"Zhafira Ayrania?" Ustadz Farhan mencoba untuk memanggil Ayra untuk yang kesekian kali.
Ayra yang baru memasuki ruangan nampak terkejut ketika semua pasang mata menatapnya dengan seksama. Melirik ke tempat ketiga temannya berada, tatapan Ayra jatuh pada Adel yang justru menatapnya tajam, mata gadis itu seolah nyaris keluar.
Ayra menaikkan satu alis pada Adel pertanda bertanya, "ada apa?"
Adel mengkode lewat ujung matanya ke arah panggung.
"Kamu Zhafira Ayrania?" tanya Ustadz Farhan dari tempatnya.
Mendengar namanya disebut, Ayra mengangguk pelan. Sekarang ia mengerti kenapa perhatian semua orang tertuju padanya.
"Silakan naik ke atas panggung dan mulai," titah Ustadz Farhan.
Ayra mulai melangkah lebar dengan begitu anggun menuju ke atas panggung. Sebelumnya gadis itu sudah mendiskusikan dengan pihak panitia untuk memutar instrumen dari lagu yang akan ia bawakan.
"Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh." Dengan tatapan penuh percaya diri, Ayra memulainya dengan salam.
"Wa'alaikumussalam warahmatullah wabarakatuh," kompak seluruh santri.
"Sebelumnya saya mintamaaf atas keterlambatan saya yang mungkin telah menyita banyak waktu di tengah susunan acara lainnya. Untuk itu, izinkan saya di sini untuk menyanyikan sebuah lagu yang berjudul, Ya Ghayeb."
Ruangan yang semula senyap kini tampak riuh suara tepuk tangan. Pun sama dengan Rayyan yang tersenyum dan ikut bertepuk tangan melihat keberanian istri kecilnya.
"Alah! Paling juga suaranya B aja."
"Bener tuh, biang masalah aja dibanggain."
"Sok-sokan lagu arab, pasti fals sih ini."
"Haha! Bener."
Beberapa bisikan kembali terdengar di telinga Adel, ingin sekali ia membungkam mulut semua orang yang sudah beraninya membicarakan Ayra di belakang. Tapi, ia urungkan. Biarlah Ayra menunjukkan sendiri kualitas dirinya untuk membungkam mulut orang-orang itu, termasuk Amel.
Walaupun Ayra dulu termasuk gadis tak tau aturan, tetap baginya lagu favorit adalah arabic song. Karena dibalik kata yang susah diucapkan oleh kebanyakan orang Indonesia itu, terdapat makna yang begitu dalam, apalagi seperti yang Ayra rasakan saat ini.
Instrumen diputar, dengan segala keberanian, Ayra memulai, membuat ruangan yang sejak tadi riuh kini kembali hening.
Ya ghayeb lih maa tis-al
(Tentang kau yang jauh di sana mengapa kau tak bertanya?)E' ahbaabakallii yihubbuunak
(Tentang seseorang yang sayang)Maynaamul leil le'ayoonak
(Seseorang yang tidak bisa terpejam mengingat kedua matamu)
KAMU SEDANG MEMBACA
KIBLAT CINTA
General FictionBagaimana jika gadis bar-bar yang tak tau aturan dinikahkan diam-diam oleh keluarganya? ... Cerita ini berlatar belakang tentang persahabatan dan percintaan. Mengisahkan tentang Ayrania yang menempuh pendidikan di sebuah pesantren karena paksaan dar...