Takdir 48: Kembali Pulang

4.5K 338 14
                                    


"Capek ya?" tanya Rony pada Salma yang kini tengah duduk di sampingnya.

"Sedikit, hehehe," balas Salma.

"Sini kakinya," ujar Rony meminta Salma untuk menjulurkan kakinya.

"Eh, mau ngapain?"

"Pijitin telapak kaki sama jari kamu. Biar pegelnya sedikit berkurang."

"Nggak usah, aku jadi nggak enak."

"Gapapa," pungkas Rony mulai memijat kaki Salma.

"Oh iya, persiapan ultah Nai udah 80%," kata Salma teringat rencana yang sudah ia susun.

"Gercep banget ya kamu."

"Konsep dari kamu sederhana, jadi aku nggak terlalu ribet."

"Emang itu tujuan aku."

"Untuk kuenya lusa sebelum acara Nabila yang bikin. Karena acaranya juga sore kan."

"Nai nya udah tau kamu siapin ini semua?"

"Belum, tapi tadi sempat bahas kalau dia lusa ulang tahun."

"Bagus deh, nggak usah dikasih tau dulu. Dia pasti ngira bakal dirayain pakai kue kayak tahun-tahun sebelumnya."

"Siiap, biar nanti jadi surprise."

"Anaknya datang," bisik Salma mengganti topik obrolan.

"Cantiknya yang udah ganti baju," puji Salma pada Nai.

"Iya cantik kayak onty, hehehe."

"Oh iya, makasih ya uncle sama onty udah datang ke sekolah."

"Sama-sama, sayang. Onty seneng bisa nemenin Nai masak."

"Nai juga seneng baaanggett," balas gadis kecil itu semangat.

"Cookies onty enak dan banyak teman-teman aku yang suka."

"Oh tentu, kan uncle yang bantu bikin."

"Uncle cuma bantu nuangin air," kata Nai memicingkan matanya.

"Kan kita kerjasama tim, setidaknya ada kontribusi uncle yang bikin kita jadi tim terbaik."

"Iya deh iya, makasih ya uncle." Salma menahan tawanya melihat ekspresi Nai pada Rony.

"Kapan-kapan kita masak lagi di rumah," kata Salma membuat Nai tersenyum lebar.

"Mauu onty!"

"Siap, besok juga bisa kalau Nai mau."

"Tapi jangan ajak uncle ya onty, nanti bikin rusuh lagi."

"Oh gitu ya sekarang. Ada onty uncle nya main ditinggal," ujar Rony menarik Nai mendekat, kemudian menggelitik gadis kecil itu.

"Hahaha, uncle geli," seru Nai menggeliat.

"Onty tolong, uncle gelitik aku."

"Ron, udah kasian anaknya."

"Sini aku gelitikin lagi sini," kata Rony semakin menjadi.

"Hahaha, uncle jangan," kata Nai tertawa sambil mendorong Rony untuk menjauh.

Saat ketiganya tampak sedang asyik bergurau satu sama lain, tiba-tiba suara bel menginterupsi pendengaran mereka. Kegiatan ketiganya jadi terhenti dan Nai mengambil kesempatan untuk lari dari Rony.

"Biar aku yang buka, bibik lagi nggak ada." Salma segera menuju pintu utama untuk melihat siapa yang datang.

"Iya, sebentar!" seru Salma karena tamu tersebut terus memencet bel.

Titik Terbaik | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang