. Ada apa gerangan?" Paul dengan segala keributannya datang.

"Lagi ada yang mau diomongin," jawab Rony serius.

"Ada apa Ron?" tanya Salma jadi penasaran melihat wajah serius Rony.

Semuanya duduk dalam satu meja. Mereka memilih di dalam toko yang rasanya lebih aman untuk mereka membicarakan hal penting ini. Rony dan Novia menjelaskan semuanya.

"Jadi kamu udah ada rekamannya?"

"Iya, udah aku bikin salinannya juga," jawab Rony.

"Yaudah, sekarang aja kita datengin alamat pengacara itu." Salma menjadi tidak sabar.

"Rencana awal emang gitu, Sal."

"Bentar," sanggah Rony saat ponsel miliknya berdering mendapat telpon dari seseorang.

Rony berjalan menjauh dari mereka. Cukup lama obrolan yang berlangsung antara Rony dan si penelpon.

"Sorry, kalau mau pergi hari ini gua nggak bisa."

"Kamu baik-baik aja kan?"

"Lu nggak lagi ada masalah kan, Ron."

"Nggak, gua aman kok. Sal, maaf ya aku nggak bisa ikut kamu dulu hari ini."

Titik Terbaik | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang