Garis 46: Takkan Berpisah

4.2K 301 16
                                    

Hari ini Rony berencana ke kantor lebih dahulu karena Salma harus membantu toko kue Nabila yang kebetulan banjir orderan. Jadi, mereka hanya bisa bertemu setelah zhuhur.

Matahari mulai beranjak, waktunya Rony menjemput Nai. Sebelum ke sekolah, Rony menyempatkan diri menjemput Salma terlebih dahulu.

"Orderannya udah siap?" tanya Rony pada Salma yang memasuki mobilnya.

"Alhamdulillah, tinggal dikirim."

"Syukurlah," balas Rony tidak sesumringah biasanya.

"Mau jemput Nai dulu kan?" tanya Salma yang dibalas anggukan oleh Rony.

Selama perjalanan tidak banyak obrolan yang tercipta diantara keduanya. Sesekali terdengar Salma yang bertanya bagaimana tadi di kantor. Selebihnya hanya diisi keheningan. Hingga mereka sampai di sekolah Nai.

"Onty! Uncle!" teriak Nai dengan penuh semangat.

"Yeay! hari ini dijemput sama onty dan uncle lagi," ucap gadis kecil itu tersenyum bahagia. Namun, disatu sisi senyum itu menjadi sumber kegundahan hati Rony.

"Ayo, pulang," ajak Rony pada keduanya.

"Nggak jajan dulu uncle?"

"Besok-besok ya Nai, uncle capek." Nai hanya cemberut dan merasa sedih, bahkan tadi Rony tidak menyambut dirinya dengan pelukan.

"Kita pulang ya, sayang," bujuk Salma.

***


"Nai ganti baju ya, onty susul unclenya dulu."

"Oke onty," balas gadis kecil itu segera menuju kamarnya.

"Ron," panggil Salma pada Rony yang tampak duduk di sudut kasur.

"Sebenarnya ada apa?" tanya Salma merasa ada yang menggangu pikiran Rony.

"Papa kak Bella nggak kasih izin untuk Nai?"

"Kasih izin," jawab Rony masih enggan menatap Salma.

"Trus apa?" tanya Salma harus mendapatkan jawaban.

"Dia minta hak asuh Nai," jawab Rony membuat Salma mendekat ke arah Rony.

"Kenapa tiba-tiba?"

"Nai boleh ketemu mamanya asal Nai tinggal sama mereka. Dia mau Nai karena kak Bella."

"Kalau gitu bisa gantian kan. Nai bisa tinggal dimana aja sesuai keinginan dia. Mau ditempat mamanya ataupun ditempat kamu."

"Masalahnya dia minta hak asuh karena dia nggak mau Nai ketemu keluarga aku lagi."

"Nai akan tinggal bersama mamanya dan memutus hubungan dengan kami."

Salma dibuat kaget dengan penjelasan Rony. Tak habis pikir dengan pikiran papa Bella yang seenaknya ingin memutus hubungan darah.

"Kamu mau serahin Nai?"

"Mamanya lebih berhak," jawab Rony meski dalam hatinya terasa berat.

"Tapi yang minta bukan mamanya tapi opanya. Orang yang selama ini nggak nerima keberadaan Nai, Ron."

"Nai harus sama mamanya, Sal. Dia akan lebih bahagia di sana."

"Darimana kamu bisa pastiin itu, Ron?" Rony hanya diam tidak bisa menjawab pertanyaan Salma.

"Aku yakin orang itu hanya memanfaatkan Nai. Dia nggak benar-benar menginginkan keberadaan Nai, Ron."

"Sementara kamu, kamu adalah orang yang selama ini ada untuk Nai. Orang yang dari dulu dan seterusnya akan dibutuhkan Nai."

Titik Terbaik | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang