Takdir 58: Misi Selesai

3.3K 236 8
                                    

Setelah melewati perjalanan yang cukup panjang, akhirnya hari yang ditunggu Salma datang. Tujuan ia kembali ke kota ini akan segera menemukan jawaban. Perasaannya campur aduk, deg-degan dengan hasil yang akan dia dapatkan.

Rony menjemput Salma, laki-laki itu tidak sendiri. Ada Paul, Nabila dan juga Syarla di mobil yang berbeda. Kini mereka akan berangkat bersama menemani Salma.

"Papa mama udah berangkat duluan," kata Salma menghampiri Rony.

"Maaf, aku agak telat karena nemenin Nai sarapan masakan kak Bella dulu."

"Kak Bella?" tanya Salma memastikan.

"Iya sayang, mama Nai udah kembali."

"Serius? Aku ikut senang, gimana bisa?" tanya Salma ikut bahagia dan terharu.

"Nanti kita cerita, sekarang kita harus selesaikan urusan yang lebih penting."

"Ron," panggil Paul tergesa-gesa.

"Kenapa?"

"Barusan Novia hubungin gua, anak buah pak Rengga lagi ngawasin kita."

"Kurang ajar, dia pasti mau hancurin rencana kita."

"Udah pasti Ron, dia main bersih. Dia ikutin persidangan ini, tapi dibelakang dia mau nyerang kita."

"Gua udah duga kelakuan licik dia."

"Kita harus berangkat sekarang."

"Tunggu Powl, mereka pasti ikutin kita dan bakal ngelakuin apapun supaya kita nggak sampai sana."

"Apa rencana lu?"

"Lu bawa mereka semua Powl, biar gua yang ngalahin perhatian mereka. Karena pak Rengga pasti tau gua yang dapetin rekaman cctv itu."

"Ron, aku ikut kamu," kata Salma tidak rela melepas Rony sendiri.

"Jangan sayang, kamu ikut mobil Powl. Kita keluar sama-sama, kita pisah di persimpangan depan."

"Ron, lu yakin mau sendiri?"

"Yakin Powl, gua cuma butuh kalian lepas dari perhatian mereka."

"Gua percaya lu, Ron."

"Ayo segera berangkat," kata Rony menepuk-nepuk bahu Salma. Ia tau gadis itu enggan berpisah.

"Sini peluk dulu," ujar Rony membawa Salma ke dalam pelukannya.

"Paling lambat, pas kamu keluar dari ruang sidang aku udah di sana."

"Jangan bohong," Rony hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Novia juga bakal bantu lu Ron, dia beda mobil sama pacarnya."

***

Mereka harus segera berangkat. Seperti rencana awal, Rony dengan mobilnya sendiri. Sementara yang lain ikut Paul.

Laki-laki itu tidak mau mengambil resiko, apapun yang terjadi Salma harus berhasil dalam persidangan.

Kini Rony berpacu dengan mobil di belakangnya. Ia sudah berhasil membuat mobil Paul lolos dari perhatian mereka. Kini Rony adalah target utamanya.

Rony menancap gas, berusaha mengendalikan mobilnya agar tetap stabil dalam kecepatan tinggi. Orang-orang suruhan pak Rengga tidak boleh berhasil untuk mencegah dirinya.

"Ron," panggil seseorang dari seberang sana.

"Iya Nop."

"Salma udah masuk ruang sidang, barusan Paul hubungin gua."

"Bagus, thanks Nop."

"Mereka masih ngejar lu, gua ada di belakang."

"Iya gua tau, ini lagi cari cara biar mereka kehilangan jejak."

Titik Terbaik | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang