eps. 3

14.1K 492 6
                                    

happy reading
enjoy

***

malam ini, Salma terlihat sangat cantik. memoleskan pewarna bibir yang menurutnya pas menyempurnakan penampilannya hari ini.

sedangkan Rony yang masih setia menunggu Salma selesai mempercantik diri, terlihat mulai gelisah. kenapa wanita nya tidak kunjung menampakkan diri. tunggu! wanita nya?

"pak.." Rony seketika sadar akan lamunannya.

"kamu sangat lama" memalingkan wajahnya, lebih takut ke khilaf, jika lama lama di pandang.

"ya, namanya juga perempuan banyak ritual-ritual khusus yang harus di realisasikan" bela Salma.

"salah bapak juga, ngapain coba pake nungguin saya segala. mending bapak pulang bersiap diri. ini malah nganggur di rumah orang" cerocos Salma.

"udah? oke sekarang kita berangkat"

Rony tidak menanggapi omongan Salma yang tidak ada gunanya itu dan langsung mengajaknya segera berangkat.

iya, sejak kedatangan Salma ke rumah Rony siang tadi. Rony menghantar Salma pulang, sedangkan motor Salma sudah dibawa pulang oleh orang suruhan Rony.

saat menghantarkan pulang, Rony mengajaknya ke butik langganan sang mama sekaligus memaksa Salma untuk membeli gaun yang cantik untuk dia pakai nanti malam saat acara ulangtahun neneknya.

"ngapain beli baju si, pak?"

"saya masih punya baju yang bagus kok buat di pakai nanti. pulang saja" Salma tidak mau turun dari mobil

"ck, ini acara spesial buat aku, kamu harus berdandan yang rapi" Rony beralasan agar Salma mau membeli gaun.

"ya kalau berpenampilan rapi, sehari-hari saya bekerja juga rapi pak. ga mungkin saya acak-acakan"

Rony yang mulai kesal, membuka pintu mobil dan menuju ke sisi Salma. tanpa ragu ia membuka pintu mobil untuk Salma dan segera menggendong nya ala bridal style.

pintu terbuka di bantu oleh salah satu pramuniaga toko dan tersenyum melihat adegan itu.

sungguh Salma sangat malu, ingin rasanya menggebuk Rony.

"ayok Salma Lashita, malah bengong mikirin apa?" Rony mendekati Salma dan meraih tangan Salma untuk ia genggam dan segera menuju rumah Rony.

didalam mobil hanya ada keheningan, Salma maupun Rony enggan memulai percakapan.

sesekali Rony menoleh untuk melihat Salma.

saat terhenti karena lampu merah, Rony sedikit memiringkan duduknya menghadap Salma.

"Sal, kamu gapapa?"

"maaf aku memaksamu untuk ikut dalam acara ku"

"tunggu aku memperjelas nanti ya"

Rony digenggamnya tangan Salma dan mengelusnya. Salma tidak menolak apa yang di lakukan atasannya itu

"pak.." lirih Salma pelan

"aku boleh minta sesuatu?"

Salma mengangguk polos dan menatap lekat mata Rony.

"saat kita sedang berdua tidak dalam konteks kantor, jangan memanggilku dengan sebutan bapak"

"hah?"

"maksudku, kamu bisa memanggilku dengan sebutan nama. kamu bisa memanggilku bapak hanya saat kita dikantor".

"jadi aku harus..." ucapan Salma terhenti karena lampu sudah berwarna hijau.

***

Rony melingkarkan tangannya ke pinggang Salma dan memasuki rumahnya.

MY LOVE IS ENDLESS [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang